Perayaan Bikurim (buah sulung) atau
Sfirat ha Omer, menunjuk hari raya panen Bangsa
Yisrael setelah memasuki tanah Kanaan. Tiap jatuh panen mempersembahkan buah
sulung panen dan
menghitung omer (Im 23:9-14). Ada perbedaan pendapat
diantara mazhab agama Yahudi di zaman Mesias sampai sekarang mengenai kapan
ditetapkannya perayaan Buah Sulung (sfirat ha omer/bikurim). Perbedaan tersebut
dikarenakan perintah YHWH yang menimbulkan multitafsir dalam Imamat 23:9-11 mengenai
kalimat “mimmohorat ha Shabat” (sesudah Sabat itu).
Mazhab Farisi memaknai kalimat “sesudah Sabat
itu” sebagai sabat moed atau sabat
hari raya, sehingga setiap saat jatuh perayaan Roti Tidak Beragi pada Tgl 15
Nisan itu adalah saatnya sabat moed maka sehari setelah itu yaitu Tgl 16 Nisan
dimulailah perayaan Buah Sulung dan menghitung omer sampai hari kelima puluh.
Sementara itu mazhab Saduki memaknai kalimat “sesudah Sabat itu” sebagai hari
sesudah hari sabtu yaitu hari minggu. Oleh karenanya penentuan kapan saat
perayaan Shavuot atau Pentakosta akan
terjadi selisih selama satu minggu antara mazhab Farisi dan mazhab Saduki
karena penetapan perayaan Shavuot
dimulai dengan menghitung omer (berkas gandum) sampai hari kelima puluh dimulai
sejak perayaan Buah Sulung.
Dalam Perjanjian Baru perayaan ini menunjuk pada kebangkitan
Yesus dari maut. Peristiwa kebangkitan Yesus Sang Mesias
dari alam maut terjadi pada hari minggu (sekitar sabtu malam dan kubur kosong
ditemukan minggu pagi) dan ini sangat cocok dengan perayaan Buah Sulung
berdasarkan perhitungan mazhab Saduki yang menetapkan jatuhnya Buah Sulung pada
hari minggu. Rasul Paul menghubungkan kebangkitan Yesus dari kematian dengan
perayaan Buah Sulung dengan mengatakan demikian: “Tetapi
yang benar ialah, bahwa Mesias telah dibangkitkan dari antara orang mati,
sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal” (1 Kor 15:20).
“Tetapi
tiap-tiap orang menurut urutannya: Mesias sebagai buah sulung; sesudah itu
mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya” (1 Kor 15:23).
“Dialah
kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara
orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu” (Kol 1:18)
No comments:
Post a Comment