Sebuah penelitian terhadap 12.815 pengguna Facebook di Amerika Serikat dan Inggris
mengungkapkan bahwa penggunaan emosi positif dan kata-kata sosial yang mereka
gunakan dikaitkan dengan afiliasi keagamaan. Sedangkan, penggunaan emosi
negatif dan proses kognitif lebih sering terjadi pada mereka yang nonreligius
daripada mereka yang religius. Penelitian tersebut mereplikasi hasil akhir Ritter dan kawan-kawan pada penggunaan
bahasa orang religius dan nonreligius di Twitter,
yang muncul dalam jurnal Social Psychological
and Personality Science.
Periset dari Amerika Serikat, Inggris, dan Australia memiliki peran dibalik penelitian ini. Para peneliti mengumpulkan data dari aplikasi MyPersonality, yang salah satunya meminta pengguna Facebook untuk melaporkan afiliasi keagamaan mereka, dan meminta mereka untuk mengizinkan peneliti menganalisis status tertulis mereka di media sosial dan laporan informasi mengenai diri mereka (Kosinski, Stillwell, Graepel, 2013).
Hasil penelitian mengungkapkan,
orang-orang religius menggunakan lebih banyak kata-kata religius, seperti
"iblis," "berkat," dan "berdoa" daripada
orang-orang nonreligius. Mereka juga menunjukkan penggunaan kata-kata positif
yang lebih tinggi, seperti "cinta”, serta kata-kata keluarga dan sosial,
seperti "ibu" dan "kita".
Di sisi lain, individu
nonreligius menggunakan kata-kata yang cenderung mengungkapkan kemarahan,
seperti "benci”. Mereka juga menunjukkan penggunaan kata-kata yang
berhubungan dengan emosi negatif dan proses kognitif dengan frekuensi tinggi,
seperti "akal sehat”.
Kata-kata lain yang sering digunakan oleh
orang-orang nonreligius adalah kata-kata umpatan, mengungkit-ungkit fisik,
seperti “kepala” dan “leher”, serta kata-kata yang berhubungan dengan kematian,
seperti “mati”.
Menjadi
pengikut Yesus Sang Mesias bukan sekedar menjadi seseorang yang tercatat
secara hukum sebagai seorang beragama Kristen. Sebaliknya hidup dan teladan
serta perkataan Yesus tinggal dalam diri kita sebagaimana dikatakan, “Hendaklah perkataan Mesias diam dengan
segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar
dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan
puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Tuhan di dalam
hatimu” (Kol 3:16). Di era sosial media, kehidupan dan perkataan Mesias
kita teruskan melalui perkataan-perkataan yang positif dan membangun orang lain
No comments:
Post a Comment