Dalam buku Geeks and Geezers (Kaum Muda dan Kaum
Tua), pengarang Warren Bennis dan Robert Thomas memberikan pandangan
menakjubkan tentang “Bagaimana sebuah era,
nilai, dan momen yang menentukan dapat membentuk para pemimpin” dari dua
generasi yang sangat berbeda, yaitu kaum muda (usia 21-35) dan kaum tua (usia
70 lebih).
Salah satu penemuan mereka menyebutkan bahwa di antara kelompok “kaum tua”, setiap orang yang mampu memainkan peran kepemimpinan adalah yang dapat mempertahankan sikap rasa ingin tahu, kejenakaan, antusiasme, keberanian, kehangatan, dan semangat.
Salah satu penemuan mereka menyebutkan bahwa di antara kelompok “kaum tua”, setiap orang yang mampu memainkan peran kepemimpinan adalah yang dapat mempertahankan sikap rasa ingin tahu, kejenakaan, antusiasme, keberanian, kehangatan, dan semangat.
Mereka tidak ditaklukkan oleh waktu dan usia, tetapi “terbuka, bersedia mengambil risiko, haus
akan pengetahuan dan pengalaman, berani, dan antusias menyambut setiap hari
baru”. Sungguh sikap berjiwa besar yang layak kita miliki. Namun, bagaimana
orang Kristiani dapat memiliki dan mempertahankan sikap itu?
Kitab Suci
berkata, kekuatan kita berasal dari hubungan yang penuh kepercayaan dengan Tuhan
sebagaimana dikatakan, “Orang-orang yang
menanti-nantikan Yahweh mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang
naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu,
mereka berjalan dan tidak menjadi lelah” (Yes 40:31).
Lebih dari tubuh,
pikiran dapat membuat kita hilang semangat dan menyerah. Tanpa terkecuali kaum
muda, karena bahkan dikatakan “orang-orang
muda menjadi lelah dan lesu” (ayat 30). Tuhan YHWH memberikan kekuatan
kepada kaum muda dan tua yang menaruh harapan kepada-Nya.
Oleh karena itu,
entahkah kita masih muda atau sudah berada dalam fase tua, letakkanlah
keyakinan dan pengharapan hidup kita pada Tuhan Yang Hidup dan benar yaitu
Yahweh Semesta Alam di dalam Yesus Sang Mesias, Anak-Nya Yang Tunggal.
Jalan
spiritual untuk mendapatkan “kekuatan baru” (יחליפו כח - yakhalifu bekoakh) yang memperbaiki,
memperbarui, menyegarkan, mendinamisasi semangat dan gairah kehidupan kita
dalam menghadapi berbagai peristiwa baik suka maupun duka hanyalah
“menanti-nantikan YHWH” ( קוי יהוה - Qoye YHWH). Kata Ibrani “qawah” bermakna “mengikat
bersama”, “mengumpulkan”, “menunggu”. Frasa “qoye YHWH” bermakna kita
mengumpulkan dan mengikat seluruh keyakinan dan pengharapan pada-Nya sehingga
kekuatan Ilahi dari-Nya mengalir tiada henti bahkan hingga usia tua.
No comments:
Post a Comment