Amanat Agung Yesus untuk memberitakan Injil dan
menjadikan murid kepada bangsa-bangsa disertai dengan tindakkan pembaptisan
sebagai bagian dari penanda masuknya seseorang ke dalam bagian ajaran dan
pengikut Yeshua Sang Mesias.
Tuesday, January 23, 2018
MENGENAI KATA IBRANI "LAMO" DAN "BEMOTAIW"
Rabi Daniel Asur, dalam bukunya, Singular
and Plural Uses in Isaiah Chapter 53, and Christianity’s Linguistic Failure in
its Interpretation mengakui
bahwa, "Ada 67 ungkapan di Yesaya Pasal 53 yang
berbicara dengan
bentuk tunggal", namun tetap
meyakinkan pembacanya bahwa Yesaya hanya "berbicara
secara puitis tentang bangsa
Israel sebagai yang tunggal".
EVED MAKOVOT (HAMBA YANG MENDERITA) DALAM LITERATUR RABINIK
http://www.postost.net/images/chagalljesus.jpeg
Bagian yang dikenal sebagai
Yesaya 53 sebenarnya dimulai pada Yesaya 52:13 dan mencakup seluruh Kitab
Yesaya pasal 53. Bagian ini berbicara secara rinci tentang kehidupan,
penderitaan, dan kematian Mesias. Pandangan Yahudi yang sangat dominan
sepanjang sejarah adalah bahwa bagian yang diperluas ini berbicara tentang
Mesias.
YESUS ADALAH EVED MAKOVOT (HAMBA YANG MENDERITA) DALAM YESAYA 53
https://peterthompsonart.ca/wp-content/uploads/2014/01/lrg-71-img_6917-496x675.jpg
Saat
Filipus mengikuti petunjuk Roh Kudus untuk menemui seorang sida-sida Etiopia,
terjadilah percakapan yang menarik sebagaimana antara Filipus dengan sida-sida dari Etiopia saat membaca Kitab Yesaya. “Kata Filipus: ‘Mengertikah tuan apa yang tuan
baca itu?’ Jawabnya: ‘Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang
membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti
berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba
yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka
mulut-Nya. Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan
menceriterakan asal usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi. Maka kata sida-sida itu kepada Filipus: ‘Aku
bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya
sendiri atau tentang orang lain?’ Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia
memberitakan Injil Yeshua kepadanya” (Kis 8:30-35).
BAPTISAN UNTUK ORANG MATI?
Apa yang dimaksudkan Rasul Paul saat menuliskan, “Tetapi kalau segala sesuatu telah
ditaklukkan di bawah Mesias, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan
diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya,
supaya Tuhan menjadi semua di dalam semua. Jika tidak demikian, apakah
faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati
sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang
yang telah meninggal?” (1 Kor 15:28-29). Beberapa denominasi Kristen ada
yang menafsirkan dan melakukan tradisi pembaptisan terhadap orang-orang yang
telah meninggal yang belum menerima Injil.
BAPTISAN AIR DAN BAPTISAN ROH KUDUS
Beberapa denominasi Kristen mendefinisikkan “Baptisan Roh
Kudus” sebagai tindakkan pembaptisan oleh Roh Kudus sehingga umat beriman
dipenuhi Roh Kudus dan memiliki karunia-karunia Roh Kudus. Benarkah demikian?
Jika kita baca dengan seksama, saat Yohanes mengontraskan antara “baptisan air”
dan baptisan Roh Kudus”, tidak dijelaskan bahwa pembaptisan Roh Kudus dilakukan
oleh Roh Kudus melainkan oleh Yesus Sang Mesias sendiri.
PERTOBATAN SEBAGAI PRASYARAT BAPTISAN
Apakah baptisan bagi bayi diperkenankan? Mereka yang meyakini pemahaman tersebut melandaskan pada teks Kisah Rasul 2:39, “Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh YHWH Tuhan kita”.
LATAR BELAKANG YUDAISME DALAM RITUAL BAPTISAN
Seorang pria Yahudi bernama Yohanes
(Yokhanan)
membaptis orang-orang di Sungai Yordan di Israel Abad 1 Ms, termasuk sepupunya
yang kemudian menjadi terkenal di dunia, yaitu Yesus
dari Nazaret.
Thursday, January 11, 2018
DARI "TOHU WAVOHU" MENJADI "TOV MEOD"
Beberapa penafsir meyakini ada “rentang waktu” antara
Kejadian 1:1 dan Kejadian 1:2. Menurut mereka, Kejadian 1:1 adalah peristiwa
penciptaan yang pertama dan telah selesai. Sementara Kejadian 1:2-31 adalah
penciptaan ulang. Alasan mereka adalah pertama, kata kerja היתה - hayeta yang bermakna “menjadi”, sehingga
kalimat והארץ היתה תהו ובהו - wehaarets hayeta tohu wa vohu
diartikan, “Dan bumi menjadi kosong dan
tidak berbentuk”.
MENGEMBANGKAN TALENTA
Yesus memberikan perumpamaan perihal talenta untuk mengajarkan kita mengembangkan
potensi-potesi yang dimiliki diri kita yang telah diberikan Tuhan.
Potensi-potensi itu disimbolkan dengan Talenta. Dalam budaya Yahudi, Talenta
ialah berat dan jumlah mata uang yang sama dengan 3000 syikal atau 93 3/4 pond
(=42.525 kg ); ataupun jika diuangkan adalah sebesar $1600 sampai $1900 Talenta
Yunani sama dengan $1180,- ( Kel 38:25,26; Mat 18:24 ).
INTEGRITAS MORAL
Ada seorang India yang pergi ke peternakan di Belanda dia
terkejut dengan cara bagaimana temannya membeli susu, temannya itu hanya
menaruh gelas dibawah tanki, membuka keran untuk mengisi gelas tersebut, lalu
menaruh uang pembayarannya di dalam sebuah mangkuk.
PINTAR SAJA TIDAK CUKUP
Saat
orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-62 Universitas Airlangga di Surabaya, Jawa
Timur, Kamis (10 Des 2017), Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Laode Muhammad Syarif mengatakan pelaku korupsi di Indonesia didominasi mereka
yang mengenyam pendidikan tinggi, mulai yang bergelar sarjana, master, hingga
doktor. Sementara itu, yang berpendidikan rendah sangat minim melakukan
kejahatan tindak pidana luar biasa itu. Berdasarkan data KPK, lanjutnya, jumlah
pelaku korupsi yang bergelar master (S-2) sebanyak 197 orang, sarjana 195,
doktor 33 orang, SMA 35 orang, SMP 3 orang, dan SD 4 orang. (Pendidikan
Tinggi Minus Integritas- mediaindonesia.com).
Subscribe to:
Posts (Atom)