Dalam sebuah film
berjudul House of Sand and Fog (2003)
yang diangkat dari novel laris karya Andre Dubus III bercerita tentang Kathy
Nicolo (Connelly), seorang wanita muda yang diwariskan sebuah rumah cantik
sederhana di tepi laut oleh mendiang ayahnya.
Setelah ditinggal suaminya yang
tak menginginkan kehadiran buah hati dalam penikahan mereka, Kathy mengalami
depresi berat, sehingga ia tak memerhatikan urusan-urusan lain, termasuk pajak
bisnis yang harus dibayarkannya selama beberapa bulan.
Adalah Massoud Amir
Behrani (Ben Kingsley) adalah seorang mantan kolonel berpangkat tinggi yang
menjadi imigran dari Iran. Ia, istrinya Nadereh (Shohreh Aghdashloo), dan kedua
anaknya Esmail (Jonathan Ahdout) dan Soraya (Navi Rawat) meninggalkan Iran karena
konflik yang terjadi di sana.
Sebagai keluarga imigran, Behrani melakukan
apapun untuk mempertahankan hidup diri dan keluarganya, termasuk hidup
berpindah-pindah demi mendapatkan keuntungan dari penjualan propertinya.
Suatu
hari Amir Behrani berhasil mengumpulkan uang dan mendapatkan lokasi idaman
hatinya untuk tinggal. Rumah tersebut adalah rumah Kathy Nicolo, yang sedang
diperjuangkan untuk direbut kembali. Kathy yang mendapat dorongan semangat dari
Lester Burdon, seorang deputi polisi bertipikal simpatik yang ditugaskan
menyita rumahnya, mulai bangkit untuk menempuh jalur hukum.
Pengacara Connie
Walsh (Frances Fisher) pun disewanya, namun cara ini tak menemui hasil karena
sikap keras kepala Behrani yang tak ingin menjual kembali rumah tersebut kepada
pengadilan daerah kecuali ia dibayar 4 kali lipat dari harga belinya.
Mulai
terjadi konflik karena klaim kepemilikikan yang rumit hingga melibatkan Kathy
dalam keinginan bunuh diri yang akhirnya berhasil digagalkan oleh Behrani. Saat
akan menyelesaikan konflik di kantor pengadilan terjadi insiden dimana Esmail
mencabut pistol di tangan Lester Burdon namun kemudian Esmail ditembak polisi.
Ujung kisah ini meringkaskan judul filmnya dimana Behrani akhirnya tidak
memiliki rumah tersebut karena bunuh diri bersama istrinya karena putus asa
kehilangan anak yang paling dikasihinya sementara Kathy dirundung rasa bersalah
oleh kematian Behrani.
Ketamakkan dan egoisme berujung kesian-siaan,
sebagaimana kisah Izebel istri Ahab yang bersikukuh didorong ketamakkan menginginkan
kebun anggur Nabot hingga merancangkan kematian baginya (1 Raj 21:1-29).
Waspadalah terhadap segala ketamakkan (Luk 12:15).
No comments:
Post a Comment