Dari sekian banyak gelar-gelar yang dimiliki oleh Yesus adalah “Bintang Timur” sebagaimana dikatakan, “Aku, Yesus telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang
semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan
Daud, bintang timur yang gilang-gemilang”.
Sebutan “Bintang Timur” dideretkan dengan “Tunas” dan “Keturunan Daud”. Maka istilah “Bintang Timur” ini harus diartikan sebagai bagian dari julukan yang menegaskan kemesiasan dari keturunan Daud. Mengapa Yesus mengatakan diri-Nya sebagai “Bintang Timur” (ho lampros ho proinos, Yun/kokav noga ha shakhar, Ibr)? Ini tentu berkaitan dengan penanda kelahiran yang terbaca oleh orang-orang Majus saat mencari bayi Yesus.
Sebutan “Bintang Timur” dideretkan dengan “Tunas” dan “Keturunan Daud”. Maka istilah “Bintang Timur” ini harus diartikan sebagai bagian dari julukan yang menegaskan kemesiasan dari keturunan Daud. Mengapa Yesus mengatakan diri-Nya sebagai “Bintang Timur” (ho lampros ho proinos, Yun/kokav noga ha shakhar, Ibr)? Ini tentu berkaitan dengan penanda kelahiran yang terbaca oleh orang-orang Majus saat mencari bayi Yesus.
Orang-orang Majus dituntun oleh sebuah bintang di sebelah
Timur sebagaimana di katakan, “Kami telah
melihat bintang-Nya di Timur” (Mat 2:1). Kehadiran “bintang” di “timur”
bukan hanya menunjukkan di mana bayi yang akan menjadi tokoh profetik tersebut
berada melainkan menjadi penanda peran profetiknya di kemudian hari sebagai
pembawa cahaya/terang bagi bangsa-bangsa yang berada dalam kegelapan untuk
menerima terang. Itulah sebabnya di kemudian hari Yesus bersabda, “Akulah terang dunia barangsiapa mengikut
Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang
hidup” (Yoh 8:12).
Menariknya, gelar dan julukan “Bintang Timur” ini mirip
dengan julukan yang biasanya dinisbatkan kepada malaikat yang jatuh yang
kemudian ditafsirkan dengan Satan dan disebut Lucifer (Yes 14:12). Kata yang diterjemahkan “Bintang Timur” atau “Morning Star” atau “Lucifer”
dalam teks Yesaya 14:12 bahasa Ibrani adalah Heylel dan diterjemahkan dalam Septuaginta
(TaNaKh berbahasa Yunani) sebagai Heosphoros.
Terjemahan Lucifer muncul pertama
kali dalam versi Vulgata berbahasa
Latin untuk Yesaya 14:12 sbb, “Quomodo
cecidisti de caelo Lucifer qui mane oriebaris corruisti in terram qui
vulnerabas gentes”. Sekalipun
dengan redaksional yang berbeda antara Heylel/Heosphoros/Lucifer
(Yes 14:12) dan ho lampros ho proinos/kokav
noga ha shakhar (Why 20:16) namun keduanya memang merujuk sebuah cahaya
bintang di pagi hari yaitu planet Venus.
Kesamaan obyek yang dijadikan
simbolisasi peran bukan bermakna Yesus adalah sama dengan malaikat yang jatuh.
Sebaliknya menunjukkan peran Yesus sebagai pembawa cahaya bagi semesta dan
melenyapkan kegelapan dunia yang di kuasai dosa.
No comments:
Post a Comment