Bagi mereka yang aktif di media sosial
seperti Facebook, Twetter, Whatsap,
Instagram, Line dll pasti tidak asing dengan istilah Cyber Bullyng. Jika ada istilah Real
World dan Real Community maka di
era teknologi informasi dan internet ini ada istilah Cyber World dan Cyber
Community. Namun bukan hanya nilai-nilai yang positip yang dipindahkan ke
dunia maya (cyber world) melainkan kejahatan dan berbagai bentuk perkataan
serta perilaku menyimpang dapat masuk ke dunia maya. Oleh karenanya ada istilah
Cyber Crime (kejahatan dunia maya)
dalam bentuk penipuan, pemalsuan yang merugikan siapapun yang menjadi korban
pelaku kejahatan di dunia maya. Gejala lainnya yang saat ini marak adalah Hate Speech (ujaran kebencian) yang bisa
dimanifestikan secara verbal (melalui kata-kata langsung) atau non verbal
melalui media sosial.
Salah satu bentuk Hate
Speech adalah Cyber Bullyng yaitu
segala bentuk ungkapan kata-kata ejekkan, hinaan yang tidak hanya ditujukkan
pada seorang anak tapi siapapun dengan mengabaikan nilai dan norma kesopanan
dengan tujuan mempermalukan seseorang di media sosial. Perhatikkan saja mulai
dari status yang dibuat seseorang hingga percakapan dalam kolom komentar
semakin jauh dari keterdidikkan. Alih-alih mendiskusikan dan memperdebatkan
sesuatu dengan kaidah-kaidah logika dan keilmuan, yang muncul adalah umpatan,
cacian, ejekkan, hinaan. Belum lagi setiap kebijakkan pemerintah atau instansi
pasti akan ditanggapi bukan dengan kalimat-kalimat cerdas dan membebaskan
melainkan dengan umpatan, hinaan. Media sosial justru menjadi arena untuk
menyalurkan pikiran, gagasan dan perkataan kita yang tidak mungkin kita ungkapkan
secara verbal di muka umum yaitu seronok, menghina, mencaci, mengejek.
Sebelum
kita mengeluarkan semua koleksi sumpah serapah dalam bentuk kata-kata, ingatlah
satu hal, apakah kalimat yang kita keluarkan menimbulkan pengetahuan,
penghiburan, membangun harapan atau sebaliknya mematikkan dan merusak gambar
diri seseorang? Rasul Paul mengingatkan, “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah
perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang
mendengarnya, beroleh kasih karunia” (Ef 4:29). Yesaya menuliskan, “Tuan Yahweh telah memberikan kepadaku lidah
seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada
orang yang letih lesu…” (Yes 50:4).
No comments:
Post a Comment