Beberapa hari lalu,
seseorang memberikan komentar terkait salah satu artikel yang saya muat
beberapa tahun silam dengan judul, “Apakah
Nama Yahshua Tidak Ada Dalam Kitab Perjanjian Baru?” https://pijarpemikiran.blogspot.com/2011/10/apakah-nama-yahshua-tidak-ada-dalam.html
Sayangnya dalam komentar
tersebut tidak memberikan tanggapan terperinci berkaitan dengan artikel yang
dituliskan melainkan membuat pernyataan yang menegaskan pemahaman dan
kesimpulannya yang dibangun di atas tafsir Yohanes 17:12 bahwa nama Bapa
Surgawi adalah Yesus Kristus.
Benarkah kesimpulan yang
menyatakan bahwa nama Bapa adalah Yesus sebagaimana teks Yohanes 17:12? Sebelum
kita menganalisis teks bahasa sumber, ada sejumlah persoalan yang harus
direnungkan. Jika nama Bapa Surgawi adalah Yesus sebagaimana seseorang
menyimpulaknnya dari pembacaan teks Yohanes 17:12 maka konsekwensi logisnya “Yesus
adalah Sang Bapa”.
Namun dalam keseluruhan
Kitab Suci Perjanjian Baru, Yesus tidak pernah menyebutkan dirinya sebagai Bapa
– tidak pernah sekalipun – melainkan menyebut diri-Nya sebagai Anak Tuhan (Yoh
14:28). Bahkan rasul-rasulpun menyebut Yesus adalah Mesias dan Anak Tuhan (Mat
16:16). Jangankah rasul-rasul, Satan saja tahu bahwa Yesus adalah Anak Tuhan
(Mat 5:7). Jika demikian faktanya, bagaimana mungkin Anda membuat kesimpulan
bahwa nama Bapa adalah Yesus sementara Yesus tidak pernah menyebut diri-Nya
sebagai Bapa melainkan Anak?
Untuk memahami pernyataan
Yesus dalam Yohanes 17:12 sebaiknya kita membaca terlebih dahulu pernyataan
Yesus dalam Yohanes 17:6 yang berbunyi, "Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan
kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka
kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu". Kata ganti orang
pertama “Aku” dan kata ganti orang ketiga “Engkau” tentu mengindikasikan
perbedaan personalitas, sekalipun dalam konteks keilahian Sang Anak dan Sang
Bapa sehakikat karena Yesus adalah Sang Firman yang menjadi manusia (Yoh 1:14)
dan Sang Firman yang menjadi manusia itu “bersama Tuhan” (Yoh 1:1), maka Sang
Firman alias Sang Anak tentu saja sehakikat, sederajat. Namun ketika Sang
Firman menjadi manusia (Yoh 1:14) dan disebut Anak Tuhan (Yoh 1:18), maka ada
distingsi antara “Aku” (Anak) dan “Dia” (Bapa).
Jadi, menyamakan begitu saja
adalah sebuah kekeliruan dalam penalaran dan logika teks. Kalaupun hendak
menggunakan eks Yohanes 10:30 untuk menyamakan Yesus=Bapa tentu sebuah
kekeliruan yang semakin fatal jika bukan kekacauan penalaran teologis. Istilah “Aku
dan Bapa satu” bukan bermakna “Yesus adalah Bapa” melainkan “Anak dan Bapa satu
kesatuan hakikat”, karena Pra Ada Yesus adalah Sang Firman Tuhan yang berdiam bersama
Tuhan (Yoh 1:1) dan menjadi manusia (Yoh 1:14) serta disebut Anak Tuhan (Yoh
1:18). Dalam bahasa lain, Sang Firman itu “keluar dan datang dari Sang Bapa”
(Yoh 8:42).
Mengenai Yohanes 17:12, kita
akan membaca dalam teks Yunani sbb:
ὅτε ἤμην μετ αὐτῶν ἐγὼ ἐτήρουν αὐτοὺς ἐν τῷ ὀνόματί σου ᾧ δέδωκάς μοι καὶ ἐφύλαξα καὶ οὐδεὶς ἐξ αὐτῶν ἀπώλετο εἰ μὴ ὁ υἱὸς τῆς ἀπωλείας ἵνα ἡ γραφὴ πληρωθῇ (Wescot and Hort Greek New
Testament)
“Ote emen met autoon ego eteroun autous en too onomati sou hoo dedookas moi
kai epulaxa, kai oudeis ex autoon apooleto ei me ho huios tes apoleias ina he
graphe pleroothe”
“When I was with them in the world, I was keeping them in Thy name; those whom Thou hast given to me I did guard, and none of them was destroyed, except the son of the destruction, that the Writing may be fulfilled” (Young’s Literal Translation)
Perhatikan frasa Yunani,
“en tto onomati sou” (dalam nama-Mu).
Kalimat ini hanya ditulis satu kali namun terjemahan LAI menuliskannya dua kali
dan menambahkan keterangan, “yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku”,
sehingga menimbulkan kesan bahwa nama Bapa diberikan pada Yesus dan nama Bapa
adalah Yesus.
Seharusnya, Yohanes
17:12 diterjemahkan sebagaimana Young’s
Literal Translation menerjemahkan sbb:
“Ketika Aku bersama
mereka di dunia, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu; yaitu orang-orang yang telah
Engkau berikan kepada-Ku untuk Aku pelihara dan tidak satupun dari mereka
dibinasakan, kecuali anak kebinasaan, agar Kitab Suci digenapi”.
Dari penjelasan ringkas
ini kita dapat memberikan kesmpulan bahwa nama Bapa Surgawi dan Tuhan Pencipta
langit dan bumi bukanlah Yesus melainkan YHWH sebagaimana dituliskan dalam
Kitab Keluaran 3:15, Yesaya 40:28, Yesaya 64:8 dll.
Untuk bahan pelajaran lebih
lanjut, a dapat membaca beberapa artikel terkait di tautan berikut:
Siapakah Nama Bapa Surgawi dan Putra-Nya?
http://bet-midrash.blogspot.com/2011/09/siapakah-nama-bapa-surgawi-dan-putra.html
Nama Mesias Dalam Lidah Bangsa-Bangsa
http://bet-midrash.blogspot.com/2018/03/nama-mesias-dalam-lidah-bangsa-bangsa.html
Agunglah Rahasia Ibadah Kita: Dia Yang Menjadi Manusia
https://bet-midrash.blogspot.com/2019/09/agunglah-rahasia-ibadah-kita-dia-yang.html
Siapa Yang Menjadi Manusia? Tuhan Atau Firman-Nya?
https://bet-midrash.blogspot.com/2019/09/siapa-yang-menjadi-manusia-tuhan-atau.html
Makna Ungkapan “Akulah Dia”
https://bet-midrash.blogspot.com/2019/09/makna-ungkapan-akulah-dia.html
Makna Kalimat “Barangsiapa Telah Melihat Aku Telah Melihat Bapa”
https://bet-midrash.blogspot.com/2019/09/makna-kalimat-barangsiapa-telah-melihat.html
Apakah Yesus “Bapa Yang Kekal” (Avi Ad) Dlam Yesaya 9:5?
https://bet-midrash.blogspot.com/2019/09/apakah-yesus-bapa-yang-kekal-avi-ad.html
Makna Perkataan Yesus, “Kamu Adalah Tuhan” Dalam Yohanes 10:34
https://bet-midrash.blogspot.com/2019/09/makna-perkataan-yesus-kamu-adalah-tuhan.html
No comments:
Post a Comment