Pengkhotbah dalam Pasal 12 mengingatkan kepada kita sekalian untuk sejak dini memiliki pemahaman dan hubungan pribadi dengan Tuhan YHWH yang diungkapkan dengan kalimat, וזכר את־בוראיך בימי בחורתיך עד אשׁר לא־יבאו - uzekor et boreka bimey bekhuroteka (Ingatlah akan Penciptamu sejak masa mudamu). Kata Ibrani זכר - zekor merupakan bentuk imperatif (perintah) dari kata zakor.
Kata zakor sering dihubungkan dengan hal-hal
berikut: shabat (זכור את־יום השׁבת לקדשׁו - zakor et yom ha shabat leqadsho/ Ingatlah dan kuduskanlah hari
Sabat - Kel 20:8), nama Tuhan ( וזכרת את־יהוה אלהיך - zakarta et YHWH Eloheyka/ Tetapi haruslah engkau ingat kepada YHWH
Tuhanmu - Ul 8:18), masa silam (זכר ימות עולם - zekor
yemot ‘olam/ Ingatlah kepada zaman
dahulu kala - Ul 32:7), berbagai karya YHWH (אזכיר מעללי־יה - ezkor ma’alay Yah/ Aku hendak mengingat segala
pekerjaan-Mu - Mzm 77:12), perbuatan ajaib YHWH (זכרו נפלאותיו - zikru nifleotay/ Ingatlah
perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya - Mzm 105:5), Torah
Musa (זכרו תורת משׁה - zikru torat Moshe/ Ingatlah kepada Torah Musa- Mal 4:4).
Sementara kata zekor dalam Pengkotbah 12:1-8 dihubungkan terhadap Sang Pencipta (ha
Bore). Siapakah Sang Pencipta itu? Yesaya 40:28 mengatakan, Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? YHWH ialah Tuhan kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia
tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya
Masa muda (bekhurot) adalah masa yang indah dimana
seseorang banyak menjumpai berbagai hal yang baru yang menantang dan memikat
hatinya namun sekaligus masa yang yang penuh gejolak karena proses transisi dan
internalisasi diri.
Melihat berbagai
potensi positif dan negatif orang muda, seyogyanya orang muda harus mendasari
dan membekali diri sejak dini dengan pemahaman dan memiliki hubungan pribadi
dengan YHWH sebagaimana dikatakan Mazmur 119:19, Dengan apakah seorang muda mempertahankan
kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu
Pengkhotbah mengajak
pembacanya bahwa mengingat (zekor) Sang
Pencipta sejak muda sebelum terjadi berbagai peristiwa sebagaimana dikatakan
pada ayat ay 1-7. Dengan mengingat Sang Pencipta sejak muda, membuat kita tetap
dapat bertahan saat menghadapi berbagai masa krisis sebagaimana digambarkan di
atas.
Jika seseorang tidak
memiliki pemahaman dan hubungan yang benar dengan Tuhan YHWH sejak masa mudanya, maka berbagai krisis di atas dapat menyeret
pada krisis iman, sehingga berakhir pada kemurtadan bahkan tenggelam dalam
perbuatan kejahatan karena kekecewaan dalam hatinya.
No comments:
Post a Comment