Pada Abad ke-11, Raja
Henry III dari Bavaria muak dengan pengaturan menjadi Raja. Dia mengajukan
sebagai pertapa di biara setempat, melalui Prior Richard. Raja memberi tahu
Prior tentang perjuangannya dan pertempuran pribadinya.
Prior berkata, "Rajaku, apakah kamu mengerti bahwa janji di sini adalah kepatuhan? Itu akan sulit bagimu karena kamu telah menjadi Raja" Raja Henry menjawab, “Ya, saya mengerti. Saya akan menjalani sisa hidup saya dengan taat kepada Anda seperti Mesias menuntun Anda”. “Kalau begitu aku akan memberitahumu apa yang harus dilakukan. Kembali ke tahtamu dan melayani dengan setia di tempat yang telah Tuhan tempatkan kepadamu”.
Prior berkata, "Rajaku, apakah kamu mengerti bahwa janji di sini adalah kepatuhan? Itu akan sulit bagimu karena kamu telah menjadi Raja" Raja Henry menjawab, “Ya, saya mengerti. Saya akan menjalani sisa hidup saya dengan taat kepada Anda seperti Mesias menuntun Anda”. “Kalau begitu aku akan memberitahumu apa yang harus dilakukan. Kembali ke tahtamu dan melayani dengan setia di tempat yang telah Tuhan tempatkan kepadamu”.
Ketika Raja meninggal, ada tertulis
tentang dia di pusaranya, “Raja telah
belajar memerintah dengan taat”. Kekristenan tidak memanggil setiap orang
untuk menjadi rohaniawan ataupun orang yang hanya bertekun di satu bidang yaitu
kerohanian belaka namun mengabaikan tanggung jawab terhadap kehidupan dunia.
Yesus Sang Mesias bersabda, “Kamu adalah
terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu
meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi
semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di
depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” (Mat
5:14-16).
Setiap orang Kristen – apapun profesinya, entahkah sebagai seorang
rohaniwan, pejabat publik, pendidik, buruh dsj – mengemban amanat yang sama
untuk menjadi Terang Dunia (τὸ φῶς τοῦ κόσμου - tou phos to kosmou/ אוֹר הָעוֹלָם - or ha 'olam ) di pekerjaannya masing-masing.
Bahkan saat Yohanes
Pembaptis menyerukan pertobatan dan baptisan, kepada para prajurit dan pemungut
cukai serta orang banyak yang bertobat, beliau tidak berkata, “Jadilah seperti aku!”. Sebaliknya,
kepada pemungut cukai Yohanes berkata, “Jangan
menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu” (Luk 3:13).
Kepada seorang prajurit, Yohanes berkata, “Jangan
merampas dan jangan memeras” (Luk 3:14). Artinya, jadilah Terang dan Garam
di dunia melalui profesi kita masing-masing.
Lakukan semua yang menjadi
pekerjaan kita sebagai bentuk melayani Tuhan dan sesama serta menjauhkan diri
dari perilaku berdosa melalui pekerjaan kita yaitu korupsi, memeras, menindas,
mencuri dll. Seperti dikatakan dalam Kolose 3:23, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu
seperti untuk YHWH dan bukan untuk
manusia”.
No comments:
Post a Comment