YHWH telah memiliki RENCANA (zamam, yatsar, Ibr) dalam kekekalan mengenai penciptaan dunia, baik fisik maupun metafisik dan, penciptaan manusia, hewan, tumbuhan, organisme lainnya. Ketika YHWH menciptakan dunia, Dia memberikan identifikasi BAIK terhadap seluruh ciptaan-Nya, bahkan amat baik (Kej 1:4,10,12,18,21,25,31)
Tujuan Penciptaan Alama Semesta dan Manusia
Mencerminkan kemuliaan YHWH
“Langit menceritakan kemuliaan Tuhan, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya” (Mzm 19:2)
Mencerminkan kekuasaan YHWH (Mzm 50:6)
“Langit memberitakan keadilan-Nya, sebab Tuhan sendirilah Hakim. S e l a” (Mzm 50:6)
Menjadi mandataris YHWH (Kej 1:27-28)
“Maka Tuhan menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Tuhan diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Tuhan memberkati mereka, lalu Tuhan berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kej 1:27-28)
Dosa Mencemari Rencana Tuhan
Apakah YHWH menciptakan adanya dosa? Tidak! Dosa adalah pelanggaran terhadap Hukum YHWH oleh manusia. Jika YHWH menciptakan dosa, berarti dalam diri YHWH ada dosa dan ini tidak mungkin
Apakah YHWH bertanggung jawab terhadap kejatuhan manusia dalam dosa? Tidak! YHWH sudah memberi peringatan kepada manusia sebelumnya. Kejatuhan adalah tanggung jawab manusia. Namun semua yang terjadi atas sepengetahuan dan seijin YHWH
Mengapa YHWH mengijinkan kejatuhan manusia dalam dosa? YHWH, dalam Kemaha tahuanNya, telah melihat bahwa manusia akan memberontak terhadap diriNya. Dalam KemahatahuanNya, YHWH telah MERENCANAKAN untuk memulihkan, menyelamatkan, menebus ciptaan (dunia dan manusia)
Predestinasi YHWH
Sebelum langit dan bumi serta manusia diciptakan, YHWH telah melakukan beberapa karya sbb:
Menetapkan, merencanakan untuk menebus ciptaan
“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas” (1 Ptr 1:18)
Menetapkan, merencanakan untuk memanggil manusia dalam rencana penyelamatan
“Kamu juga termasuk di antara mereka, kamu yang telah dipanggil menjadi milik Mesias” (Rm 1:6)
Menetapkan, merencanakan untuk memilih manusia dalam rencaana penyelamatan
“Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya” (1 Ptr 1:20)
Rencana kekalNya yang telah disusun sebelum dunia tercipta, dikarenakan Dia mengetahui kejatuhan manusia dalam dosa, sehingga Dia merencanaakan pemulihan seperti semula
Arti Pemilihan YHWH Terhadap Manusia
Pemilihan dilakukan berdasarkan KASIH KARUNIA dan kemurahanNya. YHWH mengaruniakan keselamatan dan hidup kekal sebagaimana dikatakan: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapipemberian Tuhan” (Ef 2:8)
Dan juga dikatakan, “Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya” (Rm 9:18)
Apakah jika seseorang telah dipilih/dipanggil sebelum langit dan bumi tercipta, berarti dia telah tercatat di Sorga dan tidak mungkin kehilangan keselamatan? Golongan Calvinis sangat percaya perihal doktrin “sekali selamat tetap selamat”.
Yohanes Calvin merumuskan suatu ajaran yang dikenal oleh kalangan Calvinisme sebagai Dotrin Predestinasi atau Ketetapan Tuhan. Rev. Gregory S. Neal mendefinisikan Predestinasi sbb, “Predestination is the doctrine which attempts to describe justification as the decision and act of God alone--an act based upon no external determinants, but only on God's own, divine decision. Additionally, it is held that those who are not elected to salvation are, through Divine will, elected to damnation. In this, 'double predestination' is, in fact, accepted. God elects people to both redemption and to reprobation” [1](Predestinasi adalah doktrin yang mencoba untuk menggambarkan pembenaran sebagai keputusan dan tindakan Tuhan sendiri - sebuah tindakan yang tidak berdasarkan faktor-faktor penentu eksternal, tapi hanya pada keputusan Ilahi dari Tuhan sendiri. Selain itu dinyatakan bahwa mereka yang tidak terpilih untuk keselamatan terpilih untuk menerima hukuman. Dalam hal ini, “predestinasi ganda” pada kenyataannya, diterima. Disatu sisi Tuhan memilih orang baik untuk penebusan maupun untuk kutukan).
Rumusan doktrin itu diringkaskan dalam bentuk akrostik TULIP sbb:
T - Total Depravity (Kerusakan Total)
U - Unconditional Election (Pemilihan Tak Bersyarat)
L - Limited Atonement (Penebusan yang Terbatas)
I - Irresistible Grace (Anugrah yang Tidak Dapat Ditolak)
P - Perseverance of the Saints (Ketekunan Orang-orang Kudus)[2]
Benarkah pemahaman “sekali selamat tetap selamat?” Tanpa menampik pemahaman yang brilian dari Yohanes Calvin namun terhadap pemahaman yang satu ini, saya tidak sependapat. Keselamatan bisa hilang jika kita tidak menjaganya dengan kesungguhan.
Bangsa Israel sebagai bangsa pilihanpun dapat/berpotensi untuk memberontak dan kehilangan kemurahan YHWH sebagaimana dikatakan: “Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: "YHWH, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?" Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Mesias. Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Memang mereka telah mendengarnya: "Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi." Tetapi aku bertanya: Adakah Israel menanggapnya? Pertama-tama Musa berkata: "Aku menjadikan kamu cemburu terhadap orang-orang yang bukan umat dan membangkitkan amarahmu terhadap bangsa yang bebal."Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak menc ari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku." Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah”. (Rm 10:16-21)
Rasul Paul mengingatkan bahwa keselamatan dan kehidupan kekal membutuhkan kondisi tertentu keteguhan pada keyakinan tersebut sebagaimana dikatakan: “Karena kita telah beroleh bagian di dalam Mesias, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula” (Ibr 3:14)
Bahkan sabda Yesus memberikan penegasan perihal orang-orang tertentu yang akan dihapus dari Kitab Kehidupan yaitu mereka yang tidak berjuang mempertahankan iman sampai penghabisan dan murtad dari Tuhan sebagaimana dikatakan: “Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya”(Why 3:5).
Apakah Predestinasi bermakna bahwa YHWH telah menetapkan sebagian orang binasa dan sebagian orang memperoleh hidup kekal? Dimanakah letak keadilan YHWH? Pertama, Itu bertentangan dengan karakter Yahweh yang menghendaki pertobatan orang berdosa sebagaimana dikatakan, “Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan YHWH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?” (Yehz 33:11)
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman YHWH, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman YHWH, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman YHWH, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu” (Yer 29:11-14)
Kedua, Itu bertentangan dengan rencana YHWH untuk menyelamatkan manusia sebagaimana dikatakan: “...Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Tuhan, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran” (1 Tim 2:3-4)
“YHWH tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (2 Ptr 3:9)
“Karena begitu besar kasih Tuhan akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16)
Jika Tuhan tidak menetapkan kebinasaan orang berdosa, lalu mengapa dalam Roma 9:22-24 dikatakan mengenai “penetapan orang yang akan binasa dan yang akan mendapatkan hidup kekal?” (Kis 13:48)
Penetapan mengenai siapa yang akan mengalami kebinasaan dan kehidupan kekal, bukan rencana awal YHWH, melainkan rencana yang ditetapkan dalam kemahatahuanNya, bahwa manusia akan jatuh dalam dosa.
Dalam kemahatahuanNya, YHWH melihat siapa yang akan merespon kasih karunia dan siapa yang akan menolak kasih karunia. Karena YHWH itu adil, maka penolakan terhadap kasih karunia, dan tawaran keselamatan, adalah penghukuman kekal. Hukuman ini telah ditetapkan dalam rancangan kekal YHWH didasarkan kemahatahuanNya.
Perihal orang-orang yang telah ditetapkan mengalami kebinasaan adalah rahasia Tuhan. Ayat tersebut bukan bermakna kita dapat menghakimi siapapun yang telah menolak pemberitaan Injil dan yang tidak menerima kepercayaan bahwa Yesus adalah Mesias dan Juruslamat. Bisa saja orang yang tadinya menolak ajaran Mesias dan telah kita hakimi sebagai “dipredestinasikan” mengalami kebinasaan, siapa yang tahu dipertengahan perjalanan hidup atau akhir hidupnya dia menerima Yesus sebagai Mesias dan Anak Tuhan?
Perihal nasib orang-orang di luar Mesias, adalah hak prerogatif Tuhan sendiri. Tuhan memiliki sistem keadilan yang tidak bisa kita dikte dan kita batasi dengan keterbatasan kotak doktrin kita yang terbatas. Kesaksian Yohanes di Patmos demikian, “Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, danmereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya” (Why 20:12-13)
----------------
[1] Rev. Gregory S. Neal , John Calvin: The Church and Predestination
[2] Duane Edward Spencer, TULIP: Lima Pokok Ajaran Calvin dalam Terang Firman Allah, STT Tabernakel Lawang, 2006, hal 9
Yohanes 10:7" Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. 10:8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. 10:9 Akulah pintu ; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. 10:11 Akulah gembala yang baik . Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; 10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. 10:13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu."
ReplyDeletePada saat kita mengikuti "Sang Gembala Yang Baik" disitulah "Jalan Keselamatan", pada saat kita mengikuti "Gembala Upahan" bahkan "Pencuri maupun Perampok" disitulah "Jalan Kegelapan". Pertanyaannya bagaimana mengenali Sang "Pencuri, Perampok, Gembala Upahan maupun Gembala Yang Baik"?