Kristen Orthodox Lalibela, Etiophia-wondermagazine.blueflower.la
Setiap
agama memiliki aturan atau dalam bahasa Arab disebut “syariat”, baik yang berkaitan
dengan peribadatan (interaksi dengan Tuhan) maupun yang berkaitan dengan
kehidupan sosial keseharian (interaksi dengan sesama). Berbicara mengenai
interaksi manusia dengan Tuhan dan interaksi manusia dengan manusia, Torah
mengajarkan, "kasihilah YHWH
Tuhanmu" dan "kasihilah sesamamu manusia" (Ul 6:5)
Istilah "syariat" artinya "aturan". Karena istilah ini lebih sering muncul dalam kosa kata keagamaan Islam, maka kita kutipkan bagaimana istilah ini ditempatkan dalam sebuah ayat. Sebagai contoh
dikatakan dalam Qs 5 (Al Maidah):48 sbb, "Untuk setiap umat di antara kamu Kami jadikan peraturan dan
jalan yang terang" (likulin ja'alna minkum syir'ataw wa minhaja).
Lantas, bagaimana
dengan Kekristenan? Apakah Kekristenan tidak memiliki syariat agama dikarenakan
kita kerap mendengar pernyataan, “Kekristenan bukan agama melainkan hubungan
pribadi dengan Tuhan” atau “Kekristenan bukan agama syariat melainkan agama
hakikat” dll?
Ujung dari semua pernyataan tersebut terkadang menghasilkan sikap hidup “Antinomistik” atau bersikap antipati terhadap berbagai aturan lahiriah yang sejatinya tertulis dalam Kitab Perjanjian Lama (TaNaKh: Torah, Neviim, Ketuvim) maupun Kitab Perjanjian Baru.
Ujung dari semua pernyataan tersebut terkadang menghasilkan sikap hidup “Antinomistik” atau bersikap antipati terhadap berbagai aturan lahiriah yang sejatinya tertulis dalam Kitab Perjanjian Lama (TaNaKh: Torah, Neviim, Ketuvim) maupun Kitab Perjanjian Baru.
Kekristenan,
sebagai kelanjutan Yudaisme tentu saja memiliki “syariat” atau “aturan”. Dalam
bahasa Ibrani diistilahkan “halakah” dari kata “halak” atau “yalak” yang
artinya “berjalan”.
Ulangan 10:12 menuliskan, “Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh YHWH Tuhanmu selain dari takut akan YHWH Tuhanmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada YHWH Tuhanmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu".
Ulangan 10:12 menuliskan, “Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh YHWH Tuhanmu selain dari takut akan YHWH Tuhanmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada YHWH Tuhanmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu".
Yudaisme Karaite - meqorhayim.blogspot.com
Frasa, “hidup
menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya” dalam bahasa Ibrani, ללכת בכל־דרכיו
(laleket bekol derakaiw) . Kata “laleket” dari kata “yalak”
(berjalan) dan kata “derakaiw” dari kata “derek” (jalan yang dilalui). Makna
kalimat “hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya” bahwa sebagai orang
beriman kita memiliki sejumlah aturan atau tata cara yang harus dipatuhi baik
berkaitan dengan peribadatan maupun perilaku kehidupan keseharian.
Demikian
pula Yesus tidak datang untuk menentang sistem agama agama sebagaimana beliau
bersabda, “Jika hidup keagamaanmu tidak
lebih benar dari pada hidup keagamaan
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke
dalam Kerajaan Sorga” (Mat 5:20). Arti sabda Yesus sudah jelas bahwa setiap
murid-murid Yesus harus memiliki hidup keagamaan yang melampaui praktik hidup
ahli-ahli Torah (soferim) dan orang-orang Farisi (prushim).
Mengenai
adab dan syariat berdoa, Yesus bersabda, "Dan
apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik..." (Mat
6:5). Mengenai adab dan syariat berpuasa, Yesus bersabda, "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang
munafik" (Mat 6:16).
Kristen Orthodox Lalibela, Etiophia-wondermagazine.blueflower.la
Mengenai adab dan syariat bersedekah, Yesus
bersabda, “Tetapi jika engkau memberi
sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu”
(Mat 6:3). Mengenai adab dan syariat memutus rantai dendam, Yesus bersabda, “Janganlah kamu melawan orang yang berbuat
jahat kepadamu, melainkan siapapun yang
menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu” (Mat 5:39).
Kitab
Ibrani 12:28 menuliskan perihal adab dan syariat saat beribadah sbb: "...marilah kita mengucap syukur dan
beribadah kepada Tuhan menurut cara yang berkenan kepada-Nya dengan hormat dan
takut". Beribadah yang diperkanan kepada Tuhan (λατρευωμεν ευαρεστως τω θεω - latreuoomen euarestos too Theoo) adalah “sikap hormat dan takut”
(μετα ευλαβειας και δεους - meta eulabeias kai deous).
Berdasarkan kajian teks Ibrani 12:28 di atas maka saat beribadah individual/komunal bersikaplah yang sopan baik dalam pakaian dan sikap tubuh.
Berdasarkan kajian teks Ibrani 12:28 di atas maka saat beribadah individual/komunal bersikaplah yang sopan baik dalam pakaian dan sikap tubuh.
Yang
dimaksudkan berpakaian sopan adalah jangan menggunakan pakaian yang bisa
menimbulkan prasangka negatif pada orang lain atau dikarenakan kita tidak tepat
menggunakan pakaian yang seharusnya dipakai saat bersantai di rumah namun
dipergunakan dalam ibadah komunal.
Yang dimaksudkan
dengan sikap tubuh adalah jangan memperlihatkan sikap kaki atau tangan tertentu yang tidak tepat dipergunakan (memasukkan tangan dalam kantong atau menyilangkan kaki) saat menaikan doa atau
membaca bagian-bagian teks Kitab Suci dalam sebuah liturgi.
Marilah
kita memperbaiki sikap-sikap yang selama ini masih keliru dalam memahami dan
menghayati tindakan berbadah baik ibadah individual maupun ibadah komunal.
Kita tidak bisa berdalih dengan sekedar berkata, “yang penting sikap hati tinimbang apa yang diperlihatkan oleh tindakan kita”. Bukankah apa yang terlihat secara lahiriah merupakan cerminan apa yang terjadi secara batiniah? Jika kita menghormati Tuhan, bagaimana mungkin kita mengambil sikap tubuh yang tidak menghormati kekudusan-Nya? Tuhan menolong kita.
Kita tidak bisa berdalih dengan sekedar berkata, “yang penting sikap hati tinimbang apa yang diperlihatkan oleh tindakan kita”. Bukankah apa yang terlihat secara lahiriah merupakan cerminan apa yang terjadi secara batiniah? Jika kita menghormati Tuhan, bagaimana mungkin kita mengambil sikap tubuh yang tidak menghormati kekudusan-Nya? Tuhan menolong kita.
No comments:
Post a Comment