Selama
kita masih hidup di dunia, pertarungan akan kehendak baik dan kehendak buruk
akan selalu terjadi dalam kehidupan kita. Mereka yang kerap terlibat dalam
berbagai tindakan yang jahat, kejam, licik, culas, koruptif, destruktif
mewakili contoh nyata bagaimana mereka diseret oleh kehendak yang buruk (yetser hara, Ibr) dan mereka yang kerap
menampilkan nilai-nilai kemanusiaan, welas asih, pengampunan, dermawan,
menjunjung kehidupan menjadi contoh nyata bagaimana kehidupan mereka dipimpin
oleh kehendak yang baik (yetser hatov,
Ibr).
Menjadi orang Kristen berarti menjadi pengikut Kristus atau Mesias.
Menjadi pengikut Mesias bukan hanya mematuhi sabda-sabda Yesus Sang Mesias Putra Tuhan melainkan mengalami
kemanunggalan dan mengambil bagian dalam dua hal penting dalam diri kita yaitu
“kuasa Ilahi” (tes theias dunameoos,
Yun/dakyla alahaya, Arm) dan “kodrat
Ilahi” (theias phuseos, Yun/dakyana alahaya, Arm).
Kuasa Ilahi
itulah yang memampukan kita, “untuk hidup
yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia” dan mengambil bagian dalam kodrat
Ilahi memampukan kita agar “luput dari
hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia” (2 Ptr 1:4). Oleh karenanya, kehidupan yang
saleh dan menjauhkan dari nafsu duniawi yang merusak tidak akan dapat kita
kerjakan tanpa kita mendapatkan “kuasa Ilahi” dan mengambil bagian dalam
“kodrat Ilahi” dari Sang Bapa di dalam Sang Putra.
Bagaimana kita mendapatkan
“kuasa Ilahi” dan “mengambil bagian dalam kodrat Ilahi?”. Yesus Sang Mesias telah bersabda, "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan
menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya
dan diam bersama-sama dengan dia” (Yoh 14:23).
Di tempat lain Yesus bersabda, “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting
tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam
Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di
dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak
dapat berbuat apa-apa”
(Yoh 15:4-5).
Mengasihi Yesus, menurut sabda-Nya, tinggal di dalam Yesus merupakan jalan beroleh kuasa Ilahi dan kodrat Ilahi yang mencegah kita “dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan
dunia”.
No comments:
Post a Comment