Seseorang pernah bertanya pada saya, “untuk apa Tuhan menciptakan alam semesta
khususnya kehidupan di bumi yang dihuni manusia, berbagai hewan serta tumbuhan?”
Saya mengutip Kitab Mazmur 19:2-7, “Langit
menceritakan kemuliaan Tuhan, dan
cakrawala memberitakan pekerjaan
tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan
pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka
tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan
mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari, yang
keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan
pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya. Dari ujung langit ia terbit, dan
ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas
sinarnya”.
Kutipan ayat di atas mengatakan bahwa “hashamayim
mesaprim kevod El, umaasyeh yadaiw maggid haraqiya” (Langit
menceritakan kemuliaan Tuhan, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya).
Tujuan penciptaan alam semesta dan kehidupan yang indah di bumi adalah untuk
memperlihatkan kebesaran dan kekuasaan Tuhan. Jika kita perhatikan, seluruh
sistem dan gerak dalam alam semesta khususnya kehidupan di bumi mencerminkan
keteraturan, harmoni, sistematis, hukum yang mengatur keseimbangan. Mari kita
perhatikan beberapa keteraturan dan keseimbangan berikut ini:
Tingkat eksentrisitas bumi (kemiringan
rotasi bumi) berada dalam angka 2%. Jika kemiringan bumi saat berotasi mendekati
angka 0% maka berbentuk lonjong dan jika mendekati angka 1% maka akan berbentuk
datar. Dengan kisaran angka kemiringan 2% maka rotai bumi seperti lingkaran.
Jika mendekati kemiringan 1% maka lautan kita akan menguap karena terlalu dekat
dengan matahari dan membeku jika menjauh dari matahari (Noel Hornor, Planet
Earth; Lucky Accident or Master Handiwork?, Good News Magazine, March-April
2012, p. 5)
Kadar oksigen dalam atmosfir bumi
berjumlah 21%. Dengan jumlah sedemikian, kehidupan bumi dapat terjamin. Apa
yang terjadi jika kadar oksigen 25%? Akan ada ledakan besar secara tiba-tiba.
Apa yang akan terjadi jika kadar oksigen 15%? Manusia akan mengalami mati lemas
(Ibid.,)
Bumi kita senantiasa dibombardir cahaya
radiasi matahari. Tingkat transparansi atmosfir bumi sebagai penyaring radiasi
matahari sangat berpengaruh terhadap kehidupan di bumi. Jika atmosfir bumi terlalu
terang akan menimbulkan efek bagi manusia berupa kanker kulit. Namun jika
atmosfitr bumi kurang terang maka akan menimbulkan ketiadaan kemampuan foto
sintesis pada tanaman hijau yang mengubah air, mineral serta karbon dioksida
menjadi oksigen (Ibid., p. 6).
Ada empat kekuatan dalam alam semesta
dimana keempatnya saling mempengaruhi satu sama lain yaitu Gravitasi,
Elektromagnetisme, Gaya Nuklir yang kuat dan Gaya Nuklir yang lemah. Gravitasi
adalah fenomena dimana tubuh fisik ditarik dengan kekuatan yang setara dengan
massa mereka. Kita biasa melihat keadaan seperti itu saat benda jatuh ke tanah.
Gravitasi juga menjaga bumi dan planet-planet lain dalam orbitnya mengelilingi
matahari dan untuk menjaga bulan dalam orbitnya mengelilingi bumi. Tanpa gaya
ini bumi tidak akan pernah datang untuk mengorbit matahari dan tubuh mengembara
tanpa tujuan berkelok-kelok melalui ruang.
Sementara salah satu manifestasi dari Elektromagnetisme
dapat digambarkan ketika kita menggunakan magnet untuk menarik benda logam. Ia
juga bekerja pada tingkat sub-atomik yang menjaga elektron dan proton
bersama-sama di dalam atom. Gaya nuklir yang kuat bekerja untuk mengikat proton
dan neutron bersama untuk membentuk inti atom. Gaya nuklir yang lemah
bertanggung jawab atas peluruhan radioaktif dari partikel subatom. Ini memulai
fusi hidrogen dalam bintang dan menghasilkan pelepasan energi. Dengan proses
fusi, matahari memancarkan cahaya dan panas untuk mempertahankan kehidupan di
planet kita.
Kalibrasi yang tepat dari empat kekuatan
dalam hubungannya dengan satu sama lain sangat penting untuk mendukung
kelangsungan alam semesta dan bumi. Seberapa penting dan seberapa tepat adalah
kekuatan-kekuatan?
Contoh, Jika gaya gravitasi diubah menjadi
0,00000000000000000000000000000000000001 persen, matahari kita tidak akan ada,
dan, karena itu, kita pun tidak akan ada pula. Selain pentingnya
semesta-mencakup efek gravitasi, ada juga ada keseimbangan penting dari
interaksi gravitasi lokal antara bumi dan bulan. Jika terjadi interaksi yang
lebih besar daripada yang saat ini terjadi, maka akan muncul efek merusak pada pasang
surut laut, atmosfer serta periode rotasi. Jika terjadi interaksi yang kurang, maka
perubahan orbital akan menyebabkan ketidakstabilan iklim (Ibid., p. 6-7).
Dari fakta-fakta dan data-data di atas
kita melihat bahwa alam semesta dan kehidupan di bumi bergerak dalam sinergi
yang harmoni. Ada hukum yang mengatur semua keseimbangan tersebut. Dan jika
keseimbangan itu dirusak maka akan terjadi dampak yang merusak kehidupan alam
semesta termasuk bumi.
Mazmur 119:91 mengatakan, “lemishpateka admu, ki hakol
avadeka” (menurut hukum-hukum-Mu semuanya itu ada sekarang, sebab
segala sesuatu melayani Engkau). Demikian pula dikatakan dalam Mazmur 33:9, “ki hu
amar wayehi hu, tsiwah waya’amod” (sebab Dia berfirman, maka semuanya
jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada)
Seorang pakar Fisika ternama namun
sekaligus Ateis bernama Steven Hawking dalam bukunya, “The Grand Design” mengatakan,
“permulaan alam semesta telah diatur
berdasarkan hukum-hukum sains dan tidak memerlukan satuan gerak yang digerakkan
oleh seorang tuhan” (2010:135). Persoalannya, bagaimana mungkin alam
semesta dan bumi yang begitu teratur dan memenuhi hukum konstanta dalam
dinamika alam dan kehidupan dihasilkan dari sebuah kebetulan belaka dan tanpa
rancangan agung? Bagaimana sebuah kebetulan dan tanpa rencana menghasilkan
keteraturan dan hukum yang teratur?
Dengan melihat keteraturan, sinergi dan
konstanta dalam gerak kehidupan di alam semesta dan bumi khususnya kita sampai
pada pribadi agung yang menciptakan segala keteraturan dan hamonitas tersebut.
Maka benarlah pernyataan, “hashamayim
mesaprim kevod El, umaasyeh yadaiw maggid haraqiya” (Langit menceritakan
kemuliaan Tuhan, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya).
O
karena
itulah kita harus lebih banyak lagi bersentuhan dengan alam ciptaan Tuhan dan
merenungkan, bermeditasi, berkontemplasi terhadap alam ciptaan Tuhan agar kita
bisa menghayati bukan hanya keberadaan Tuhan melainkan keagungan dan kemulyaan
Tuhan dalam ciptaannya. Alam
semesta dan kehidupan di bumi baik tumbuhan, hewan, manusia serta lingkungan
alam yang indah dan kondusif memantulkan siapa pembuatnya sebagaimana dikatakan
dalam Mazmur 102:26, “lepanim haartes yasadtta, umaasheh yadeka
shamayim” (dahulu sudah Kauletakkan dasar bumi, dan langit adalah
buatan tangan-Mu).
Pergilah ke pantai dan renungkan
keindahan dan kedahsyatan gempuran air laut memecah karang dan riak gelombang
pantai menyentuh jemari kaki Anda. Hayatilah apa yang dikatakan dalam Mazmur
104:6-9 sbb, “Dengan samudera raya Engkau
telah menyelubunginya; air telah naik melampaui gunung-gunung. Terhadap
hardik-Mu air itu melarikan diri, lari kebingungan terhadap suara guntur-Mu, naik
gunung, turun lembah ke tempat yang Kautetapkan bagi mereka. Batas Kautentukan,
takkan mereka lewati, takkan kembali mereka menyelubungi bumi”.
Selanjutnya
dalam Mazmur 104:25-27 dikatakan, “ Lihatlah
laut itu, besar dan luas wilayahnya, di situ bergerak, tidak terbilang
banyaknya, binatang-binatang yang kecil dan besar. Di situ kapal-kapal berlayar
dan Lewiatan yang telah Kaubentuk untuk bermain dengannya. Semuanya menantikan
Engkau, supaya diberikan makanan pada waktunya”
Pergilah ke gunung dan lembah dimana
terdapat telaga yang jernih mengalirkan limpahan air dari hulu menuju hilir. Pandangilah
dan berdiamlah sejenak di tengah kesunyian dan gemericiknya air telaga.
Hayatilah apa yang dikatakan dalam Mazmur 104:10-14 sbb, “Engkau yang melepas mata-mata air ke dalam lembah-lembah, mengalir di
antara gunung-gunung, memberi minum segala binatang di padang, memuaskan haus
keledai-keledai hutan; di dekatnya diam burung-burung di udara, bersiul dari
antara daun-daunan. Engkau yang memberi minum gunung-gunung dari kamar-kamar
loteng-Mu, bumi kenyang dari buah pekerjaan-Mu. Engkau yang menumbuhkan rumput
bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, yang mengeluarkan
makanan dari dalam tanah”
Bangunlah di pagi yang cerah dan
berdirilah menyambut matahari terbit di kaki gunung atau menjauhlah sejenak
dari keramaian modernitas dan menepilah dalam kegelapan malam di sebuah bukit
dimana bulan dan bintang terlihat berkedipan.
Hayatilah apa yang dikatakan
dalam Mazmur 104:19-24 sbb, “Engkau yang
telah membuat bulan menjadi penentu waktu, matahari yang tahu akan saat
terbenamnya. Apabila Engkau mendatangkan gelap, maka hari pun malamlah; ketika
itulah bergerak segala binatang hutan. Singa-singa muda mengaum-aum akan
mangsa, dan menuntut makanannya dari Tuhan. Apabila matahari terbit, berkumpullah
semuanya dan berbaring di tempat perteduhannya; manusia pun keluarlah ke
pekerjaannya, dan ke usahanya sampai petang. Betapa banyak perbuatan-Mu, ya YHWH,
sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu”.
Tengadahkanlah wajah kita ke langit dan
pandanglah awan bergumpal-gumpal yang berlarian dan berkejaran serta rasakan
hembusan angin menyentuh kulit tubuh kita. Hayatilah apa yang dikatakan Mazmur
104:1-5 sbb, “Pujilah YHWH, hai jiwaku! YHWH
Tuhanku, Engkau sangat besar! Engkau yang berpakaian keagungan dan semarak, yang
berselimutkan terang seperti kain, yang membentangkan langit seperti tenda, yang
mendirikan kamar-kamar loteng-Mu di air, yang menjadikan awan-awan sebagai
kendaraan-Mu, yang bergerak di atas sayap angin, yang membuat angin sebagai
suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu, yang telah
mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyang untuk seterusnya
dan selamanya”.
Manusia
meninggalkan jejak berupa peradaban dan modernitas serta teknologi sebagai
wujud ciptaan yang segambar dan serupa dengan Tuhan (Teguh Hindarto, Tuhan-Alam
Semesta-Manusia Menurut Kitab Kejadian - http://teguhhindarto.blogspot.com/2011/06/tuhan-alam-semesta-manusia-menurut.html
[seri 1] http://teguhhindarto.blogspot.com/2011/06/tuhan-alam-semesta-manusia-menurut_20.html
[seri 2]), demikian pula Tuhan meninggalkan jejak berupa keteraturan semesta
dan keindahan alam di sekeliling kita. Jika kita berada ditengah kota besar
yang hiruk pikuk dengan aktifitas dan bersentuhan dengan gedung pencakar langit
dan benda-benda karya teknologi manusia (komputer, lap top, hand phone, ipad,
dll), maka kita sedang bersentuhan dengan karya manusia. Jika kita sejenak
menjauh dari keramaian dan mencari kesunyian nan indah bersama alam, maka kita
bukan hanya bersentuhan dengan alam namun secara tidak langsung kita telah
bersentuhan dengan pembuat keindahan alam yaitu Tuhan YHWH (Yahweh).
Ketika kita berada dalam keluasan alam
yang mengelilingi kita dengan kesejukkan dedaunan, basah air telaga, rimbun
pepohonan serta tetesan embun yang berkejaran diantara pohon-pohon besar yang
menahun, dan mengambil jarak dalam hening maka kita akan sampai pada pujian dan
pengakuan sebagaimana dikatakan Mazmur 104:31, “Yehi kevod YHWH le’olam, yishmakh
YHWH bema’ashaiw” (biarlah kemuliaan YHWH tetap untuk selama-lamanya,
biarlah YHWH bersukacita karena perbuatan-perbuatan-Nya!) dan Mazmur 104:33, “Asyirah
la YHWH bekhayay, azamerah le Elohay be’odi” (Aku hendak menyanyi bagi YHWH
selama aku hidup, aku hendak bermazmur bagi Tuhanku selagi aku ada).
CASCADE, BATUR RADEN, PURWOKERTO, DESEMBER 2012
Hai Bpk Teguh Hindarto.
ReplyDeleteSELAMAT TAHUN BARU 2013. SUKSES & BAHAGIA & SEJAHTERA & SELALU BERSUKA CITA DALAM ANUGERAH-NYA.
Bapak, saya dapat berkat dari tulisan Anda.
Suatu penuturan yang sangat baik. Mengasihi Tuhan YHWH dan seluruh ciptaan-Nya, sambil menyadari kebesaran-Nya dan memuji maha karya-Nya yang sangat sempurna.
Salam buat Ibu Teguh & Anak-anak.
Y2O
Dari saya di Surabaya.
Segala puji bagi YHWH Tuhan Raja Alam Semesta di dalam Putra-Nya, Yahshua Sang Mesias yang telah memakai hamba-Nya untuk menyingkapkan kebenaran firman-Nya dan menimbulkan pencerahan bagi siapapun yang membacanya.
ReplyDeleteSaya sampaikan salamnya....