Midrash 1 Timotius 1:11
Judul midrash kali ini adalah Tertib Hidup Keselamatan. Kalimat tersebut tertulis dalam 1 Timotius 1:4 yang selengkapnya dibaca dari ayat 3-4 demikian, “Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain, ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan Tuhan dalam iman ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan Tuhan dalam iman”.
Kalimat yang diterjemahkan dengan TERTIB HIDUP KESELAMATAN, dalam naskah Yunani ditulis HE OIKONOMIAN THEOU yang seharusnya diterjemahkan PENATALAYANAN TUHAN. Dalam salah satu terjemahan berbahasa Inggris diterjemahkan yang apabila dialihkan dalam bahasa Indonesia menjadi MELAKUKAN PEKERJAAN TUHAN.
Jemaat Mesias, seharusnya lebih banyak mengerjakan apa yang diperintahkan Tuhan dalam Firman-Nya daripada sibuk memperdebatkan sesuatu hal yang tidak bermanfaat. Dalam kasus surat rasul Paul kepada anak rohaninya yaitu Timotius, berbagai hal yang kerap menimbulkan persoalan belaka adalah “ajaran lain”, “menyibukkan diri dengan dongeng”, “silsilah yang tiada putusnya”. Menurut tafsiran DR. David Stern, seorang Messianic Jewish mengatakan bahwa sasaran surat Paul kepada Timotius adalah mengenai perdebatan seputar silsilah sebagaimana tertulis dalam Kitab Yubile, karya Mazhab Farisi pada tahun 125 seb.Ms. namun lebih jauh nampaknya perdebatan mengarah kepada persoalan kewajiban dan pemaksaan sunat terhadap Jemaat Mesias non Yahudi oleh Jemaat Mesias Yahudi serta persoalan membanggakan hubungan garis keturunan Yahudi. Hal-hal tersebut ternyata menimbulkan persoalan belaka dan tidak membangun iman serta tidak mendorong Jemaat Mesias melakukan perintah-perintah Tuhan dalam pelayanan.
Orang-orang yang menimbulkan percekcokan dan persoalan belaka, nampaknya berasal dari golongan Yahudi yang sudah percaya pada Mesias, karena dalam ayat-ayat selanjutnya Rasul Paul mengatakan, “Tetapi ada orang yang tidak sampai pada tujuan itu dan yang sesat dalam omongan yang sia-sia. Mereka itu hendak menjadi pengajar Torah tanpa mengerti perkataan mereka sendiri dan pokok-pokok yang secara mutlak mereka kemukakan” (1 Tim 1:6-7).
Rasul Paul lebih menekankan agar Timotius membimbing jemaat bukan pada percekcokan dan perselisihan yang menghasilkan persoalan belaka melainkan yang membangun iman yaitu melakukan pekerjaan Tuhan atau menurut terjemahan LAI tertib hidup keselamatan. Apa yang dimaksudkan dengan TERTIB HIDUP KESELAMATAN atau PENATALAYANAN TUHAN atau MELAKUKAN PEKERJAAN TUHAN? Yaitu segala sesuatu yang membangun iman baik iman Jemaat Mesias secara pribadi dan Jemaat Mesias secara berkelompok. Hal-hal tersebut meliputi:
Pertama, meningkatkan pemahaman dan penghayatan dalam beribadah. Dalam 1 Timotius 4:7-8, “Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang”. Dengan beribadah baik Tefilah, Sabat, Rosh Kodesh, Moedim, kita semakin menghayati persekutuan dengan Tuhan dan membentuk sikap jiwa dan kepribadian yang semakin santun dan beriman pada kuasa Tuhan.
Kedua melayani mereka yang terpinggirkan. Yakobus 1:27 mengatakan, “Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Tuhan, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia”. Suatu ketika kita harus memiliki program mengunjungi dan berbagi terhadap anak yatim dan janda agar lebih dapat memahami posisi mereka dan perasaan-perasaan mereka dan bukan hanya sekedar rekreasi dan melaksanakan kegiatan yang lebih memuaskan hasrat daging belaka.
Ketiga, saling memberikan pertolongan di antara sesama khususnya jemaat Tuhan. Galatia 6:3 mengatakan, “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Mesias”. Untuk apakah kelebihan status sosial yang disandang oleh seorang jemaat Tuhan dibandingkan dengan jemaat Tuhan yang lain? Saling melengkapi, sebagimana dikatakan dalam 2 Korintus 8:14 , “Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan”. Sekalipun dalam kenyataannya mereka yang memiliki status sosial yang lebih rendah cenderung menjadi tergantung pada mereka yang memiliki status sosial yang lebih tinggi, namun ayat ini bukan menjadi sebuah perintah yang gagal dan tidak relevan untuk kita kerjakan. Persoalan ketergantungan kaum marginal dapat disikapi dengan berbagai cara agar mereka tidak ketergantungan, namun tugas mereka yang memiliki status sosial yang lebih adalah berbagi kelebihan mereka.
Keempat, memberikan persembahan berupa sebagian harta kita untuk pekerjaan Tuhan. Dalam 1 Korintus 16:1-4 dikatakan, “Tentang pengumpulan uang bagi orang-orang kudus, hendaklah kamu berbuat sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang kuberikan kepada Jemaat-jemaat di Galatia. Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing -- sesuai dengan apa yang kamu peroleh -- menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah, supaya jangan pengumpulan itu baru diadakan, kalau aku datang. Sesudah aku tiba, aku akan mengutus orang-orang, yang kamu anggap layak, dengan surat ke Yerusalem untuk menyampaikan pemberianmu. Kalau ternyata penting, bahwa aku juga pergi, maka mereka akan pergi bersama-sama dengan aku”. Apakah fungsi persembahan yang kita berikan pada Tuhan? (1) Menopang kegiatan Jemaat (2) Menopang kehidupan Pelayan Tuhan (3) Menopang jemaat yang tidak mampu.
Mari kita kaji secara singkat. Dalam Kisah Rasul 5:1-11 mengenai kisah pengkhianatan Ananias yang menjual hasil tanah untuk kepentingan jemaat namun separuhnya diberikan pada rasul dan sisanya dimiliki untuk pribadi sehingga menimbulkan hukuman bagi Ananias. Untuk apakah uang penjualan tanah? Untuk menopang kegiatan pelayanan Jemaat.
Dalam 1 Korintus 9:14 kita mendapatkan landasan bahwa Jemaat pun harus bertanggungjawab atas mereka yang ditunjuk untuk melakukan tugas pelayanan sebagaimana dikatakan, “Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu”. Demikian pula dikatakan dalam Galatia 6:6, “Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu”.
Dalam 1 Korintus 16:1-4 sebagaimana telah dikutip di atas, menegaskan bagaimana Jemaat harus menyisihkan uang dalam bentuk persembahan untuk menopang Jemaat yang miskin (dalam kasus di atas terjadi di Yerusalem).
Demikianlah beberapa contoh untuk membuat kita mendapatkan gambaran bagaimana yang dimaksudkan dengan TERTIB HIDUP KESELAMATAN atau PENATALAYANAN TUHAN atau MELAKUKAN PEKERJAAN TUHAN. Tuhan YHWH, Bapa Surgawi di dalam Yesus Sang Mesias menginginkan kita MELAKUKAN perintah-perintah-Nya dan bukan hanya MENGETAHUI dan MEMPERDEBATKAN perintah-perintah-Nya sebagaimana dikatakan dalam beberapa ayat berikut:
“Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi” (Ul 4:6)
“Maka lakukanlah semuanya itu dengan setia, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh YHWH Tuhanmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri.” (Ul 5:32)
“jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya!” (Mzm 34:15)
Dan Yesus Sang Mesias menggemakan kembali perihal melakukan sabda Tuhan sebagai bentuk dan wujud mengasihi Tuhan sebagaimana dikatakan sbb:
“dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat 28:20)
“Tetapi Ia menjawab mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Tuhan danmelakukannya” (Luk 8:21)
“Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya”(Yoh 14:21).
Demikian pula rasul-rasul menggemakan pengajaran yang sama sbb:
“Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain,lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Tuhan” (1 Kor 10:31).
“Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa” (Yak 4:7)
"Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu”. Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya” (1 Ptr 3:10)
“Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Tuhan, yaitu apabila kita mengasihi Tuhan serta melakukanperintah-perintah-Nya” (1 Yoh 5:2).
“Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa” (Why 2:26).
Marilah kita menghindarkan diri dari perdebatan yang berasal dari persoalan yang dicari-cari dan tidak membangun iman dan semakin meningkatkan karya pelayanan kita bagi Tuhan. Tugas melakukan penatalayanan atau tertib hidup keselamatan atau melakukan karya Tuhan bukan hanya tugas rohaniawan atau pemuka agama namun seluruh umat Kristiani atau Jemaat Mesias.
Berbahagialah mereka yang mendengar, merenungkan dan melakukan Firman Tuhan, Amen we Amen!
No comments:
Post a Comment