Memahami konteks sosio religius dan idiom serta world view Yahudi dan Yudaisme bukan
hanya membuat kita dapat memahami sabda-sabda Yesus dengan lebih mendekati
makna aslinya namun juga bermanfaat memahami berbagai peristiwa lain yang
dituliskan dalam Kitab Perjanjian Baru yang samar artinya.
Gesture Maria – duduk dekat kaki Tuan – hanya dapat dipahami
dengan membaca konteks Yudaisme Abad I Ms. Ann Spangler dan Lois Tverberg
menjelaskan: “Turning into the customs of
Jesus’ time and to the conversations of the rabbis who lived at the time can
deepen your faith as it has ours, transforming the way you read the Bible”
(Kembali kepada kebiasaan di zaman Yesus dan kepada percakapan para rabbi yang
hidup pada saat itu dapat memperdalam iman Anda seolah itu milik kita dan
mengubah cara Anda membaca Kitab Suci - Sitting at the Feet of Rabbi Jesus,
2009:13).
Kita dapat melacak dari Mishnah Pirkey Avot 1:4 dimana Rabi Yose ben Yoezer (Abad II sM)
berkata, “Yehi beteka bet wa’ad
lakhakamim weheweh mitabbeq ba’afar ragleyhem weheweh shoteh katsama et
divreyhem” (Hendaklah rumahmu menjadi tempat pertemuan para cerdik pandai,
selubungilah dirimu dengan debu dari kaki mereka dan minumlah di tempat mereka
dengan rasa haus - The Hirsch Siddur: The Order of Prayer For The Whole Year,
1978:421). Frasa, “selubungilah dirimu dengan debu dari kaki
mereka” dapat bermakna duduk di bawah kaki sang guru dengan sikap hormat
atau dapat pula bermakna mengikuti jejak sang guru kemanapun pergi. Gesture di atas menunjukkan kedudukan
sang guru terhadap sang murid (memberikan pengetahuan dan ilmu) dan kedudukan
sang murid terhadap sang guru (belajar dan menimba ilmu).
Gesture – duduk di bawah kaki guru – muncul pula dalam surat
Rasul Paul (Kis 22:3). Perhatikan terjemahan LAI, “di bawah pimpinan Gamaliel”. Terjemahan ini hanyalah upaya
menerjemahkan secara dinamis sebuah idiom dan ungkapan Ibrani yang ditulis
dalam bahasa Yunani, “para tous podas
Gamaliel”. Terjemahan KJV, RSV, YLT menerjemahkan dalam bahasa Inggris, “at the feet of Gamaliel” (di bawah
kaki Gamaliel).
Dari
penelusuran konteks budaya dan religi Yudaisme Abad Pertama, kita dapat
menyimpulkan bahwa gesture Maria –
duduk dekat kaki Tuan – menunjukkan sikap dan kedudukan seorang murid yang belajar
di bawah bimbingan sang rabi atau sang guru (Luk 10:39).
Sudahkan Anda menjadi murid seperti Maria?
No comments:
Post a Comment