“Ampunilah kami sebagaimana kami mengampuni orang yang bersalah kepada
kami” (Mat 6:12) demikianlah salah satu penggalan frasa dalam Doa Bapa Kami
yang diajarkan Yesus Sang Mesias dan Juruslamat kita. Pernyataan dalam doa
tersebut memiliki makna ganda. Pertama,
bahwa kita harus menjadi orang yang mudah mengampuni agar kita diampuni saat
melakukan kesalahan atau kekeliruan, baik terhadap Tuhan dan sesama. Kedua, bahwasanya kita masih berpotensi
untuk melakukan kesalahan dan kekeliruan dalam tindakan kita. Penebusan yang
dilakukan Yesus memang telah menghapus kita dari kuasa dosa yaitu maut yang
diturunkan dari sejak Adam. Namun bukan berarti setelah mengalami penebusan
kita tidak memiliki kemampuan untuk melakukan dosa perbuatan.
Jika kita bersalah dan melakukan
pelanggaran, janganlah sungkan dan enggan melakukan permintaan maaf (kepada
manusia) dan memohon pengampunan (kepada Tuhan) karena keberanian untuk
melakukan pengakuan membutuhkan kekuatan luar biasa. Dan orang yang mengakui
kesalahan terhadap segala pelanggarannya adalah orang yang berjiwa besar.
Sebagaimana dikatakan:
דרשׁו יהוה בהמצאו קראהו בהיותו קרוב
Drshu YHWH behimatso, qerauhu
bihyoto qarov (Carilah YHWH selama Dia berkenan ditemui, berserulah kepada-Nya
selama Dia dekat – Yesaya 55:6)
Kita bisa datang pada Tuhan
kapanpun dan dimanapun saat kita harus mengakui segala kesalahan dan pelanggara
kita. Namun Tuhan menyediakan bulan istimewa dalam satu tahun di mana Dia akan
memutihkan kesalahan dan pelanggaran kita yaitu dalam perayaan Rosh ha Shanah (tahun
baru Ibrani) sampai Yom Kippur (pendamaian).
Dalam tradisi Yahudi dan
Yudaisme, periode waktu antara Rosh ha Shanah sampai Yom Kippur disebut dengan
istilah Yomim Noraim (hari-hari yang menakjubkan/istimewa). Rosh ha Shanah,
bukan hanya sebuah perayaan pergantian tahun dan ulang tahun bumi namun
dimaknai sebagai sebuah hari untuk melakukan introspeksi diri dan pembersihan
diri sampai jatuh perayaan Yom Kippur di mana Tuhan YHWH memberikan pengampunan
dan pendamaian.
Yesus dan para rasul-Nya tidak
meniadakan hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan YHWH di Sinai untuk dirayakan
(Im 23:1-44) melainkan memberikan makna baru yang berfokus pada karya Mesianis
yang dilakukan oleh Yesus mulai dari kelahiran, kewafatan, kebangkitan, hingga
kedatangan-Nya yang kedua kali kelak untuk menjadi Hakim Yang Adil.
Itulah sebabnya Rasul Paul
menggemakan pesan Rosh ha Shanah saat menuliskan, “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru
dan sangkakala Tuhan berbunyi, maka Tuan
sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih
dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam
awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya
bersama-sama dengan Tuhan” (1 Tesalonika 4:16). Demikianpula Rasul Yohanes
menggemakan makna Mesianis perayaan Yom Kippur saat menuliskan, “Dialah pendamaian bagi kita” (1 Yoh
2:22).
Oleh karena itu, Yesaya 55:7
menjadi momentum panggilan Tuhan bagi umat-Nya yang berdosa agar berbalik arah
dari pelanggaran dan dosa perbuatan yang dilakukannya alias bertobat. Kata “bertobat”
dalam bahasa Ibrani “teshuvah” dari kata “shuv” yang bermakna “berbalik arah”,
sebagaimana dikatakan:
יעזב רשׁע דרכו ואישׁ און מחשׁבתיו וישׁב אל־יהוה וירחמהו ואל־אלהינו
כי־ירבה לסלוח
Ya’azov rasha darko, we ish awen
makhsevotaiw. Weyashav el YHWH wirakhamekhu we el Eloheinu, ki yarbeh lishloakh (Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan
rancangannya; baiklah ia kembali kepada
YHWH, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Tuhan kita, sebab Ia memberi
pengampunan dengan limpahnya - Yesaya 55:7)
Marilah perayaan Rosh ha Shanah (1
Tishri 5781) dan khususnya Yom Kippur (10 Tishri 5781) menjadi seruan panggilan
bagi kita agar berpaling dari jalan yang berdosa, saling mengakui kesalahan dan
pelanggaran terhadap sesama terkhusus pada Tuhan Sang Pemilik Kehidupan.
Marilah kita bersyukur bahwa
melalui Yesus Sang Mesias dan Juruslamat kita kita memperoleh jalan pendamaian
kepada Tuhan YHWH dan Bapa Surgawi serta menerima kerahiman-Nya.
No comments:
Post a Comment