Setelah kehancuran
Yerikho dan Ai, orang Hewi di Gibeon mengirimkan utusan untuk menipu Yosua dan
orang Israel agar membuat perjanjian damai dengan mereka yang berpura-pura
datang dari negara jauh.
Tuhan telah memerintahkan bangsa Israel untuk memunahkan semua
penduduk Kanaan. Suatu hari orang Gibeon mengakali orang Israel. Mereka
mengambil karung yang buruk-buruk untuk dimuat di atas keledai mereka, kirbat
anggur yang buruk, dan kasut yang buruk dan ditambal kembali sehingga disangka
mereka dari negara yang jauh. Hal itu mereka lakukan agar mereka tidak
dimusnahkan bangsa Israel.
Tiga hari setelah orang Israel mengikat perjanjian
dengan mereka, barulah diketahui mereka berasal dari negara yang dekat. Tapi
sudah terlambat. Yosua akhirnya sadar kalau ditipu, tetapi tetap memegang
perjanjian itu sehingga penduduk Gibeon tidak dibunuh, melainkan dijadikan
budak untuk memotong kayu dan mengambil air (Yos 9:3-27).
Dalam 2 Samuel 21:2
dikatakan Saul bermaksud membasmi orang Gibeon demi semangatnya kepada orang Israel
dan Yehuda, meskipun tidak tuntas. Di kemudian hari, setelah Daud menjadi raja
menggantikan Saul, Israel mengalami bencana kekeringan yang diyakini akibat
perbuatan Saul tersebut. Untuk menghentikan tulah itu Daud menyerahkan Armoni
dan Mefiboset, dua putra Saul dari gundiknya, serta lima putra Merab, putri
Saul, kepada orang Gibeon, yang menggantung mati mereka.
Gibeon termasuk ke
dalam wilayah suku Benyamin dan diberikan juga sebagai salah satu kota suku
Lewi. Di dekat kota ini Tuhan membuat matahari berhenti ketika bangsa Israel
berperang melawan orang Amori. Apa yang menyebabkan orang Israel khususnya
Yosua tertipu? “Lalu orang-orang Israel
mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta keputusan YHWH”
(Yos 9:14).
Dalam hidup, kita kerap diperhadapkan pada pengambilan keputusan.
Terkadang, kita membutuhkan banyak referensi berupa nasihat dan pertimbangan
sebelum mengambil keputusan. Bahkan seorang kepala negarapun sebelum mengambil
keputusan selalu membutuhkan berbagai masukan dari berbagai pihak terkait.
Sebagai
orang beriman dan bertuhan, selayaknya keputusan yang kita ambil (mengenai
jodoh, pekerjaan, persoalan, dll) kita konsultasikan pada Tuhan YHWH di dalam
Yesus Sang Juruslamat melalui sebuah doa yang intens hingga kita mendapatkan
petunjuk dan isyarat yang mendatangkan damai sejahtera.
No comments:
Post a Comment