Beberapa
tahun sebelumnya saya pernah mendengar kesaksian seseorang yang baru saja
berpindah keyakinan dari non Kristen menjadi seorang Kristen melalui sebuah
kaset. Orang tersebut menceritakan dengan berapi-api latar belakang
keagamaannya dan kesalehannya serta perjalanan iman yang menuntunya ke dalam
sebuah keputusan untuk menerima ajaran Yesus Sang Mesias.
Dalam salah satu
penggalan kalimatnya, orang tersebut berkata: “Saudara-saudara, setelah saya
tahu rasanya makan ikan babi, wah…saya merasa dibohongi selama ini…ternyata
babi itu enak!” Pernyataan ini disambut dengan tawa para peserta ibadah yang
mendengar kesaksian orang tersebut. Saya justru merasa sedih dan prihatin
mendengar kesaksian tersebut. Betapa tidak?
Pernyataan tersebut menyiratkan dua
hal yaitu: Pertama, menjadi seorang
Kristen identik dengan keharusan memakan semua daging hewan apapun. Kedua, menjadi Kristen identik dengan
menghalalkan apa yang diharamkan dalam Kitab Imamat 11 yang juga menjadi bagian
dari kitab suci orang Kristen. Ketiga,
menjadi orang Kisten bebas dari berbagai larangan halal dan haram dan larangan
ini menjadi produk hukum masa lalu yang mencerminkan dosa yang telah dihapuskan
oleh Yesus Sang Mesias.
Pembacaan Kisah Rasul 21:20 sungguh bertolak belakang
dengan pemahaman Kristen mainstream. Dikatakan, “Mendengar itu mereka
memuliakan Tuhan. Lalu mereka berkata kepada Paulus: "Saudara, lihatlah,
beribu-ribu orang Yahudi telah menjadi percaya dan mereka semua rajin
memelihara hukum Taurat”. Frasa “rajin memelihara Torah” dalam bahasa Yunani dituliskan, zelootai tou nomou. Kata Yunani zelootai muncul kembali dalam 1 Korintus
14:2 (berusaha untuk memperoleh) dan 1 Petrus 3:13 (rajin) dan selalu
mengindikasikan bentuk yang positip berupa kesungguhan, ketaatan, ketekunan,
kerajinan.
Jemaat perdana, khususnya orang-orang Yahudi yang telah percaya
kepada Yesus Sang Mesias tidak pernah memposisikan Torah sebagai produk hukum
yang telah dibatalkan kedudukannya oleh Yesus Sang Mesias.
Sebaliknya, mereka
menjadikan Torah sebagai pedoman moral dan spiritual serta gaya hidup
orang-orang yang sudah diselamatkan. Apakah Anda telah mengambil peran dan
posisi sebagaimana jemaat Kristen perdana terhadap Torah, atau sebaliknya?
No comments:
Post a Comment