Dalam Kitab Perjanjian
Baru, julukan dalam bahasa Ibrani “Rabi” muncul tujuh belas kali dan dilekatkan
pada Yesus
(Mat 23:7,8, Mrk 9:5, Yoh 3:2) dan “Rabuni” sebanyak dua kali (Mrk 10:51, Yoh
20:16) serta dalam bahasa Yunani bentuk
Nominatif “Didaskalos” sebanyak lima
belas kali (Mat 17:24, Mrk 14:14, Luk
22:1, Yoh 13:13) dan bentuk Vokatif (kata seru) “Didaskale” sebanyak 31
kali (Mat 8:19, Mat 12:38, Mrk 9:17, Luk 3:12, Yoh 8:4).
Ketika seseorang
disebut Rabi atau Rabuni, dalam kultur Yahudi dan konteks agama Yudaisme, maka dia adalah
pengajar Torah bukan pengajar secara umum. Yesus adalah seorang Rabi
(Yohanes 13:13) dan pengajar Torah (Matius 5:17-20) serta pelaku Torah (Matius
5:48).
Dalam kenyataannya, dalam teologi
Kristen pada umumnya dan praktik doktrin Kristen pada umumnya, gambaran utuh Yesus sebagai Rabi Torah tidak
terlihat secara tegas. Sebaliknya, Yesus kerap digambarkan dan ditafsirkan seolah-olah melawan Torah melalui perdebatannya
dengan para Ahli Torah, Saduki dan Farisi.
Anthony J. Saldarini
dalam bukunya What Price the Uniqueness of Jesus mengatakan: “Merenggut
Yesus dari dunia Yahudinya
maka menghancurkan Yeshua
dan menghancurkan agama Kristen, agama yang tumbuh dari ajaran-ajarannya.
Bahkan peran Yeshua
yang paling akrab seperti Mesias adalah sebuah peran Yahudi. Jika orang Kristen
meninggalkan realitas konkret kehidupan Yesus dan sejarah Israel dalam rangka
mendukung sesuatu yang mistis, universal, Yesus yang spiritual dan kerajaan
Tuhan dari dunia yang lain, maka mereka menyangkal asal-usulnya yang berasal
dari Israel, sejarah mereka, dan Tuhan yang telah mengasihi dan melindungi
Israel dan gereja. Mereka berhenti dari menafsirkan Yesus yang sebenarnya
dikirim oleh Tuhan dan membuat dia dalam gambar dan rupa mereka sendiri. …” (Anthony J. Saldarini ,
What
Price the Uniqueness of Jesus,
Bible Review, Jun 1999, 17.)
Berpijak dari ayat di atas,
hal-hal inilah yang seharusnya dilakukan murid-murid Yesus yaitu: Pertama, sebagaimana Sang Guru (Rabi) mengajarkan Torah,
demikianlah para murid Yesus seharusnya mengajarkan Torah. Kedua,
sebagaimana Sang Guru melakukan Torah dengan landasan Kasih, demikianlah para
murid Yesus melakukan
Torah Ketiga, Torah YHWH, ajaran dan
perilaku Yesus adalah sumber
gaya hidup (halakah) para murid Yesus yang telah mengalami penebusan dari maut.
No comments:
Post a Comment