Masih
saja ada yang memposting status di media sosial yang menghubungkan nama Yesus
dengan nama dewa Zeus bahkan yang lebih ekstrim melakukan "gothak gathuk
mathuk" bahwa nama Yesus berhubungan dengan angka Anti Mesias yaitu “666”.
Benarkah? Sebagaimana kita ketahui Kitab Perjanjian Baru berbahasa Yunani
menuliskan perihal nama Mesias dalam logat Yunani Iesous (ιησους).
Jauh sebelum ada Kitab Perjanjian Baru Yunani
ditulis dan nama Mesias dilaporkan dalam Kitab Perjanjian Baru Yunani
sebagaimana dituliskan di atas, nama yang dieja Iesous telah dituliskan dalam Kitab Septuaginta (terjemahan Torah
dalam bahasa Yunani pada Abad 3 sM) untuk dua nama yaitu Yehoshua ben Nun (Iesoi huioo naun, Yos 1:1) dan Yeshua
ben Nun (Iesoi huioo naun, Neh 8:17).
Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa nama Mesias yang dalam bahasa Yunani
ditulis Iesous dalam bahasa Ibrani
bentuk short formnya (bentuk singkatnya) Yeshua dan
bentuk long formnya (bentuk panjangnya) Yehoshua (ada
yang mengeja Yahushua, Yahshua). Perihal nama Mesias, DR. David Stern menjelaskan, "The Hebrew word for 'he will save" is 'yoshia', which has the same Hebrew root (yud-shin-ayin) as the name Yeshua (yud-shih-waw-ayin). Thus the Messiah's name is explained on the basis of what he will do. Etymologically the name Yeshua is a contraction of the Hebrew name Y'hoshua (English Joshua), which means 'YHWH saves" It is also the masculine form of the Hebrew word 'yeshuah" which means 'salvation" (Jewish New Testament Commentary, 1992:4).
Pertanyaannya: Mengapa berubah menjadi Iesous (ιησους)? Bukankah nama tidak
boleh diubah? Kasus perubahan nama Yehoshua/Yeshua menjadi Iesous bukan
dikarenakan telah mengubah nama melainkan dikarenakan huruf Yunani tidak punya
huruf Yod dan Heh oleh karenanya huruf Yod
diwakili oleh Iota dan Eta untuk menghasilkan bunyi Ye dan huruf Shin
diwakili oleh huruf Sigma serta
akhiran Ous/S adalah menunjukan masculine gender.
Jika kita telah
memahami persoalan huruf dalam penyalinan, maka kita tidak akan lagi terjebak
pada fanatisme dalam mengeja sebuah nama termasuk nama Mesias karena thoh
nama-Nya telah disematkan dalam beberapa bahasa ketika beliau wafat (Yoh 19:19)
yaitu: Iesous ho Nazoraios ho Basileus
toon Iudaioon (Yun)/ Iesus Nazarenus
rex Iudaeorum (Latin)/ Yeshua ha
Natsri Melek ha Yehudim (Ibr, HNT)/ Yesus,
orang Nazaret, Raja orang Yahudi.
Dari hasil analisis tata bahasa Yunani
ini, nampaklah berbagai tudingan yang mengatakan akar kata Yesus berhubungan
dengan dewa Zeus bukan saja tidak berdasar melainkan bersumber dari minimnya
literatur yang mencerminkan pengabaian terhadap rasionalitas dalam beragama dan
terlalu menekankan aspek emosionalitas beragama. Kiranya penjelasan ini
mencerahkan.
Setelah
kita mengkaji perihal perubahan nama Mesias menjadi Iesous, yang menjadi persoalan menarik untuk ditelaah dan dikaji
adalah bagaimana nama Iesous yang
merupakan hasil transliterasi nama Yehoshua/Yahushua/Yahshua/Yeshua
menjadi Jesus dalam bahasa Inggris
hingga menjadi YESUS dalam bahasa Indonesia? Perlu diketahui bahwa dalam bahasa
Ibrani tidak ada huruf J. Lantas darimana ejaan dan pelafalan huruf J?
Bahkan
dalam naskah Vulgata berbahasa Latin jauh sebelum edisi King James diterbitkan,
nama Mesias dieja dengan IESUS sebagaimana saya kutipkan: "scripsit autem et titulum Pilatus et posuit super
crucem erat autem scriptum Iesus Nazarenus rex Iudaeorum" (Acts 19:19 VUL). Adapun asal usul huruf J dalam bahasa Inggris berasal
dari pengaruh bahasa Prancis pada Abad 15-17 Ms dimana huruf J semula berasal
dari huruf I dan diperlakukan sebagai vokal dengan bunyi I.
Huruf I ini
mewakili huruf Iota (I) dalam dalam bahasa Yunani yang sejajar dengan huru
Ibrani Yod ( y ) sebagaimana dikatakan, "The
form of J was unknown in any alphabet untuil 14th century. Either symbol (J,I)
used initially generally had the consonantal sound of Y as in year. Gradually,
the two symbols (J,I) were differentiated, the J usualy acquiring consonantal
force and thus becoming regarded as a consonant and the I becoming a vowel. It
was not untul 1630 that the differentiation became general in England"
(The
Encylopedia Americana).
Tidak mengherankan King James Version tahun
1611 masih menggunakan nama Iesus dan nama-nama seperti Yeremia, Yehudah,
Yerusalem masih dipergunakan dengan ejaan Ieremia, Iehuda, Ierusalem
sebagaimana dikatakan The New Funk and Wagnalls Encylopedia
sbb: "Not until the middle of the
17th century did this usage become universal in English books; in the King
James Bible of 1611 for example, the words Jesus and judge are invariably Iesus
and Iudge".
Pertanyaan berikutnya, haruskah nama Mesias diucapkan
sebagaimana ejaan aslinya khususnya dalam bahasa Indonesia? Sepanjang demi
memperkenalkan ejaan asli dalam lidah Ibrani dan sepanjang sebuah bahasa
memiliki huruf-huruf yang sepadan dengan ejaan nama dalam bahasa Ibrani, bukan
menjadi soal sekalipun bukan sebuah kemutlakan. Namun jika terjadi sebuah kasus
sebagaimana terjadi dalam bahasa Yunani yang tidak memiliki huruf Y. Sh, H,
maka ejaan dan pelafalan Iesous bukan sebuah penistaan terhadap nama Mesias.
Syalom...
ReplyDeleteSaya remaja kristen indonesia..
Boleh kan saya bertanya?? Saya sering mendapatkan pertanyaan dari teman saya yg lain umat.. Mereka selalu bertanya siapa tuhan yesus? Siapa allah bapa sorgawi? Dan siapa yg menciptakan?? ?
Boleh kan saya mendapatkan jawaban dari saudara semua agar saya bisa lebih tepat lagi menjawab pertanyaan mereka? ? Karna saya ingin masa remaja saya berguna yaitu me jadi laskar kristus..
Shalom Elisna...
DeleteTerimakasih sudah berkunjung ke blog ini. Untuk pertanyaan Anda dapat ditelusuri arsip artikel ini terkait pemahaman Kristologi (doktrin tentang Kristus/Mesias)
Atau Anda bisa membaca tulisan berikut:
https://pijarpemikiran.blogspot.co.id/2014/12/yesus-sang-firman-yang-menjadi_19.html?m=1
Salam Kasih