Kita mungkin kerap menemui sejumlah perilaku
beragama yang berlebihan saat ada seseorang yang dengan bersemangat melarang
orang Kristen menggunakan lambang salib baik dalam bentuk accecories ataupun hiasan dinding. Alasan naif yang kerap
dilontarkan adalah “itu lambang kehinaan”, “lambang paganisme”, “lambang kutuk”
dll. Orang-orang fanatik tersebut tidak mengerti istilah salib baik secara
historis ,teologis serta simbolis.
Secara historis, istilah salib menunjuk pada
sebuah peristiwa historis dan benda yang dipakai untuk menyulakan seorang
bernama Yesus dari Natzaret di bukit bernama Golgota dengan tuduhan menyamakan
dirinya dengan Tuhan karena menyebut diri-Nya Anak Tuhan dan Mesias. Itulah
sebabnya dikatakan, “Tuhan nenek moyang
kita telah membangkitkan Yesus yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu
bunuh” (Kis 5:30).
Secara teologis, istilah salib mengandung makna sebuah
peristiwa kritologis dimana Yesus telah menjadikan diri-Nya sebagai korban
pengganti dan penghapus dosa dan mereka yang menerima diri-Nya sebagai Mesias
dan Anak Tuhan yang mengorbankan diri-Nya mengalami penebusan dari kuasa dosa
yaitu maut dan turut menyalibkan kehidupan lamanya bagi Yesus. Itulah sebabnya
dikatakan, “dengan menghapuskan surat
hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan
itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib” (Kol 2:14).
Demikian pula dikatakan, “Karena kita
tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita
hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa” (Rm
6:6).
Secara simbolis, istilah salib merupakan wujud sebuah benda baik untuk
keperluan ritual keagamaan, hiasan dinding, hiasan kalung dimana semua wujud
itu merefleksikan pesan historis dan teologis bahwa orang yang memakainya
mengidentifikasikan dirinya dengan apa yang telah dialami dan dilakukan oleh
orang yang disalibkan tersebut. Secara tidak langsung kita telah
mengomunikasikan pada dunia bahwa, “…kami
memberitakan Mesias yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu
sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan” (1 Kor 1:23).
Jadi, kenakan salib sebagai simbol yang merangkum makna historis dan teologis,
baik di anggota tubuh Anda maupun ruangan dalam rumah Anda!
No comments:
Post a Comment