Pada saat perang Korea
sedang berkecamuk, seorang wanita yang sedang mengandung lari ke daerah Selatan
demi kebebasan. Dia memberanikan diri untuk melawan dinginnya musim dingin
seorang diri. Saat hampir tiba di tempat tujuan, dia merasa saatnya untuk
melahirkan tiba. Dia ingin selekas mungkin tiba di tempat dua orang misionaris
Amerika.
Namun akhirnya dia harus berhenti untuk melahirkan bayinya di bawah
suatu jembatan kecil oleh karena tenaganya telah habis. Cuaca saat itu teramat
dingin, sehingga ibu ini berusaha sekuat tenaga agar anaknya tetap mendapatkan
kehangatan. Dia membungkus bayi tersebut dengan beberapa potong pakaian untuk
menjaga suhu tubuhnya.
Pada hari berikutnya, ketika sepasang misionaris itu
sedang berjalan di atas jembatan, istrinya mendengar tangisan seorang bayi.
Merekapun berhenti untuk melihat. Sang suami menemukan seorang wanita
telanjang, mati kedinginan sambil memegang sebuah buntalan kecil. Bayi itu
sudah hampir mati membeku, namun dia masih bernafas dengan teramat lemah karena
telah dibungkus beberapa potongan kain.
Setelah ibu sang bayi dikubur dengan
layak di tempat khusus, maka bayi tersebut dirawat dan dipelihara serta dididik
layaknya anak sendiri oleh pasangan misionaris tersebut. Saat tiba waktunya
bagi anak tersebut bersekolah, anak ini terus menerus menanyakan perihal orang
tuanya. Pada saat yang tepat anak itu diberi tahu apa yang terjadi dan pernah
dialaminya. Setelah dia mengerti semua yang terjadi didatangilah makam ibunya.
Sembari menanggalkan pakaiannya, ia meletakkan pakaian itu di atas makan dan
membasahi tanah itu dengan air matanya.
Ajaran Tuhan melalui Kitab Amsal
berkata, “Hai anakku, dengarkanlah
didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu” (Ams 1:8). Di ayat
lain dikatakan, “Dengarkanlah ayahmu yang
memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua” (Ams
23:22).
Marilah kita mematuhi ajaran-ajaran yang baik yang telah disampaikan
kedua orang tua kita khususnya seorang ibu dan janganlah memperlakukan mereka
dengan cara menyia-nyiakan mereka di hari tua supaya genaplah yang dikatakan
sabda Tuhan Yahweh, “Hormatilah ayahmu
dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Yahweh Tuhanmu,
kepadamu” (Kel 20:12).
No comments:
Post a Comment