Dalam bukunya Destine to Reign, Pastor Joseph Prince yang kerap berpenampilan
tambut dan pakaian bagaikan artis tinimbang rohaniawan menuliskan pernyataan, “Yesus Sang Mesias telah membebaskan semua
orang percaya dari Perjanjian Torah yang menghakimi. Namun, ada orang-orang
percaya yang memilih untuk terus hidup dibawah penghakiman daripada menerima Kasih
karunia yang telah dibeli oleh darah Yesus Sang Mesias. Daripada mempercayai
kebaikan Tuhan yang tidak layak mereka terima melalui Yesus Sang Mesias, mereka
justru telah memilih untuk mempercayai kemampuanN mereka untuk mematuhi Torah.
Singkatnya, mereka telah memilih pelayan kematian”.
Pernyataan di atas
memperlihatkan pemahaman distortif mayoritas Kristen terhadap Torah yang
diposisikan sebagai inferior bahkan dikontradiksikan dengan “Kasih Karunia”. Tidak
keliru jika David Stern dari kalangan Messianic
Judaism membuat kesimpulan dalam bukunya, ”In short, Torah is the great unexplored territory, the terra incognita
of Christian Theology” (singkatnya, Torah merupakan wilayah yang belum sama
sekali digali, suatu wilayah tidak dikenal dalam Teologi Kristen - Messianic Jewish Manifesto, Jewish New
Testament Publications, 1991, p.126).
Demikian pula Ariel dan Devorah Berkowitz
menegaskan, “If there is one area of
misguided theological thinking for believers, it is study of Torah. In fact,
most evangelical Bible colleges and seminaries do not even have an area of
study called Torah” (jika ada satu wilayah yang dipahami secara teologis
oleh orang beriman, yaitu studi tentang Torah. Faktanya, kebanyakan sekolah dan
seminari Kitab Suci yang bercorak Injili tidak memiliki sebuah wilayah yang
disebut dengan studi tentang Torah - Torah
Rediscovered, Hampton: Shoreshim Publishing, Inc, 1996, p.1).
Pernyataan
David Stern dan Ariel Berkowitz menjelaskan bahwa kekristenan memandang salah
makna dan fungsi Torah hanya sebatas regulasi (aturan) belaka. Celakanya,
mayoritas kekristenan menganggap kehadiran Yesus untuk membebaskan umatnya dari
belenggu Torah. Yang benar adalah Yesus datang untuk membebaskan umatnya dari
belengu dan kuasa dosa yaitu maut (Rom 6:10-12). Yesus tidak membatalkan Torah
(Mat 5:17-20). Yesus adalah Guru Torah (Mat 23:7,8, Mrk 9:5, Yoh 13:13). Seorang
rabi hanya mengajarkan Torah, bukan yang lain. Marilah kita lakukan Torah
sebagaimana diajarkan Yesus Sang Mesias.
No comments:
Post a Comment