Thursday, March 1, 2018

NAMA MESIAS DALAM LIDAH BANGSA-BANGSA



Masih saja ada yang memposting status di media sosial yang menghubungkan nama Yesus dengan nama dewa Zeus bahkan yang lebih ekstrim melakukan "gothak gathuk mathuk" bahwa nama Yesus berhubungan dengan angka Anti Mesias yaitu “666”. Benarkah? Sebagaimana kita ketahui Kitab Perjanjian Baru berbahasa Yunani menuliskan perihal nama Mesias dalam logat Yunani Iesous (ιησους). 

Jauh sebelum ada Kitab Perjanjian Baru Yunani ditulis dan nama Mesias dilaporkan dalam Kitab Perjanjian Baru Yunani sebagaimana dituliskan di atas, nama yang dieja Iesous telah dituliskan dalam Kitab Septuaginta (terjemahan Torah dalam bahasa Yunani pada Abad 3 sM) untuk dua nama yaitu Yehoshua ben Nun (Iesoi huioo naun, Yos 1:1) dan Yeshua ben Nun (Iesoi huioo naun, Neh 8:17). 

Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa nama Mesias yang dalam bahasa Yunani ditulis Iesous dalam bahasa Ibrani bentuk short formnya (bentuk singkatnya) Yeshua dan bentuk long formnya (bentuk panjangnya) Yehoshua (ada yang mengeja Yahushua, Yahshua). Perihal nama Mesias, DR. David Stern menjelaskan, "The Hebrew word for 'he will save" is 'yoshia', which has the same Hebrew root (yud-shin-ayin) as the name Yeshua (yud-shih-waw-ayin). Thus the Messiah's name is explained on the basis of what he will do. Etymologically the name Yeshua is a contraction of the Hebrew name Y'hoshua (English Joshua), which means 'YHWH saves" It is also the masculine form of the Hebrew word 'yeshuah" which means 'salvation" (Jewish New Testament Commentary, 1992:4).

Pertanyaannya: Mengapa berubah menjadi Iesous (ιησους)? Bukankah nama tidak boleh diubah? Kasus perubahan nama Yehoshua/Yeshua menjadi Iesous bukan dikarenakan telah mengubah nama melainkan dikarenakan huruf Yunani tidak punya huruf Yod dan Heh oleh karenanya huruf Yod diwakili oleh Iota dan Eta  untuk menghasilkan bunyi Ye dan huruf Shin diwakili oleh huruf Sigma serta akhiran Ous/S adalah menunjukan masculine gender

Jika kita telah memahami persoalan huruf dalam penyalinan, maka kita tidak akan lagi terjebak pada fanatisme dalam mengeja sebuah nama termasuk nama Mesias karena thoh nama-Nya telah disematkan dalam beberapa bahasa ketika beliau wafat (Yoh 19:19) yaitu: Iesous ho Nazoraios ho Basileus toon Iudaioon (Yun)/ Iesus Nazarenus rex Iudaeorum (Latin)/ Yeshua ha Natsri Melek ha Yehudim (Ibr, HNT)/ Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi.  

Dari hasil analisis tata bahasa Yunani ini, nampaklah berbagai tudingan yang mengatakan akar kata Yesus berhubungan dengan dewa Zeus bukan saja tidak berdasar melainkan bersumber dari minimnya literatur yang mencerminkan pengabaian terhadap rasionalitas dalam beragama dan terlalu menekankan aspek emosionalitas beragama. Kiranya penjelasan ini mencerahkan.

Setelah kita mengkaji perihal perubahan nama Mesias menjadi Iesous, yang menjadi persoalan menarik untuk ditelaah dan dikaji adalah bagaimana nama Iesous yang merupakan hasil transliterasi nama Yehoshua/Yahushua/Yahshua/Yeshua menjadi Jesus dalam bahasa Inggris hingga menjadi YESUS dalam bahasa Indonesia? Perlu diketahui bahwa dalam bahasa Ibrani tidak ada huruf J. Lantas darimana ejaan dan pelafalan huruf J? 

Bahkan dalam naskah Vulgata berbahasa Latin jauh sebelum edisi King James diterbitkan, nama Mesias dieja dengan IESUS sebagaimana saya kutipkan: "scripsit autem et titulum Pilatus et posuit super crucem erat autem scriptum Iesus Nazarenus rex Iudaeorum" (Acts 19:19 VUL). Adapun asal usul huruf J dalam bahasa Inggris berasal dari pengaruh bahasa Prancis pada Abad 15-17 Ms dimana huruf J semula berasal dari huruf I dan diperlakukan sebagai vokal dengan bunyi I. 

Huruf I ini mewakili huruf Iota (I) dalam dalam bahasa Yunani yang sejajar dengan huru Ibrani Yod ( y ) sebagaimana dikatakan, "The form of J was unknown in any alphabet untuil 14th century. Either symbol (J,I) used initially generally had the consonantal sound of Y as in year. Gradually, the two symbols (J,I) were differentiated, the J usualy acquiring consonantal force and thus becoming regarded as a consonant and the I becoming a vowel. It was not untul 1630 that the differentiation became general in England" (The Encylopedia Americana). 

Tidak mengherankan King James Version tahun 1611 masih menggunakan nama Iesus dan nama-nama seperti Yeremia, Yehudah, Yerusalem masih dipergunakan dengan ejaan Ieremia, Iehuda, Ierusalem sebagaimana dikatakan The New Funk and Wagnalls Encylopedia sbb: "Not until the middle of the 17th century did this usage become universal in English books; in the King James Bible of 1611 for example, the words Jesus and judge are invariably Iesus and Iudge". 

Pertanyaan berikutnya, haruskah nama Mesias diucapkan sebagaimana ejaan aslinya khususnya dalam bahasa Indonesia? Sepanjang demi memperkenalkan ejaan asli dalam lidah Ibrani dan sepanjang sebuah bahasa memiliki huruf-huruf yang sepadan dengan ejaan nama dalam bahasa Ibrani, bukan menjadi soal sekalipun bukan sebuah kemutlakan. Namun jika terjadi sebuah kasus sebagaimana terjadi dalam bahasa Yunani yang tidak memiliki huruf Y. Sh, H, maka ejaan dan pelafalan Iesous bukan sebuah penistaan terhadap nama Mesias.

2 comments:

  1. Syalom...
    Saya remaja kristen indonesia..
    Boleh kan saya bertanya?? Saya sering mendapatkan pertanyaan dari teman saya yg lain umat.. Mereka selalu bertanya siapa tuhan yesus? Siapa allah bapa sorgawi? Dan siapa yg menciptakan?? ?

    Boleh kan saya mendapatkan jawaban dari saudara semua agar saya bisa lebih tepat lagi menjawab pertanyaan mereka? ? Karna saya ingin masa remaja saya berguna yaitu me jadi laskar kristus..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Shalom Elisna...
      Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini. Untuk pertanyaan Anda dapat ditelusuri arsip artikel ini terkait pemahaman Kristologi (doktrin tentang Kristus/Mesias)

      Atau Anda bisa membaca tulisan berikut:

      https://pijarpemikiran.blogspot.co.id/2014/12/yesus-sang-firman-yang-menjadi_19.html?m=1

      Salam Kasih

      Delete