Saat Yesus tergantung
di kayu salib untuk menjalani eksekusi hukum Romawi atas desakan dan tuduhan
para imam Yahudi, suasana pada saat itu digambarkan, “Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin
mengejek Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia
menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih
Tuhan” (Luk 23:35).
Friday, August 30, 2019
Saturday, August 24, 2019
MENGAPA YESUS MENGECAM ORANG FARISI DAN AHLI TORAH?
Jika kita membaca narasi
Matius 23:1-39, sebanyak delapan kali Yesus mengatakan “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi” (Mat
23:13-16, 23,25,27,29). Mengapa Yeshua mengecam demikian? Apakah Yesus sedang
memposisikan bahwa diri-Nya hendak meniadakan Torah? Apakah Yesus hendak
mengatakan bahwa Torah adalah sebuah kuk perhambaan yang bertentangan dengan
diri-Nya?
PARADOX SALIB: KEBODOHAN SEKALIGUS KEKUATAN
Jika kita memasuki rumah
seseorang, mungkin kita akan menemui sejumlah simbol-simbol keagamaan yang
bersifat visible (terlihat) dan
terpampang di dinding atau diletakkan di atas meja. Jika kita melihat lambang
“bulan sabit dan bintang” atau kaligrafi berbahasa Arab yang berisikan
“sahadat”, maka tahulah kita bahwa pemilik rumah adalah seorang Muslim.
Demikian pula jika kita memasuki rumah seseorang lalu ada patung “Siwa” atau
“Ganesha” atau lambang huruf “AUM”, maka
pemiliknya adalah seorang beragama Hindu. Jika ada simbol “swastika” dan patung
“Sidharta Gautama”, maka pemiliknya mestilah seorang beragama Budha. Demikianlah
jika kita memasuki rumah, lantas melihat lambang “salib” atau lukisan “Yeshua
membopong domba” serta “Perjamuan Malam” karya Leonardo Da Vinci, maka kita
dapat meyakini bahwa pemilik rumah adalah seorang Kristiani.