Kita lazim mendengar dan menyebut nama Lucifer dan menghubungkannya dengan
nama Satan. Di kalangan denominasi gereja tertentu kerap dihubungkan saat
terjadi aktifitas exorcisme atau
pengusiran Satan. Bermula dari teks Yesaya 14:12, “Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar,
engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan
bangsa-bangsa!”.
Kata Lucifer
pertama kali muncul di terjemahan Kitab Suci seperti King James Version/ Douay Rheims/ Darby. Dalam King James Version disebutkan,
“How art thou fallen from heaven, O Lucifer, son of the morning! how art thou
cut down to the ground, which didst weaken the nations!”. Tapi dalam
terjemahan New International Version nama Lucifer tidak muncul, “How you have fallen from heaven, O morning
star, son of the dawn! You have been cast down to the earth, you who once laid
low the nations!”.
Kata yang diterjemahkan “Bintang Timur” atau “Morning
Star” atau “Lucifer” dalam bahasa Ibrani adalah Heylel dan diterjemahkan dalam Septuaginta berbahasa Yunani sebagai
Heosphoros. Terjemahan Lucifer muncul
pertama kali dalam versi Vulgata berbahasa Latin, “Quomodo cecidisti de caelo
Lucifer qui mane oriebaris corruisti in terram qui vulnerabas gentes”.
Kata Lucifer muncul kembali dalam Ayub 38:32, “numquid producis luciferum in
tempore suo et vesperum super filios terrae consurgere facis”. Bahkan dalam Kitab Perjanjian Baru yaitu 2 Petrus 1:19 muncul
kembali sbb, “et
habemus firmiorem propheticum sermonem cui bene facitis adtendentes quasi lucernae
lucenti in caliginoso loco donec dies inlucescat et lucifer oriatur in cordibus
vestris”.
Kitab TaNaKh
atau Perjanjian Lama hanya memberikan kesaksian mengenai asal usul Shatan yaitu
Malaikat yang jatuh (Yesh 14:12). Teks Ibrani menyebutkan Heylel ben Shakhar yang artinya “Yang Bercahaya, Putra Fajar”. Kata
Heylel bermakna “Yang Bercahaya”.
Oleh Kitab Vulgata terjemahan Yerome, diterjemahkan Lucifer.
Dari kata ini dikenal sebutan Lucifer, namun Lucifer
bukanlah nama malaikat yang jatuh sebagaimana berkembang dalam teologi Kristen
tertentu. Malaikat ini memberontak pada Tuhan Yahweh. Alasan pemberontakan
karena ingin menyamai Tuhan Yang Maha Tinggi (Yekhz 28:17, Yesh 14:12, Luk
10:18).
Dalam Kitab Perjanjian Baru berbahasa Yunani, kata Shatan diterjemahkan Diabolos
dan Satanas (Why 12:9; 20:2).
No comments:
Post a Comment