Saat saya mengunjungi pemakaman salah seorang kenalan di Yogyakarta dan hendak pulang kembali ke kota saya, mata tertarik pada sebuah pemandangan di dekat kendaraan saya diparkirkan. Sebuah pohon kecil tumbuh keluar dari sebuah celah dan retakkan kecil tembok rumah. Di sela dedaunan hijau nampaklah bunga berwarna merah dua buah. Bunga bisa tumbuh tidak harus dalam kondisi normal berupa tanah yang subur namun dia bisa tumbuh dalam kondisi yang terhimpit dan terjepit. Tumbuhan bisa beradaptasi dalam berbagai situasi.
Narasi yang kita baca dari Keluaran 1:1-22 mengisahkan perihal tekanan, himpitan, hambata terhadap bangsa Israel di Mesir. Keberadaan mereka yang semakin banyak membuat cemas dan merasa terancam pihak-pihak yang tidak menyukai keberadaan mereka. Maka berbagai upaya dilakukan untuk menghambat dan mengurangi populasi mereka, mulai dari melakukan kerja paksa (Kel 1:11) dan pembunuhan anak laki-laki yang lahir (Kel 1:15). Faktanya, “Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembang mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu” (Kel 1:12).
Kemampuan adaptif bangsa Israel dan intervensi Tuhan tentu menjadi kunci keberadaan mereka yang tetap tumbuh dan berkembang sekalipun mengalami berbagai penindasan dan pembatasan serta pembinasaan.
Kenyataan di atas menghantarkan kita pada sebuah pemahaman bahwa kondisi himpitan, tekanan, keterbatasan khususnya dalam ekonomi bukan menjadi alasan bagi kita untuk menyerah pada situasi dan kondisi dan tidak berani melakukan berbagai terobosan untuk bisa keluar dari tekanan dan berhasil membangun kehidupan dan keberhasilan di tengah-tengah berbagai himpitan dan tekanan.
Manusia diberi pikiran dan kekuatan untuk menciptakan sebuah perubahan. Maka maksimalkanlah pikiran dan kekuatan yang kita miliki untuk menghasilkan sebuah perubahan dan kehidupan yang lebih baik.
Di atas segalanya Tuhan mampu
melakukan intervensi terhadap kehidupan kita jika kita melibatkan-Nya.
Keajaiban, mukjizat Tuhan tidak datang dengan sendirinya melainkan diminta oleh
orang-orang yang mengasihi-Nya dan menyeru nama-Nya sebagaimana dikatakan, “Sungguh, hatinya melekat
kepada-Ku, ...Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai
dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya” (Mzm 91:14-15).
No comments:
Post a Comment