Tanpa cahaya, kita akan kesulitan
dalam menentukan jalan yang kita lalui ini benar atau salah. Saya masih ingat
saat saya masih SMU dan aktif dalam kegiatan kepramukaan. Sebelum mencapai
tingkatan-tingkatan dalam kepramukaan saya biasanya menjalani jurit malam
dimana saya dan teman-teman harus menempuh jalanan pedesaan yang gelap
semalaman hanya dengan bimbingan lilin ditangan. Tanpa lilin di tangan,
berjalan serasa sendirian dan mengalami disorientasi serta takut jikalau
menabrak sesuatu yang mengancam keselamatan. Betapa pentingnya nyala sebuah
lilin dalam perjalanan yang dikepung kegelapan.
Dalam kehidupan yang kita jalani, kita
kerap berada dalam situasi kegelapan dan disorientasi. Kita tidak tahu harus
berbuat apa dan hendak kemana kita melangkah. Kita disergap kebuntuan dan kegalauan
dalam mengambil keputusan.
Yesus bersabda, Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan
dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup. Yesus adalah
“Terang Dunia” (or ha olam, Ibr – nuhreh d’alama, Arm – phos tou kosmou, Yun – Yoh 8:12) dan
barangsiapa mengikut Yesus mereka tidak akan berjalan dalam kegelapan melainkan
berjalan dalam terang. Mengapa demikian? Karena Yesus adalah Anak Tuhan yaitu
Firman Tuhan YHWH yang menjadi manusia (Yoh 1:14, Ibr 1:1-3), maka sebagaimana
Tuhan YHWH Sang Bapa adalah Terang maka di dalam Yesus Terang Sang Bapa itu
sampai pada kita dan berdiam dalam diri kita.
Perayaan
Khanukah dan Perayaan Terang
Tanggal 25 Kislew - 3 Tevet 5781 (10-18 Desember 2020) penganut Yudaisme merayakan Khanukah ditandai dengan menyalakan lilin selama delapan hari lamanya. Satu hari satu lilin dinyalakan dan diucapkan birkat hingga hari ke delapan. Nama lainnya adalah Festival Cahaya.
Sekalipun perayaan Khanukah tidak
menjadi bagian lazim sebagai perayaan dalam Kekristenan melainkan Yudaisme,
namun jika kita telaah dengan seksama maka ada nilai-nilai yang relevan untuk
dirayakan oleh Kekristenan.
Apakah hari raya Khanukah itu? Apakah
Yesus Mesias kita merayakan Khanukah? Apakah Khanukah relevan dirayakan oleh
Kekristenan? Keterangan mengenai Yesus merayakan Khanukah dapat kita simak dalam
kesaksian Kitab Yohanes sbb: Tidak lama
kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Tuhan di Yerusalem; ketika itu
musim dingin. Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Tuhan, di serambi Salomo
(Yoh 10:22-23).
Tanpa pemahaman latar belakang
keagamaan Yudaisme Abad 1 Ms dan latar belakang kebudayaan Yahudi pada zaman
itu, maka kita akan kerap gagal memahami pesan-pesan yang tertulis dalam Kitab
Perjanjian Baru karena banyak perkataan Yesus, ajaran Yesus, perumpamaan Yesus
yang terekam dalam keempat Injil dibungkus dalam idiom Ibrani sekalipun
dikisahkan dalam bahasa Yunani. Demikian pula surat-surat rasuli baik rasul
Paul, rasul Yakobus, rasul Yudas dll.
DR. David Stern penulis Jewish New Testament Commentary menegaskan,
Traditional rabbinic viewpoint are an
essential element to take into account in understanding the text of the New
Testament (Sudut pandang tradisional rabinik merupakan elemen dasar untuk
mendapatkan pengertian yang jelas mengenai naskah Kitab Perjanjian Baru - (JNTP, 1998:33).
Oleh karenanya dengan pendekatan latar
belakang keagamaan Yudaisme dan latar belakang kebudayaan Yahudi Abad 1 Ms maka
kata Yunani τα εγκαινιατοις ιεροσολυμοις (ta
egkainiatois ierosolumois) dan kata Aramaik ܒ݁ܽܐܘܪܺܫܠܶܡ ܕ݁ܚܽܘܕ݂ܳܬ݂ܳܐ
(dekhudata burishalem) bermakna
sebuah perayaan Yahudi kuno yang disebut dengan Khanukah.
Oleh karenannya dalam terjemahan
bahasa Ibrani modern oleh Franz Delitzh dalam Hebrew New Testament dituliskan ויהי חנכה בירושלים (wayehikhanukah birushalayim). Sementara
DR. David Stern dalam Complete Jewish
Bible menerjemahkan dalam bahasa Inggris dengan, Then came Hanukkah in Yerushalayim.
Makna
Kata Khanukah
Kata Khanukah berasal dari kata Ibrani Khanak yang artinya “menahbiskan” atau “menetapkan”. Beberapa kasus dimana kata Khanak dan Khanukah muncul al.,
Pada
hari yang kedelapan mereka mengadakan perkumpulan raya, karena mereka telah
merayakan pentahbisan mezbah (khanukat hamizbeakh) selama tujuh hari, dan
perayaan Pondok Daun selama tujuh hari. (2 Taw 7:9 )
Sebagai
korban keselamatannya kepada YHWH Salomo mempersembahkan dua puluh dua ribu
ekor lembu sapi dan seratus dua puluh ribu ekor kambing domba. Demikianlah raja
dan segenap Israel mentahbiskan rumah YHWH
itu (wayakhneu et bet YHWH) (1Raj 8:63 )
Untuk
pentahbisan rumah Tuhan ini (lehaqrivu khanukat bet Elaha denah) mereka
mempersembahkan lembu jantan seratus ekor, domba jantan dua ratus ekor dan anak
domba empat ratus ekor; juga kambing jantan sebagai korban penghapus dosa bagi
seluruh orang Israel dua belas ekor, menurut bilangan suku Israel (Ezr
6:17)
Latar
Belakang Historis
Perayaan Khanukah Modern berasal dari
sebuah peristiwa sejarah Israel di Abad II sM tepatnya Desember (Kislew) 164
sM. Tahun tersebut merupakan tahun penting kemenangan peperangan dan perlawanan
yang dilakukan oleh Yehuda Makabbe (Judas Macabeus) untuk melawan Anti
Semitisme yang diberlakukan oleh Anthiokus Ephiphanes dari Wangsa Seleukus yang
menguasai Syria saat berupaya melakukan proses Helenisasi (Yunanisasi pemikiran
dan kebudayaan dalam keseluruhan aspek kehidupan wilayah yang dikuasainya)
terhadap orang-orang Yahudi. Perang besar lainnya dalam sejarah Yahudi terjadi
pada tahun 135 Ms di bawah kepemimpinan Simon Barkhokhba.
Saat Anthiokus Epiphanes berkuasa
tahun 167 sM, dia berusaha menaklukan Yerusalem dan Bait Suci. Ketika dia
berhasil merebut Bait Suci, dia melakukan kenajisan dengan membuang darah babi
di dalam Bait Suci serta mendirikan patung dewa Yupiter sebagai pusat
penyembahan.
Kejadian ini menyedihkan umat Yahudi
dan di bawah kepemimpinan Yehuda Makabee disiapkan sebuah taktik perlawanan
gerilya untuk merebut kembali Bait Suci. Dalam pertempuran gemilang di musim
dingin di bulan Desember tahun 164 Yehuda Makabee dengan pasukannya yang
jumlahnya jauh lebih kecil dari pasukan Syria berhasil memukul mundur prajurit
musuh dan merebut Bait Suci.
Karena hari sudah petang dan harus
menyalakan menorah yang ada di Bait Suci serta membersihkan berbagai patung
dewa-dewa, maka dibutuhkan minyak untuk menyalakan api. Sayangnya minyak yang
tersedia hanya cukup untuk satu atau dua hari. Dan untuk membuat minyak baru
dibutuhkan sekitar 8 hari. Mukjizat terjadi bahwa menorah tetap menyala sampai
8 hari lamanya hingga orang-orang Yahudi mampu membuat minyak yang baru.
Peristiwa mukjizat tersebut
diperingati sejak saat itu hingga kini dengan sebutan Khanukah yang ditandai
dengan penyalaan lilin selama 8 hari di setiap rumah tangga Yahudi.
Masing-masing hari menyalakan satu lilin hingga hari ke delapan lilin menyala
semuanya.
Nilai
Perayaan Khanukah
Perayaan Khanukah mengandung pesan
perihal “perayaan mukjizat” dan “perayaan terang”. Dikatakan perayaan mukjizat
karena menurut kisah tutur lisan di antara umat Yahudi bahwa minyak yang
seyogyanya bisa dipergunakan hanya satu hari untuk menyalakan menorah ternyata
bisa tetap menyala hingga hari ke delapan di mana dapat dibuat minyak yang
baru. Dikatakan perayaan terang atau perayaan cahaya dikarenakan pada tiap
jatuh perayaan Khanukah, setiap rumah tangga Yahudi penganut Yudaisme akan
menyalakan lilin selama delapan hari. Satu hari satu lilin lalu mengucap
birkat.
Kita, umat Kristen tentu dapat berbagi
perayaan ini dan mengadaptasinya menjadi bagian dari perayaan kita selama Bulan
Desember karena Yesus Sang Mesias dan Putra Tuhan iitu adalah Terang Dunia (Yoh
8:12). Yesus berjanji bahwa siapapun yang percaya pada-Nya tidak berjalan dalam
kegelapan.
Dengan merayakan Khanukah, kita umat
Kristen menegaskan bahwa kita memiliki sumber terang abadi yang akan menerangi
perjalanan kehidupan kita yang terkadang diselimuti kegelapan dunia ini. Di
abad dimana teknologi komunikasi semakin maju, kita kerap diperhadapkan pada
sebuah paradox yang membuat kita tidak lagi mampu membedakan fakta dan fiksi
akibat tindakan manipulasi.
Kiranya Terang Sang Juruslamat tetap
memandu arah perjalanan hidup kita sehingga tidak tersesat dalam kegelapan
dunia yang membingungkan dan menimbulkan disorientasi.
Kita, umat Kristen tentu dapat berbagi
perayaan ini dan mengadaptasinya menjadi bagian dari perayaan kita selama Bulan
Desember karena kuasa mukjizat YHWH Sang Bapa Surgawi tetap sama baik dahulu,
sekarang bahkan esok. Sebagaimana Dia mampu membelah Laut Teberau, mengirimkan
manna dari sorga, melindungi dengan Tiang Awan dan Tiang Api, demikianlah
mukjizat dalam wujud yang berbeda dapat kita alami saat kita mengalami
kebuntuan dan kesulitan.
Demikian pula Yesus Sang Mesias, Putra
Tuhan itu tidak berubah, dahulu, sekarang dan selamanya (Ibr 13:8). Yesus
selama di dunia bukan hanya mengajarkan Torah dan menjadi Juruslamat yang
menghapus kuasa dosa namun mengerjakan beerbagai perbuatan ajaib alias
mukjizat.
Sebagaimana dikatakan, Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan
untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh
jahat beroleh kesembuhan (Luk 6 :18). Mukjizat dan kuasa Yesus masih
terjadi sampai hari ini. Jika Anda sakit, selain berobat ke dokter dan menerima
pengobatan medis, memohonlah senantiasa mukjizat kesembuhan dari Yesus. Ada
jenis sakit penyakit yang diakibatkan pekerjaan roh-roh jahat. Ada rumah yang
memancarkan aura negatif akibat aktivitas roh-roh jahat. Kuasa Yesus tetap sama
dahulu dan sekarang.
Akhir kata, marilah kita menyalakan
lilin dan merayakan terang dalam perayaan Khanukah. Marilah kita berkomitmen
untuk senantiasa tinggal dalam terang dan menjadi terang yang membawa manfaat
dan kebaikan bagi dunia dan sesama (Mat 5:13-16)
Khanukah
Shameakh 25 Kislew 5781 (10-18 Desember 2020)
No comments:
Post a Comment