Friday, November 30, 2012

MENABUR KEBAJIKAN MENUAI KEBAIKAN




Amsal (Sefer Mishley) 11:18

Pada suatu hari seorang pemuda sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia mendengar jeritan minta tolong. Ternyata ia melihat seorang pemuda sebaya dengannya sedang bergumul dengan lumpur yang mengambang, semakin bergerak malah semakin dalam ia terperosok. Pemuda yang pertama tadi dengan sekuat tenaga memberikan pertolongannya, dan dengan susah payah pemuda yang terperosok itu dapat di selamatkan.

Pemuda yang pertama memapah pemuda yang terperosok ini pulang ke rumahnya. Ternyata rumah si pemuda kedua sangat bagus, besar, megah dan mewah... Ayah pemuda ini sangat berterima kasih atas pertolongan yang diberikan kepada anaknya, dan hendak memberikan uang, pemuda yang pertama inimenolak pemberian tersebut. Ia berkata bahwa sudah selayaknya sesama manusia menolong orang lain dalam kesusahan. Sejak kejadian ini mereka menjalin persahabatan.

Si pemuda pertama adalah seorang yang miskin, sedangkan si pemuda kedua adalah bangsawan yang kaya raya. Si pemuda yang miskin bercita-cita menjadi seorang dokter, namun tidak mempunyai biaya untuk kulian. Tetapi, ada seorang yang murah hati, yaitu ayah si pemuda bangsawan itu. Ia memberi beasiswa sampai akhirnya ia meraih gelar dokter.

Pemuda miskin yang menjadi dokter ini bernama Fleming, yang kemudian menemukan obat penisilin. Si pemuda bangsawan masuk dinas militer dan dalam suatu tugas ke medan perang, ia terluka parah sehingga menyebabkan demam yang sangat tinggi karena infeksi. Pada waktu itu belum ada obat untuk infeksi serupa itu. Para dokter mendengar tentang penisilin penemuan Dr. Fleming dan mereka menyuntik dengan penisilin yang merupakan obat penemuan baru.

Tuesday, November 13, 2012

TERTIB HIDUP KESELAMATAN




Midrash 1 Timotius 1:11


Judul midrash kali ini adalah Tertib Hidup Keselamatan. Kalimat tersebut tertulis dalam 1 Timotius 1:4 yang selengkapnya dibaca dari ayat 3-4 demikian, “Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain, ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan Tuhan dalam iman ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan Tuhan dalam iman.

Kalimat yang diterjemahkan dengan TERTIB HIDUP KESELAMATAN, dalam naskah Yunani ditulis HE OIKONOMIAN THEOU yang seharusnya diterjemahkan PENATALAYANAN TUHAN. Dalam salah satu terjemahan berbahasa Inggris diterjemahkan yang apabila dialihkan dalam bahasa Indonesia menjadi MELAKUKAN PEKERJAAN TUHAN.

Jemaat Mesias, seharusnya lebih banyak mengerjakan apa yang diperintahkan Tuhan dalam Firman-Nya daripada sibuk memperdebatkan sesuatu hal yang tidak bermanfaat. Dalam kasus surat rasul Paul kepada anak rohaninya yaitu Timotius, berbagai hal yang kerap menimbulkan persoalan belaka adalah “ajaran lain”, “menyibukkan diri dengan dongeng”, “silsilah yang tiada putusnya”. Menurut tafsiran DR. David Stern, seorang Messianic Jewish mengatakan bahwa sasaran surat Paul kepada Timotius adalah mengenai perdebatan seputar silsilah sebagaimana tertulis dalam Kitab Yubile, karya Mazhab Farisi pada tahun 125 seb.Ms. namun lebih jauh nampaknya perdebatan mengarah kepada persoalan kewajiban dan pemaksaan sunat terhadap Jemaat Mesias non Yahudi oleh Jemaat Mesias Yahudi serta persoalan membanggakan  hubungan garis keturunan Yahudi. Hal-hal tersebut ternyata menimbulkan persoalan belaka dan tidak membangun iman serta tidak mendorong Jemaat Mesias melakukan perintah-perintah Tuhan dalam pelayanan.

Tuesday, November 6, 2012

MENGAPA KATA KEESAAN DIPERGUNAKAN KATA EKHAD DAN BUKAN YAKHID?


Kata Keesaan yang dihubungkan dengan Tuhan yang bernama Yahweh muncul untuk pertama kalinya dalam Ulangan (Sefer Devarim) 6:4 sbb:

שׁמע ישׂראל יהוה אלהינו יהוה אחד

Shema Yisrael, Yahweh Eloheinu Yahweh Ekhad

New Jerusalem Bible menerjemahkan, “'Listen, Israel: Yahweh our God is the one, the only Yahweh (Deu 6:4 NJB).

Young’s Literal Translation menerjemahkan, “Hear, O Israel, Jehovah our God is one Jehovah (Deu 6:4 YLT).

Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, “Dengarlah Israel, Yahweh Tuhan kita. Yahweh itu Esa”.

Kitab Suci Indonesian Literal Translation menerjemahkan sbb:Dengarkanlah, hai Israel, YAHWEH, Elohim kita, YAHWEH itu esa”.

Rabbi Hayim Ha Levy Donin, memberikan keterangan:The Shema is declaration of faith, a pledge of allegiance to One God, an affirmation of Judaism. It is the first prayer that children are taught to say (Shema adalah pernyataan iman, ikrar kesetiaan kepada Tuhan yang Esa, sebuah penegasan mengenai Yudaisme. Ini adalah doa pertama yang diajarkan kepada seorang anak - To Pray As A Jew: A Guide to The Prayer Book And The Synagogue Service, Basic Books, 1991, p.144).

Makna Kata Ekhad

Apa arti kata Esa yang dihubungkan terhadap Tuhan Yahweh? Kata EKHAD memiliki makna ganda, baik yang bersifat unitas (kesatuan) maupun numerik (bilangan) sbb:

Kata Ekhad yang bermakna Kesatuan (unity, composite) muncul dalam beberapa ayat dan istilah sbb: “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (basyar ekhad – Kej 2:24)

Bandingkan beberapa ungkapan lainnya dimana kata Ekhad muncul al,, “satu bangsa” (am ekhad – Kej 11:6), “satu hati” (lev ekhad – Yer 32:39), “bersama” (kol haqahal ke ekhad – Ezr 2:64), “menjadi satu dalam tanganmu” (la akhadim beyadeka – Yekhz 37:17)

Kata Ekhad yang bermakna satu atau tunggal (singular) muncul dalam beberapa ayat dan istilah sbb: “Jawab raja Israel kepada Yosafat: “Masih ada seorang lagi (ish ekhad) yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk Yahweh. Tetapi aku membenci dia, sebab tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan malapetaka. Orang itu ialah Mikha bin Yimla.” Kata Yosafat: “Janganlah raja berkata demikian.” (1 Raj 22:8)

Bandingkan beberapa ungkapan lainnya dimana kata Ekhad muncul al “satu gerbang” (sa’ar ekhad – Yekhz 48:31), “Abraham seorang diri” (ekhad hayah Avraham – Yekh 33:24), “salah seorang pemimpin malaikat” (akhad hasharim – Dan 10:13)

Mengapa Tidak Menggunakan Kata Ekad dan Yakhid?

Mengapa dalam Ulangan 6:4 kata Keesaan tidak dipergunakan kata Yakhad atau Yakhid melainkan Ekhad? Karena kata Yakhad dan Yakhid mengandung makna yang bersifat numerik (bilangan) sehingga memberikan kesan bahwa kekuasan Yahweh dibatasi oleh angka dan bilangan. Yahweh itu Esa namun bukan berarti dibatasi ruang dan waktu. Kita akan menelaah mengenai kata Yakhad dan Yakhid.

A-NOMOS



Matius 7:22-23 mengatakan: “Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuan, Tuan (Yun: Kurie, Kurie), bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan (Anomos)!

Mengapa Yesus mengatakan tidak mengenal mereka yang telah melakukan sebagaimana yang Dia perintahkan yaitu mengusir setan, bernubuat dan melakukan penyembuhan? Bukan hanya tidak mengenal melainkan Yesus mengatakan bahwa mereka “pembuat kejahatan?” Karena mereka sekalipun melakukan apa yang diperintahkan namun mereka tidak memiliki hubungan yang benar dengan Yahweh Bapa Surgawi dan Yesus Sang Mesias. Karena mereka tidak memiliki hubungan yang benar maka mereka tidak mengetahui kehendak Bapa dan tidak melakukan kehendak Bapa sebagaimana dikatakan dalam Matius 7:21 sbb: “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuan, Tuan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga
Apakah kehendak Bapa di Sorga itu? Untuk menemukan apa kehendak Bapa dalam konteks ayat ini, kita kembali kepada kata “pembuat kejahatan” yang merupakan terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia. Kata ini dalam bahasa Yunaninya dipergunakan kata ανομιαν (Anomian) dari kata A-NOMOS.

Kata NOMOS dalam Septuaginta (TaNaKh atau lazim disebut sebagai Kitab Perjanjian lama terjemahan bahasa Yunani) dipergunakan untuk menerjemahkan kata TORAH. Kata Yunani NOMOS dapat menunjuk pada Torah dan hukum pada umumnya atau hukum rohani. Baik Kitab PL dan PB menggunakan istilah NOMOS dalam pengertian tersebut.

ISH TAMIM (ORANG YANG TIDAK BERCELA)



Ish Tamim” artinya “Manusia yang Tidak Bercela” atau “Saleh”. Selintas kata atau istilah ini mencerminkan suatu sifat yang ideal dan sukar ditempuh. Namun kita akan mengkaji secara singkat akar kata Tamim kaitannya dengan ayat-ayat lain dalam Kitab Suci, sehingga kit akan mendapatkan gambaran kongkrit makna kata yang terkandung dalam kata Tamim .

Perintah-perintah YHWH di dalam Yesus Sang Mesias tidak ada yang abstrak dan sulit. Perintah-perintah-Nya selalu kongkrit, riil dan dapat dikerjakan oleh umat-Nya. Yang sulit adalah kemauan dan komitmen kita untuk melaksanakan perintah-perintah-Nya. Dasar pembahasan kita beranjak dari Firman Tuhan mengenai Abraham sbb, “Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka YHWH menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Tuhan Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela” (Kejadian 17:1).

Untuk memahami arti kata Ish Tamim, kita akan mengkaji terlebih dahulu kata Tamim dalam Kitab TaNaKh (Torah, Neviim, Ketuvim) yang lazim disebut oleh Kekristenan dengan Kitab Perjanjian Lama. Kata Tamim muncul dalam TaNaKh namun memiliki pengertian ganda dan tergantung konteks kalimatnya. Jika kata Tamim  dihubungkan dengan binatang, maka bermakna, “tidak memiliki cacat fisik”:

  1. Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing” (Kel 12:5)

  1. Jikalau persembahannya merupakan korban bakaran dari lembu, haruslah ia mempersembahkan seekor jantan yang tidak bercela. Ia harus membawanya ke pintu Kemah Pertemuan, supaya (YHWH) berkenan akan dia” (Im 1:3)

Jika kata Tamim dihubungkan dengan waktu, maka akan bermakna, “putaran waktu penuh sebagaimana dikatakan Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh” (Yos 10:13)

Jika kata Tamim dihubungkan dengan benda yang setara, maka bermakna “kembar” atau “pasangan”:“Kedua papan itu kembar pasaknya di sebelah bawah dan seperti itu juga kembar pasaknya di sebelah atas, di dekat gelang yang satu itu, demikianlah dibuat orang dengan kedua papan yang untuk kedua sudutnya itu” (Kel 36:29)

Jika kata Tamim dihubungkan  dengan perilaku manusia, maka maknannya dapat berarti “saleh”, “tidak bercela”, “sempurna”:

  1. Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Tuhan)dan menjauhi kejahatan” (Ayb 1:1).

  1. Adapun Tuhan jalan-Nya sempurna; janji YHWH adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya” (Mzm 18:31)

  1. Aku berlaku tidak bercela di hadapan-Nya, dan menjaga diri terhadap kesalahan” (Mzm 18:24)