Ambil
contoh praktik Doa Bapa Kami. Jika kita membaca Kitab Didake, kita akan
mendapati keterangan berharga bagaimana Gereja Perdana memelihara ibadah harian
dengan mengucapkan Doa Bapa Kami tiga kali sehari sebagaimana dikatakan dalam
Pasal 8 perihal “Berpuasa dan Berdoa (Doa Bapa Kami) sbb:
"Namun janganlah kamu
berpuasa bersama orang-orang munafik, karena mereka berpuasa pada hari kedua
dan kelima dalam seminggu. Sebaliknya, berpuasalah pada hari keempat dan Hari
Persiapan (Jumat). Janganlah berdoa seperti orang-orang munafik namun sebagaimana
diperintahkan Sang Junjungan Agung Yesus dalam Injilnya, yaitu. Berdoalah
setiap tiga kali sehari”. (selengkapnya
perihal isi Kitab Didake dapat membaca di tautan berikut: https://www.earlychristianwritings.com/text/didache-roberts.html
dan penjelasannya di tautan berikut: https://www.newadvent.org/cathen/04779a.htm)
Meskipun
Kitab Didake tidak masuk daftar kanonik dalam kalangan Gereja Protestan namun
teks ini menyediakan informasi penting mengenai kehidupan jemaat Kristiani awal
sebelum terinstitusionalisasi ke dalam berbagai arus utama ataupun kemudian
terpecah-pecah menjadi beraneka ragam denominasi.
Kitab
Didake disusun sebelum tahun 80 Ms (sekitar 65-80 Ms) nampaknya tidak lebih
belakang dari tulisan- tulisan Rasul Paulus. Maka diperkirakan Didake
dituliskan pada saat yang bersamaan dengan Injil, kemungkinan dituliskan di
Antiokhia. Eusebius dari Caesarea (263-339), dalam bukunya, Church History,
III.25.4 telah mengakui keberadaan Didake (the Teaching of the Apostles),
dengan menyebutkannya paralel dengan the Acts of Paul, The Shepherd [of
Hermas], the Apocalypse of Peter, Epistle of Barnabas [Cat: Surat Barnabas,
bukan Injil Barnabas] dan juga the Apocalypse of John.
Magisterium
Gereja Katolik mengambil prinsip-prinsip umum yang diajarkan di dalamnya,
termasuk tentang Pembaptisan, Komuni Kudus dan puasa. Sementara Gereja Ortodox
Tewahedo yang menjadi bagian dari Gereja Ortodox Oriental memasukkan Kitab
Didake dalam daftar kanon.
Seberapa
telah jauh kita berjalan, tiadalah keliru melihat lagi ke belakang dan
mempertimbangkan jalan-jalan lama yang terabaikan untuk dipelajari dan dihayati
kembali dalam konteks masa kini.
Bro, boleh dapat sumber bukunya dari mana tentang ibadah harian ini?
ReplyDeleteBukankah referensinya sudah saya sertakan dalam artikel tersebut? Baca dan periksa perlahan
Delete