Kajian Yohanes 1:1-18
Akhir-akhir ini marak diterbitkannya buku-buku yang mempertanyakan baik historitas (kesejarahan) maupun divinitas (ketuhanan) Yahshua seperti diurai dalam beberapa buku sensasional al., DA VINCI CODE, GOSPEL OF JUDAS, JESUS DYNASTY, MISQUOTING JESUS, dll. Buku-buku tersebut mengatasnamakan keilmiahan, akademis namun menyembunyikan motifasi yang sebenarnya yaitu menolak essensi Kekristenan yang dilandaskan pada historitas dan divinitas Yesus Sang Mesias (Mat 16:16, 1 Kor 15:1-3).
Siapakah Yesus sebenarnya? Kajian mendasar untuk memahamai hakikat Yesus adalah memulai dari Yohanes 1:1-18 yang memulai uraiannya dengan Sang Firman dan Sang Firman itu telah menjadi manusia.
HAKIKAT SANG FIRMAN
Yohanes 1: 1 dibuka dengan kalimat, en arkhe en ho Logos (Westcott and Hort New Testament) atau bereshit haya ha Davar, (Hebrew New Testament). Apa arti pernyataan tersebut? Logos, dalam arti filsafatnya sudah lama di pakai sebelum penggunaannya di dalam Kitab Yohanes, baik dalam konteks pemikiran Yunani maupun Mesir bahkan pemikir Yahudi bernama Philo1.
Heraklitus (500 SM) mula-mula menggunakan istilah Logos. Menurutnya, dunia selalu mengalami perubahan. daya penggerak perubahan tersebut adalah Logos. Logos adalah pikiran yang benar dan bersifat kekal. Anaxagoras (400 SM) beranggapan bahwa Logos adalah jiwa manusia yang menjadi pengantara antara Tuhan dan manusia. Logos berdiam di dalam dunia. Philo (20 SM-20 Ms) seorang Yahudi Alexandria menyatakan bahwa Logos adalah akal Tuhan yang menjadi pengantara antara Tuhan dan manusia. Logos tidak berkepribadian dan Logos tidak dapat berubah menjadi manusia.
Purnawan Tenibemas mengatakan, “Rasul Yohanes telah menyimak suasana pikiran zamannya, mengambil istilah yang umum di pakai dan tumpuan harapan orang sesamanya, serta memberi arti baru yang lebih dalam sesuai dengan ilham Roh Kudus kepadanya”2. Berbeda dengan Tenibemas, Olla Tulluan, Ph.D., mengatakan bahwa penggunaan Logos dalam Injil Yohanes di karenakan istilah itu sudah di kenal dalam lingkungan Yahudi dan Yunani, namun penggunaan Logos harus di mengerti latar belakangnya dalam penyataan Tuhan dalam Perjanjian Lama3. Senada dengan Olla Tullan, DR. David Stern mengulas kata Logos dilihat dari latar belakang Semitik Hebraik kata Davar berdasarkan TaNaKh sbb: “The language echoes the first sentence of Genesis…thus the TaNaKh lays the groundwork for Yochanan’s statement that the Word was with God and was God’s (bahasa tersebut menggemakan kalimat pertama dari Kitab Kejadian…sehingga TaNaKh meletakkan dasar bagi pernyataan Yohanes bahwa Sang Firman bersama Tuhan dan Firman adalah Tuhan)4.
Apa yang dikatakan Yohanes mengenai Sang Firman?
- “Dia bersama Tuhan” (ay 1). Artinya, sang Firman berdiam dan sehakikat dengan Tuhan YHWH. Kata yang di terjemahkan “bersama dengan” adalah “pros”. Marcus Doods memberikan komentar mengenai penggunaan kata “pros” sbb : “pros, implies not merely existence alongside with but personal intercourse” (kata ‘pros’ bukan hanya menunjukkan keberadaan bersama melainkan hubungan pribadi)5
- “Dia adalah Tuhan” (ay 1). Artinya, sang Firman adalah manifestasi, ekspresi dari pikiran dan kehendak Tuhan. Dia adalah daya Kreatif, Daya Cipta yang menciptakan sesuatu menjadi ada dan bukan ciptaan.
-
4 - “Dia kekal” (ay 4). Artinya, Dia tidak akan mengalami kemusnahan atau eksistensi yang temporal. Dia adalah eternal. Pernyataan ini tersirat di balik istilah Yunani “zoe” atau Ibrani “khay” yang bermakna “kehidupan yang berkualitas kekekalan”.
Penjelasan Yohanes menggemakan kembali hakikat Sang Firman dalam TaNaKh sbb:
- Firman adalah Daya Cipta Tuhan
Mazmur 33:6 mengatakan, “bi devar YHWH shamaym naasyu, ube ruakh piw, kal tsevaam” yang artinya, (oleh Firman YHWH langit telah di buat dan oleh nafas dari mulut-Nya, terbentuklah semua tentara-Nya”). Dalam Kitab Kejadian, sebanyak 9 kali istilah “Amar” (Firman) di hubungkan dengan terjadinya ciptaan. Di tuliskan, “wayomer Elohim, ‘yehi wa yehi’, artinya, “jadi maka jadilah”.
- Firman adalah Utusan Tuhan
Mazmur 107:20 mengatakan, “yislakh devaru we yirpaem…” (Dia mengutus Firman-Nya dan di sembuhkannya mereka)
- Firman adalah Pelaksana Kehendak Tuhan
Yesaya 55:11 mengatakan, “ken yihye devari asher yetse mipiy. Lo yashuv elay reqam. Ki imasha et asher khapatsti we hitsliyakh asher shelakhtiw” (Demikianlah Dia, Firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku tidak akan kembali kepada-Ku dengan kehampaan namun Dia akan melaksanakan dengan sempurna apa yang Aku inginkan dan akan memperoleh tujuan-Nya sebagaimana Aku mengutus-Nya”).
- Firman adalah Kehendak Tuhan yang di komunikasikan pada para nabi-Nya
Yesaya 38:4 mengatakan, “wa yomer et YHWH el YesaYah..” (Maka berfirmanlah YHWH kepada Yesaya).
Kalangan Saksi Yehuwa menerjemahkan secara berbeda frasa Yunani “kai Theos en ho Logos” (Yoh 1:1) Dengan menerjemahkannya sbb, “Dan firman adalah suatu (tuhan)”. Terjemahan ini untuk mendukung pandangan mereka yang menolak keilahian Yesus.
Donald Guthrie membahas kesalahpahaman tersebut dan memberikan penilaiannya sbb : “Dalam Yohanes 1:1 dalam bahasa Yunani, kata Theos tidak mempunyai kata sandang, hal ini telah menyesatkan banyak orang yang berpikir bahwa pengertian yang benar dari pernyataan itu ialah, ‘Firman itu adalah seorang tuhan’, tetapi secara tata bahasa pengertian itu tidak dapat di pertahankan, karena kata Theos merupakan predikat. Tidak dapat di ragukan bahwa Yohanes bermaksud agar para pembacanya mengerti bahwa Firman itu memiliki sifat (Ketuhanan), tetapi ia tidak bermaksud bahwa Firman dan Tuhan merupakan istilah yang sama artinya, karena pernyataan sebelumnya dengan jelas membedakan keduannya. Seharusnya pernyataan ini berarti bahwa walaupun Firman itu adalah Tuhan, namun pengertian tentang (Ketuhanan) mencakup lebih dari Firman…dengan beberapa kata ia telah memberi kesan mengenai sikap dan kedudukan Ketuhanan dari Firman yang selalu bersama-sama dengan (Tuhan)8.
FIRMAN MENJADI MANUSIA
Yohanes 1:14 mengatakan, “Firman itu telah menjadi daging dan berkemah di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Putra Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”. Apa arti Sang Firman menjadi manusia? Bahwa Sang Firman BENAR-BENAR atau SEUTUHNYA menjadi manusia, takluk kepada tabiat alamiah kemanusiaan (lapar, haus, sedih, takut, marah, mati). Apa yang membedakan kemanusiaan Yesus dengan kemanusiaan pada umumnya? Pertama, Yesus tidak berdosa, karena Dia dilahirkan bukan dari benih manusia melainkan Sang Firman yang menjadi manusia melalui kuasa Roh Kudus dengan meminjam rahim Miryam (Ibr 4:15). Kedua, Yesus berkuasa atas maut (1 Kor 15:26).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Yesus dari aspek hakikat (ontologi) adalah Sang Firman. Sang Firman kekal bersama Tuhan dan menjadi perantara penciptaan. Dari aspek kemanusiaan (antropologi), Yesus adalah manusia penjelmaan Sang Firman. Manusia seutuhnya dan sepenuhnya manusia. Dalam diri Yesus ada keduaan tabiat yang tidak bercampur namun tiada pula terpisahkan. Sedemikian rupa terjalin dalam kesempurnaan Ilahi.
1 Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru I, BPK Gunung Mulia, 1993, hal 363
2 Apologetika Abad Pertama (Buletin “Sahabat Gembala”, Bandung, 1992, h.58)
3 STT I-3, Batu, Malang, Jatim, 1993, hal 13
4 DR. David Stern., Jewish New Testament Commentary, JNTP 1992, p.153
5 The Exspositor’s Greek Testament, Vol I, p. 684
8 Op. Cit., Teologi Perjanjian Baru I, hal 371
Yohanes 12:34 Lalu jawab orang banyak itu: "Kami telah mendengar dari hukum Taurat, bahwa Mesias tetap hidup selama-lamanya; bagaimana mungkin Engkau mengatakan, bahwa Anak Manusia harus ditinggikan? Siapakah Anak Manusia itu?" 12:35 Kata Yesus kepada mereka: "Hanya sedikit waktu lagi terang ada di antara kamu. Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi. 12:36 Percayalah kepada terang itu, selama terang itu ada padamu, supaya kamu menjadi anak-anak terang."
ReplyDeleteMarkus 2:27 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, 2:28 jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."
Yesus adalah anak manusia, manusia kristus, "anak" Allah, cahaya yang terang, bukan manusia biasa....