Mazmur 23:1-6
Kita
tentu pernah mendengar lirik lagu pujian sbb:
Tak
pernah Tuhan janji
Hidupku
takkan berduri
Tak
pernah Dia janji lautan tenang
Tetapi
Dia berjanji kan selalu sertaku
Dan
menuntun jalan hidupku slalu
Janji-Nya
Dia atur langkahku
Janji-Nya
Dia pegang tanganku
……….dst
Ya,
hidup tidak selalu indah dan menyenangkan. Sebagaimana roda berputar tidak
selalu di atas. Ada kalanya di bawah. Saat kita menengokkan wajah kita di
jendela kereta api, kadang kita melihat sawah menghampar dan padi menghijau
meneduhkan mata dan jiwa. Namun ada saatnya kita melihat pemandangan gersang
membentang di pematang atau kumuh sebuah kelompok masyarakat yang dilewati laju
kereta.
Mazmur 23:1 mengatakan, Yahweh roi, lo ekshar (Yahweh adalah gembalaku,
takkan kekurangan aku). Bahkan dilanjutkan dengan kalimat yang memberikan
janji-janji indah, “Dia membaringkan”, “Dia membimbing”, “Dia menyegarkan”,
“Dia menuntun”. Namun saat membaca Mazmur 2:4, “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman…”. Apa artinya? Ada
saatnya kenyamanan kita terusik, kemapanan kita tergoncang. Kita diijinkan
memasuki “lembah kekelaman” (situasi krisis dan menyakitkan).
Menjadi orang
Kristen atau menjadi murid Yesus Sang Mesias bukan berarti kita tidak
tersentuh penderitaan dan krisis. Kita akan mengalami sebagaimana orang lain
mengalaminya. Yang membedakan adalah sikap kita yaitu “aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan
tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku”. Sikap ini muncul dikarenakan kita
percaya bahwa Tuhan Yahweh adalah Gembala kita sehingga sekalipun kita
mengalami krisis, pada akhirnya kita tetap tidak akan berkekurangan (lo
ekshar).
No comments:
Post a Comment