Jika kita berjalan
menyusuri tepian pantai berpasir, maka kita akan melihat jejak-jejak kaki kita
mengikuti langkah di belakang kita. Bukan hanya langkah kaki yang meninggalkan
jejak dan bekas di belakang kita namun kehidupan yang kita jalani sudah pasti meninggalkan
jejak dan bekas.
Perhatikan saja ketika seseorang menceritakan tentang perilaku
buruk seseorang akibat melakukan tindakan yang melanggar norma atau melakukan
pekerjaan yang harus berhadapan dengan hukum karena melanggar aturan.
Perhatikan pula ketika seseorang menceritakan kebaikkan orang yang meskipun
sudah meninggal namun meninggalkan kisah kehidupan yang inspiratif dan
mendorong orang lain untuk berbuat kebaikkan dan bermanfaat bagi orang banyak. Kita
tentu pernah membaca buku biografi tokoh terkenal bukan? Entahkah dia seorang
kepala negara, pahlawan perang, pahlawan pendidikkan, ahli ekonomi, seorang
mantan militer atau politisi bahkan seorang pengusaha yang merangkak dari titik
nol.
Semua mengisahkan perihal jejak kehidupan yang sudah mereka tinggalkan,
baik atau buruk. Semua kenyataan itu membuktikan bahwa kehidupan seseorang
selalu meninggalkan jejak dan bekas yang tertinggal di dalam relasi dan
interaksi sosial dengan orang lain. Jika kehidupan yang kita jalani sudah pasti
meninggalkan jejak dan bekas, maka sudah selayaknya kita meninggalkan jejak
kehidupan yang baik dan bermanfaat bukan?
Meninggalkan jejak kehidupan yang
baik adalah pilihan dan keputusan seseorang dan bukan datang dengan sendirinya
dalam hati kita. Seseorang bisa memilih untuk meninggalkan jejak kehidupan yang
baik atau jejak kehidupan yang buruk. Orang benar (tsadiq) atau orang beriman
(maaminim) tentulah harus meninggalkan jejak kehidupan yang baik sebagaimana
dikatakan, “orakh latsadiq mesharim,
yashar me’agal tsadiq tefales” (Jejak orang benar adalah lurus, sebab
Engkau yang merintis jalan lurus baginya, Yes 26:7).
Jejak yang lurus
(mesharim) adalah jejak yang harus ditinggalkan orang benar (tsadiq). Orang
benar bisa meninggalkan jejak yang lurus (mesharim) karena Tuhan Yahweh membuka
jalan dan membuat jejak yang lurus (yashar).
Bagaimana cara Tuhan membuka jalan
dan membuat jejak yang lurus? Melalui sabda-Nya yang tertulis dan melalui Roh
Kudus-Nya Dia membimbing dan menuntun orang benar untuk berjalan di jalan yang
lurus dan meninggalkan jejak yang baik.
No comments:
Post a Comment