Dilansir dari situs bbc.com perihal seorang pengkhotbah Amerika Serikat yang meminta para
jemaatnya mendanai pembelian pesawat jet pribadi keempatnya dengan alasan Yesus
“tidak akan menunggang keledai”. Jesse Duplantis menyatakan bahwa Tuhan telah
berfirman kepadanya untuk membeli pesawat Dassault Falcon 7X, yang harganya
US$54 juta atau sekitar Rp750 miliar.
Dia mengaku awalnya ragu tentang
pembelian pesawat itu namun, tambahnya, Tuhan mengatakan kepadanya, “Aku tidak meminta kamu membayarnya. Aku
meminta engkau meyakininya”. Walau di Amerika Serikat sudah biasa bagi
pengkhotbah untuk memiliki pesawat pribadi, permintaan Duplantis ini memicu
kontroversi.
Para pengguna Twitter menangggapi
hal itu dengan sikap tidak percaya bahwa ada pengkhotbah seperti itu dan banyak
yang mengutip ayat Alkitab yang memperingatkan tentang kedatangan “nabi palsu”.
Sementara sejumlah lainnya menyarankan agar uang sebanyak itu lebih baik
digunakan untuk membantu orang miskin.
Dalam rekaman video yang diterbitkan di
situsnya, Duplantis menjelaskan, “Anda
tahu, saya punya tiga jet yang berbeda dalam kehidupan saya, dan saya
menggunakan mereka dan menghidupkannya untuk Tuan Yesus Sang Mesias”.
Duplantis melanjutkan, “Saya amat yakin
bahwa para pengkhotbah seharusnya menggunakan setiap suara yang tersedia,
setiap saluran yang tersedia, untuk menyebarkan Injil ke seluruh dunia”.
Sambil
berdiri di samping bingkai gambar dari armada pesawatnya saat ini, dia
menjelaskan bahwa jet terakhir yang dibelinya 12 tahun lalu sudah tak memadai
lagi untuk kegiatannya karena dia tidak bisa terbang non-stop sehingga harus
membayar biaya pengisian bahan bakar yang “terlalu mahal” .
Corak
ekonomi kapitalisme mempengaruhi pemahaman dan perilaku keagamaan dimana
pencapaian ekonomi sebagai ukuran perkenan dan berkat Tuhan. Bahkan kepemilikan
benda termodern, termahal, terbaik, terkenal dilegitimasi sebagai kelaziman
karena konsep anak-anak Raja harus memiliki seperti seorang raja.
Gema ajaran
rasuli (1 Tim 6:5-8) bahwa ibadah bukan menjadi “sumber mencari keuntungan” (porismos, Yun) dan “mencukupkan diri” (arkeo, Yun) menjadi bahan olok-olok
gereja modern yang dikepung dengan budaya materialistik. Uang adalah alat tukar
dan harta adalah pencapaian kerja. Janganlah mencintai uang hingga diperbudak
nafsu dan keinginan yang menjerumuskan pada duka (1 Tim 6:9-10, Ibr 13:5)
No comments:
Post a Comment