Dalam sebuah percakapan dengan beberapa orang Farisi yang
tersandung dengan pernyataan Yesus saat beliau bersabda, “Akulah Terang Dunia”
(Yoh 8:12), beliau memberikan penegasan sbb, ”Karena itu tadi Aku
berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak
percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu”.
Kalimat yang diterjemahkan ”Akulah Dia“ dalam ayat tersebut dipergunakan bahasa Yunani Ego eimi. Persoalannya, apakah kata ἐγώ εἰμι (Ego eimi) dalam ayat ini menunjuk pada Bapa atau menunjuk pada pengertian lain? Bentuk kalimat Ego eimi yang diucapkan oleh Yesus dalam teks Injil berbahasa Yunani, dapat menunjuk dan menegaskan sifat keilahian-Nya namun disatu sisi istilah ini dapat menunjuk pada ungkapan penegasan saat seseorang berbicara. Contoh: ”Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Tuhan dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu“ (Luk 1:19). Frasa "Akulah Gabriel“ dalam teks Yunani dipergunakan bentuk ”Ego eimi Gabriel“.
Kalimat yang diterjemahkan ”Akulah Dia“ dalam ayat tersebut dipergunakan bahasa Yunani Ego eimi. Persoalannya, apakah kata ἐγώ εἰμι (Ego eimi) dalam ayat ini menunjuk pada Bapa atau menunjuk pada pengertian lain? Bentuk kalimat Ego eimi yang diucapkan oleh Yesus dalam teks Injil berbahasa Yunani, dapat menunjuk dan menegaskan sifat keilahian-Nya namun disatu sisi istilah ini dapat menunjuk pada ungkapan penegasan saat seseorang berbicara. Contoh: ”Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Tuhan dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu“ (Luk 1:19). Frasa "Akulah Gabriel“ dalam teks Yunani dipergunakan bentuk ”Ego eimi Gabriel“.
Tidak ada yang
istimewa dalam penggunaan kalimat Ego
eimi pada ayat ini. Demikian pula saat Yesus menenangkan murid-murid-Nya, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (Mat 14:27). Kalimat ”Aku ini“ dalam teks Yunani dipergunakan
bentuk Ego eimi.
Demikian pula saat
Yesus menegaskan diri-Nya pada Paul di Damsyik sebagaimana dilaporkan Kisah
Rasul 9:5 sbb: ”Jawab Saulus:
"Siapakah Engkau, (Tuan)?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang
kauaniaya itu”. Kalimat, “Akulah Yesus“ dalam ayat tersebut
dipergunakan bentuk ”Ego eimi Iesous“.
Sekali lagi, tidak ada yang istimewa dengan penggunaan kalimat tersebut selain
bentuk penegasan dan idiom Yunani yang khas. Jika membuat kesimpulan Yeshua
adalah Sang Bapa
berdasarkan penggunaan Ego eimi,
mengapa malaikat (Luk 1:19) yang menggunakan bentuk Ego eimi tidak disebut sebagai Bapa?
Jika demikian apa yang
dimaksudkan dengan “Akulah Dia” oleh Yesus? Apakah Dia berbicara mengenai
diri-Nya adalah Sang Bapa? Yesus memang sedang membicarakan Sang Bapa yang
tidak dipahami orang-orang Farisi (Yoh 8:27). Sang Bapa yang telah mengutus
Sang Anak (Yoh 8:18,29), itulah inti pesan Yesus. Lebih ekspisit Yesus bersabda, “Apabila kamu telah meninggikan
Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia,...” (Yoh 8:28).
Dari analisis teks dan konteks percakapan dan pernyataan Yesus mengenai "Akulah Dia" yang dimaksudkan bahwa diri-Nya selaku Sang Anak sekaligus adalah Sang Bapa. Sebaliknya, Kalimat "Akulah Dia" yang dimaksudkan adalah diri Yesus sebagai "Anak yang diutus Sang Bapa" dan "Anak Manusia".
No comments:
Post a Comment