Wednesday, March 14, 2018

SHOW MUST GO ON


Niccolo Paganini, seorang pemain biola yang terkenal di abad 19, memainkan konser untuk para pemujanya yang memenuhi ruangan. Dia bermain biola dengan diiringi orkestra penuh. 

Tiba-tiba salah satu senar biolanya putus. Keringat dingin mulai membasahi dahinya tapi dia meneruskan memainkan lagunya. Kejadian yang sangat mengejutkan senar biolanya yang lain pun putus satu persatu hanya meninggalkan satu senar, tetapi dia tetap main. 

Ketika para penonton melihat dia hanya memiliki satu senar dan tetap bermain,mereka berdiri dan berteriak, “Hebat, hebat.” Setelah tepuk tangan riuh memujanya, Paganini menyuruh mereka untuk duduk. Mereka menyadari tidak mungkin dia dapat bermain dengan satu senar. 

Paganini memberi hormat pada para penonton dan memberi isyarat pada dirigen orkestra untuk meneruskan bagian akhir dari lagunya itu. Dengan mata berbinar dia berteriak, “Peganini dengan satu senar.” Dia menaruh biolanya di dagunya dan memulai memainkan bagian akhir dari lagunya tersebut dengan indahnya. 

Tokoh hakim-hakim Israel bernama Samson melakukan tindakkan ajaib sekalipun hanya dengan tulang rahang keledai yang tidak berarti untuk mengalahkan seribu orang Filistin sebagaimana dikatakan, Kemudian ia menemui sebuah tulang rahang keledai yang masih baru, diulurkannya tangannya, dipungutnya dan dipukulnya mati seribu orang dengan tulang itu” (Hak 15:15). 

Senar biola dalam hidup kita mungkin ada yang putus atau tidak lagi kokoh sehingga mendukung suara kehdupan yang harmoni. Apa yang ada di tangan kita hari ini mungkin hanya segenggam tulang. Bukan alasan bagi kita untuk menyerah dan berhenti menjalani dan memainkan musik kehidupan. 

Jika Paganini bisa memainkan biolanya sekalipun salah satu senar penopang harmoni nada lagunya putus. Jika Samson dapat mengalahkan seribu orang Filistin dengan rahang keledainya. Demikian pula kita dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang mungkin hari-hari ini kita miliki karena kita kehilangan pendapatan, kehilangan pekerjaan, kehilangan jabatan, kehilangan masa depan, kehilangan anggota keluarga, kehilangan harta benda dan kehilangan lainnya. 

Apapun itu, kehidupan harus tetap berlanjut. Bukan mundur tapi maju. Show must go on (pertunjukkan harus jalan terus). Jika Tuhan beserta kita, maka apapun dapat kita jalani dan hadapi.

No comments:

Post a Comment