Monday, October 8, 2012

APAKAH DUNIA AKAN BERAKHIR TAHUN 2012? ANTARA HARAPAN PROFETIS KERAJAAN MILENIUM DAN KEGELISAHAAN MENGENAI AKHIR DUNIA



Bacaan Kitab Suci:
Yesaya 65:20-25, Zakharia 14:9,16, Wahyu 20:11-15

Pdt. Teguh Hindarto, MTh.

7 Oktober 2012, Pendopo Hotel Prambanan Indah, Klaten


Latar Belakang Kegelisahan Mengenai Akhir Dunia

Mark Hitchchok dalam bukunya yang berjudul 2012: The Bible and the End of the World (2009, p.102) mengatakan sbb, “The oldest surviving prediction of the world’s imminent demise was found inscribed upon an Assyrian clay tablet which stated, ‘Our earth is degenerated in these latter days. There are signs that the world is speedily coming to end. Bribery and corruption are common[1] (Ramalan tertua yang masih bertahan perihal kehancuran dunia yang semakin mendekat telah ditemukan tertulis dalam lembaran tanah liat bangsa Assiria yang menyatakan bahwa dunia kita mengalami kemerosotan di akhir zaman. Ada sejumlah tanda-tanda bahwa dunia sedang menuju ambang kemusnahannya. Perilaku menyuap dan korupsi merajalela). Benarkah dunia saat ini sedang dalam ambang kemusnahan? Benarkah berbagai prediksi yang menghubungkan tahun 2012 sebagai  akhir dunia? Apakah berbagai bencana alam yang bersifat massiv (besar-besaran) dan global akhir-akhir ini memberikan petunjuk perihal akhir dunia?

Berkaitan dengan prediksi tahun 2012 sebagai akhir dunia, didasarkan pada ramalan bangsa Maya kuno. Bangsa Maya kuno berpusat di Amerika Tengah dan puncak kejayaan peradaban mereka adalah disekitar tahun 250 sampai 900 Ms. Imam-imam bangsa Maya menemukan sistem kalender yang dihubungkan dengan pengamatan astronomis dan yang dipercaya oleh beberapa orang lebih akurat dibandingkan kalender yang kita pergunakan sekarang ini. Meskipun demikian mereka sama sekali tidak mempergunakan alat-alat modern seperti teleskop dan cukup hanya dengan mempergunakan mata telanjang untuk mempelajari langit.

Seperti apakah kalender bangsa Maya itu? Mereka mendasarkan pada penyelidikan astronomis dan menciptakan sistem kalender yang merancang sejarah yang diawali dengan permulaan dunia pada tanggal 11 Agustus 3114 sM. Dengan mempergunakan sistem kalender matahari, bangsa Maya mengukur waktu dalam 20 unit. Sebanyak 20 kin (hari) mengasilkan winal (bulan); 18 winal menghasilkan tun (tahun); 20 tun menghasilkan katun (20 tahun) dan 20 katun menghasilkan baktun (400 tahun). Untuk memastikan kapan dunia berakhir, mereka menghitung dari awal penciptaan dan mencatat telah berapa lama waktu berjalan. Dengan berbagai kalkulasi rumit dari tahun ke tahun dari sejak awalnya penciptaan, mereka menemukan bahwa dunia akan berakhir pada 13 baktun (5200 tahun).

Dan jika dikomparasikan (diperbandingkan) ke dalam kalender Gregorian maka dunia akan berakhir pada tanggal 21-12-2012 sebagaimana dikatakan oleh Raymond Hundley dalam bukunya berjudul Will the World End in 2012? (2010, p. 7-8) Sbb, “Translating the Mayan calendar date into the Gregorian calendar system used today produces a date of December 21, 2012 as the end-date for the present age[2] (menerjemahkan kalender bangsa Maya ke dalam sistem kalender Gregorian yang kita pergunakan saat ini, maka dihasilkan angka 21 Desember 2012).

Minat bangsa Maya terhadap penghitungan waktu terlihat dalam kenyataan bahwa mereka mengembangkan 20 sistem kalender yang berbeda dan tiga diantaranya dijadikan rujukan oleh bangsa Maya dimana salah satunya yang berisikan predikisi dunia akan berakhir pada tahun 2012 dan dari kalender ini berasal kepercayaan bahwa dunia akan berakhir pada tahun 2012 (Mark Hitchchok, p.32-33)[3].

Kitab Suci TaNaKh dan Kitab Perjanjian Baru pun memprediksikan hal yang sama. Bedanya, Kitab Suci tidak memberikan kepastian perihal tanggal, hari, bulan maupun tahunnya. Sabda Yesus Sang Mesias sbb, “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar” (Mat 24:42-43).

Apa kaitan tema perayaan Pondok Daun (Sukot) kali ini dengan berbagai ramalan mengenai kiamat 2012?

Trilogi Tujuh Hari Raya YHWH

Di Sinai YHWH memberikan Torah. Dalam Torah, YHWH menetapkan Moedim (waktu-waktu yang tetap) atau hari-hari raya yang berjumlah tujuh (sheva moedim). Ketujuh perayaan tersebut adalah (Imamat 23:1-44) sbb:

  1. Pesakh (14 Nisan)
  2. Ha Matsah (15 Nisan)
  3. Sfirat ha Omer (menghitung omer setelah shabat moedim)
  4. Shavuot (hari kelimapuluh setelah menghitung omer)
  5. Yom Truah /Rosh ha Shanah (1 Tishri)
  6. Yom Kippur (10 Tishri)
  7. Sukkot (15-21 Tishri)

Tujuh Hari Raya memiliki tiga pemahaman utama sbb: Pertama, Perayaan Historis. Merayakan tindakan YHWH terhadap umat Israel sejak pembebasan Mesir, penyertaan di padang gurun serta memasuki tanah perjanjian.

Kedua, Perayaan Kristologis/Mesianis. Merayakan tindakan Yesus Sang Mesias sebagai wujud sejati yang nubuat karya Mesianisnya terekam dalam Tujuh Hari Raya YHWH. Rasul Paul berkata dalam Kolose 1:15-16 sbb: “Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Mesias”. Ayat ini bukan larangan agar orang Kristen melaksanakan perayaan yang ditetapkan oleh YHWH di Sinai namun perihal larangan agar jemaat Mesias non Yahudi jangan membiarkan diri mereka dihakimi oleh beberapa kelompok mazhab Yahudi yang menekankan praktek legalistik dalam pelaksanaan Torah yang dipaksakan terhadap jemaat non Yahudi sebagaimana DR. David Stern menjelaskan sbb: “But here it appears that Gentile Judaizers, perhaps like those in Corinth who put themselves ‘in subjection to a legalistic perversion of the Torah (1 C 9:20b&N), have set up arbitrary rules (Shaul brings examples at v.21) about when and how to eat and drink, in order to ‘take ...captive’(v.8) their fellow Collosian[4] (Namun di sini nampaknya orang-orang non Yahudi yang di yahudisasi, seperti di Korintus yang meletakkan pada diri mereka dalam ketaatan kepada pelaksanaan Torah yang legalistik (1 Kor 9:20) harus membebaskan diri dari aturan-aturan dangkal (Shaul memberikan contoh pada ayat 21) mengenai kapan dan bagaimana makan dan minum agar menjadikan... tawanan).

Pernyataan Rasul Paul memberikan pemahaman bahwa perayaan yang ditetapkan YHWH di Sinai merupakan bayangan yang wujud nyatanya adalah Mesias. Barney Kasdan memberikan penjelasan mengenai relevansi Tujuh Hari Raya bagi kehidupan iman pengikut Mesias sbb: “The Feast of the Lord or the biblical holy days, teach us about the nature of God and his plan for mankind...in short, all of the Feast of the Lord were given to Israel and to grafted-in believer to teach, in practical way, more about God and his plan for the world[5] (Hari Raya YHWH atau Hari Raya Biblikal mengajar kita mengenai sifat Tuhan dan rencana-Nya bagi umat manusia...singkatnya semua Hari Raya YHWH telah diberikan bagi Israel dan orang beriman yang ditempelkan untuk belajar dalam cara yang sederhanan mengenai Tuhan dan rencananya bagi dunia).

Jika kita membaca Kitab Perjanjian Baru, baik Mesias maupun para rasul memberikan makna baru terhadap Tujuh Hari Raya yang menunjuk kepada kehidupan, kematian, kebangkitan Yesus dari kematian. Simak saja ayat-ayat berikut:

Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu” (Luk 22:19-20).

Rasul Paul menegaskan kembali makna Pesakh dan pengorbanan Yesus di kayu salib dengan mengatakan demikian: “Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Mesias” (2 Kor 5:17).

Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran” (1 Kor 5:8)

Tetapi yang benar ialah, bahwa Mesias telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal” (1 Kor 15:20)

Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Mesias sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya” (1 Kor 15:23)

Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya” (Kis 2:1-4)

Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Tuha) berbunyi, maka Junjungan Agung sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Mesias akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Junjungan Agung di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Junjungan Agung. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini (1 Tesalonika 4:16-18)

Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia” (1 Yoh 2:2)

Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Tuhan, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Tuhan ada di tengah-tengah manusia dan Dia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Tuhan mereka (Wahyu 21:1-3)

Ketiga, Perayaan Eskatologis. Merayakan apa yang akan terjadi atas dunia sebagai panggung penggenapan rancangan Tuhan. Tiga hari raya yaitu Rosh ha Shanah/Yom Truah dan Yom Kippur serta Sukkot berbicara mengenai peristiwa-peristiwa yang akan datang berkaitan dengan nasib dunia serta alam semesta.

Dalam tradisi lisan dan tertulis Yahudi yang disebut Talmud, bertebaran berbagai pandangan mengenai ketiga hari raya tersebut dihubungkan dengan kebangkitan orang mati, kedatangan Mesias dan akhir zaman. Rosh ha Shanah bukan hanya dirayakan sebagai Tahun Baru Ibrani melainkan hari kebangkitan dan penghakiman. Yom Kippur dirayakan sebagai hari Pengakuan Dosa dan Pengampunan serta Pengadilan Tuhan. Sukkot bukan sekedar merayakan penyertaan YHWH di padang gurun melalui kemuliaan-Nya yang berdiam di Kemah Suci melainkan diyakini sebagai hari dimana langit dan bumi yang baru akan terjadi di dunia yang telah hancur musnah. Tuhan YHWH akan berkemah dan menjadi Raja bagi orang-orang benar.

Bahkan komunitas Messianic Jewish (Yahudi yang sudah percaya pada Yesus sebagai Mesias namun tetap memelihara tradisi Yahudi dan tidak menghubungkan dirinya dengan Kekristenan) meyakini bahwa Mesias lahir pada saat orang Yahudi merayakan Sukkot. Darimana data tersebut diperoleh? Dalam Yohanes 1 ayat 14 dikatakan, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”. Sepintas ayat ini hanya memberikan informasi kepada kita mengenai hakikat Mesias sebagai Sang Firman YHWH yang menjadi manusia. Dan ayat ini menjadi kredo dasar atau pengakuan akan Keilahian Mesias sebagai Sang Firman YHWH. Namun mari kita perhatikan satu kata dalam ayat 14 yaitu kata yang diterjemahkan dengan “diam”. Kata Yunani eskenosen dari kata kerja skenoo yang artinya “membentangkan kemah”. Kata ini diterjemahkan dalam Hebrew New Testament, yaitu terjemahan dalam bahasa Ibrani modern untuk komunitas Yahudi, dengan kata yishkon dari kata shakan yang artinya “kemah”. Kata “Pondok Daun” dalam Imamat 23:42 dalam bahasa Ibrani disebut dengan sukkot dan oleh Septuaginta, terjemahan TaNaKh dalam bahasa Yunani pada Abad III sM, diterjemahkan dengan skenais dari kata skenoo.

Berdasarkan kajian kata dan bahasa di atas, maka Yohanes 1:14 dapat dibaca, “Firman itu telah menjadi manusia, dan berkemah di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”. Apa arti penting kata “berkemah” pada ayat 14? Yohanes hendak memberikan pesan tersembunyi bahwa Yesus Sang Mesias lahir pada saat orang Yahudi merayakan sukkot atau eorte skenon. Kata Yunani skenoo yang dipakai disini menurut Strong's Concordance mempunyai arti: 1) to fix one's tabernacle, have one's tabernacle, abide (or live) in a tabernacle (or tent), tabernacle 2) to dwell.

Setelah kita mengulas secara singkat perihal Trilogi Tujuh Hari Raya dimana telah dikaji bahwa tiga hari raya terakhir berbicara mengenai eskatologi (akhir zaman) dan rencana Tuhan, pertanyaan berikutnya: Benarkah dunia akan berakhir 2012? Kekristenan yang melandaskan pada Kitab TaNaKh dan Kitab Perjanjian Baru memiliki eskatologi yang berbeda dengan eskatologi Bangsa Maya kuno. Kitab Suci memprediksikan peristiwa kehancuran dunia tersebut namun tidak mengatakan kapan peristiwa itu akan terjadi.

Nasib Dunia Menurut Yesaya 24:1-24

Pertama, Bumi Akan Dihancurkan. Kitab Yesaya 24:1-23 memberikan nubuatan mengenai nasib bumi yang akan mengalami kemusnahan. Yesaya 24:1 memberikan gambaran yang kuat sbb, “Sesungguhnya, YHWH akan menanduskan bumi dan akan menghancurkannya, akan membalikkan permukaannya, dan akan menyerakkan penduduknya”. Ada empat kata kerja yang dipergunakan untuk menggambarkan tindakan YHWH atas dunia yaitu “menanduskan bumi” (boqeq ha arets), “menghancurkannya” (bolqah), “”membalikkan permukannya” (‘iwah paneyha), “menyerakkan penduduknya” (hefits yoshveyha).

Mengapa Bumi Dihancurkan? Apakah yang menjadi penyebab kehancuran dunia tersebut? Yesaya 24:5 menjelaskan sbb, “Bumi cemar karena penduduknya, sebab mereka melanggar undang-undang, mengubah ketetapan dan mengingkari perjanjian abadi”. Frasa “melanggar undang-undang” adalah tidak tepat. Dalam bahasa Ibraninya, avru torot yang seharusnya diterjemahkan melanggar berbagai ajaran. Kata torot adalah bentuk jamak dari torah yang bermakna ajaran. DR. David Stern dalam Complete Jewish Bible menerjemahkan sbb, “they have transgressed the teachings” (mereka telah melanggar berbagai ajaran). Dan bukan hanya melanggar Torah namun juga “mengubah ketetapan” (khalfu khoq) serta “mengingkari perjanjian abadi” (hefru berit ‘olam).

Jika ada orang Kristen yang mengatakan bahwa Torah tidak berlaku lagi dalam kehidupan Kristiani, maka pernyataanya tersebut diucapkan tanpa pengetahuan yang didasarkan pada kesalahpahaman penafsiran atas surat-surat rasul Paul dan ditambah dengan terjemahan yang bias. Yesus bersabda, “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya” (Mat 5:17) Dan Yesus Sang Mesias memberikan peringatan kepada barangsiapa yang mengajarkan Torah telah dibatalkan sbb, “Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga” (Mat 5:19)

Tidak mengherankan Kitab Yesaya 24:5 memberikan informasi bahwa kerusakan di bumi oleh karena manusia tidak patuh patuh pada ajaran YHWH dimana di dalamnya ada hukum, aturan, pedoman, petunjuk menjalani kehidupan yang benar dan selaras dengan alam dan dengan Tuhan.

Kedua, Manusia Tinggal Sedikit. Yesaya 24:6 memberikan nubuatan bahwa jumlah manusia akan mengalami kemerosotan drastis sbb, “Sebab itu sumpah serapah akan memakan bumi, dan penduduknya akan mendapat hukuman; sebab itu penduduk bumi akan hangus lenyap, dan manusia akan tinggal sedikit” Frasa Ibrani wenishar enosh miz’ar lebih tepat diterjemahkan, “manusia yang tersisa tinggal sedikit”. Dalam ramalan Prabu Jayabaya perihal tanah Jawa dikatakan, “wong Jowo kari separo, wong Cino kari sejodo”. Ini menggambarkan bahwa saat Tuhan melakukan pemusnahan atas dunia, begitu hebatnya dan disisakan sejumlah manusia yang bertahan untuk menjadi saksi kemurkaan Tuhan tersebut.

Ketiga, Bumi Akan Mengalami Pemulihan dan Kegemilangan

Namun kabar baiknya adalah, bumi tidak selamanya akan berada dalam kemusnahan, karena Tuhan YHWH berjanji akan menjadikan langit dan bumi yang baru sebagaimana dikatakan dalam Yesaya 60:17 sbb, "Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati”. Inilah janji Tuhan yang membesarkan hati kita saat kita galau mendengar berita kemusnahan dan nasib yang akan terjadi atas bumi. Frasa, hinni bore shamayim khadashim we arets khadasha merupakan berita pengharapan bahwa Tuhan berdaulat atas seluruh ciptaan. Dia yang akan memusnahkan namun Dia pula yang akan membangun kembali. Hendaklah kita dikuasai dan dicekam oleh paranoid (ketakutan yang berlebihan) namun hendaklah kita membesarkan harapan dan mata rohani kita untuk menyongsong zaman baru yang dijanjikan YHWH tersebut.

Keempat, Kondisi Bumi Yang Diperbarui. Bagaimanakah kondisi bumi yang telah mengalami penciptaan ulang tersebut? Yesaya 65:20-25 memberikan gambaran sbb:

Manusia berumur panjang

“Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hanya hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk, sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk”

Tidak ada kerja keras dan jual beli

Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga. Mereka tidak akan mendirikan sesuatu, supaya orang lain mendiaminya, dan mereka tidak akan menanam sesuatu, supaya orang lain memakan buahnya; sebab umur umat-Ku akan sepanjang umur pohon, dan orang-orang pilihan-Ku akan menikmati pekerjaan tangan mereka. Mereka tidak akan bersusah-susah dengan percuma dan tidak akan melahirkan anak yang akan mati mendadak, sebab mereka itu keturunan orang-orang yang diberkati YHWH, dan anak cucu mereka ada beserta mereka. Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya.

Keselarasan sesama mahluk ciptaan Tuhan

Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan rumput, singa akan makan jerami seperti lembu dan ular akan hidup dari debu. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap gunung-Ku yang kudus," firman YHWH

YHWH dan Mesias Memerintah Dalam Kerajaan 1000 Tahun

Kehidupan bumi yang dipulihkan dalam nubuatan Yesaya 65:20-25 tersebut menunjuk pada Kerajaan 1000 Tahun Damai dimana Mesias akan memerintah bersama orang-orang kudus-Nya sebagaimana dikatakan dalam Wahyu 20:6 sbb:  “Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Tuhan dan Mesias, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.

Tuhan menubuatkan bahwa kelak dikemudian hari bangsa-bangsa akan merayakan Pondok Daun dan menyembah YHWH sebagai Raja sebagaimana dikatakan dalam Zakaria 14:9 dan 16 sbb: “Maka Yahweh akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu Yahweh adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya” (Zakh 14:9). “Maka semua orang yang tinggal dari segala bangsa yang telah menyerang Yerusalem, akan datang tahun demi tahun untuk sujud menyembah kepada Raja, Yahweh semesta alam, dan untuk merayakan hari raya Pondok Daun”(Zakh 14:16). Yesus Sang Mesias bersama orang kudus-Nya akan memerintah sebagai Raja dan Imam. Inilah Ratu Adil yang sejati dan sebenarnya.

Setelah Kerajaan 1000 tahun damai berakhir maka kekuasaan satan yang menyesatkan dunia akan dimusnahkan selamanya sebagaimana dikatakan dalam Wahyu 20:11-15 sbb: “Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu”.

Dan pada akhirnya Tuhan akan mengaruniakan Yerusalem yang baru dimana YHWH di dalam Yesus Sang Mesias  akan berkemah diantara umat tebusan-Nya sebagaimana dikatakan dalam Wahyu 21:1-4 sbb: “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Tuhan, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Tuhan ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Tuhan mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

Setelah kita mendengar secara panjang lebar darimana sumber kegelisahan dunia akhir-akhir ini mengenai kiamat, baiklah kita sebagai orang yang beriman pada YHWH (Yahweh) Tuhan Alam Semesta yang menyatakan diri-Nya di dalam dan melalui Yesus Sang Mesias (Yahshua/Yeshua ha Mashiakh), Sang Firman yang menjadi manusia tidak terjebak dan larut dalam paranoid dan kepercayaan yang bukan bagian dari kepercayaan atau keimanan kita.

Kita meyakini bahwa kiamat akan segera datang. Akhir dunia akan terjadi. Namun kita meyakini bahwa akhir dunia bukanlah akhir segalanya. Itu adalah saat bagi pemerintahan Tuhan YHWH di dalam Yesus Sang Mesias Putra-Nya akan dinyatakan di langit yang baru dan bumi yang baru.

Oleh karenanya kita harus menjadi orang-orang yang menyongsong akhir zaman dengan kehidupan yang lebih saleh dan berbuah-buah dalam kebajikan. Dalam salah satu program yang disiarkan channel National Geographic adalah “Doomsday Prepper” (Penyongsong Kiamat). Tayangan ini mengisahkan berbagai aksi dan persiapan sejumlah orang atau keluarga untuk mengantisipasi apa yang diprediksikan berbagai pakar mengenai bencana yang akan terjadi di seluruh dunia berkaitan dengan ramalan kiamat 21-12-12. Ada yang melatih hidup dalam situasi sulit, ada yang melatih keluarganya menembak dan memakai pakaian anti gas beracun, ada yang mempersiapkan stock jumlah makanan untuk bertahun-tahun dsb. Namun sebagai orang beriman, hendaklah kita melakukan apa yang Kitab Suci katakan, “Tetapi hari YHWH akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Tuhan. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia” (2 Ptr 3:10-14).

Dengan perayaan Sukot (Pondok Daun) Tahun 2012 ini marilah kita proklamirkan pada dunia bahwa setelah dunia ini berakhir entahkah melalui peperangan maha dahsyat atau bencana alam yang menggerikan maka akan muncul pemerintahan Tuhan YHWH melalui Mesias-Nya. Bergabunglah dalam kerajaan-Nya dan jadilah orang-orang Tsadiq (benar) yang memerintah bersama Yesus Sang Mesias, Juruslamat kita.

Khag Sameakh Sukkot 20 Tishri 5773/7 Oktober 2012
Zman Shimkatenu!







[1] Noel Hornor, Will the World End in 2012? in Good News: A Magazine of Understanding, September-October 2011, p.5

[2] Ibid.,

[3] Ibid.

[4] Jewish New Testament Commentary, Clarksville: JNTP 1992, P.610

[5] God’s Appointed Times: A Practical Guide for Understanding and Celebrating the Biblical Holidays, Lederer Books 1993, p.vi

No comments:

Post a Comment