Beberapa waktu sebelum
Tuhan Yahweh “mengumpulkan Musa kepada kaum leluhurnya” (Bil 27:13) alias
memanggilnya pulang dalam kematian, Tuhan Yahweh memerintahkan Musa untuk
mengambil seseorang yang kompeten dan layak untuk menggantikan kepemimpinannya.
Saat Musa meminta petunjuk pada Tuhan Yahweh perihal siapa yang layak
menggantikan dirinya (Bil 27:15-17) maka Tuhan Yahweh menunjuk seseorang
bernama Yosua (Bil 27:18-21). Nama Yosua terkemuka bukan dikarenakan kisahnya
dituliskan dlam sebuah kitab bernama Kitab Yosua namun saat bersama mendampingi
Musa, Yosua telah mewarisi kepemimpinan Musa.
Beberapa reputasi Yosua al.,
berhasil mengalahkan orang Amalek (Kel 17:8-13), pendamping setia Musa (Kel
33:11), masuk dalam anggota 12 pengintai sebelum melakukan penyerbuan ke tanah
Kanaan bersama Kaleb ben Yefune (Bil 13).
Mengapa Musa meminta pengganti
dirinya kepada Tuhan? Karena Musa tidak ingin bangsa Israel tidak memiliki
pemimpin dan, “umat Yahweh jangan
hendaknya seperti domba-domba yang tidak mempunyai gembala” (Bil 27:17).
Agar umat Israel tidak tercerai berai maka diperlukan peran seorang pemimpin.
Namun pemimpin tidak akan bisa memimpin jika dia tidak memiliki kompetensi dan
reputasi dalam memimpin. Yosua terbukti memiliki dua hal tersebut.
Selain
kompetensi dan reputasi, Yosua masih membutuhkan legitimasi alias wewenang. Dan
wewenang itu datang dari Tuhan melalui Musa melalui penumpangan tangan
sebagaimana diperintahkan, “Ambillah
Yosua bin Nun, seorang yang penuh roh, letakkanlah tanganmu atasnya, suruhlah ia
berdiri di depan imam Eleazar dan di depan segenap umat, lalu berikanlah
kepadanya perintahmu di depan mata mereka itu dan berilah dia sebagian dari
kewibawaanmu, supaya segenap umat Israel mendengarkan dia.” (Bil 27:18-20).
Legitimasi itu dilakukan melalui penumpangan tangan sehingga Yosua memiliki
sebagian kewibawaan Musa. Demikian pula dalam kehidupan berjemaat, diperlukan
peran seorang pemimpin dan kepemimpinan yang legitim agar kehidupan berjemaat
terarah dan memiliki kesatuan.
Jemaat harus belajar tunduk pada otoritas dan
orang yang menerima otoritas karena Tuhanlah yang menetapkan beberapa orang
untuk menduduki jabatan tersebut dan melakukan tugas dan kewajibannya (Ef
4:11-13).
No comments:
Post a Comment