Tuesday, December 11, 2012

TORAH SEBAGAI SUMBER KESEHATAN JASMANI ROHANI




DR, Grant R. Jefrey dalam bab 7 dari bukunya mengulas tentang “Pengetahuan Medis Yang Mutakhir Dalam Alkitab” mengatakan sbb:”Meskipun demikian, kelima kita pertama dari Alkitab yang ditulis oleh Musa pada kurang lebih tahun 1491-1451 sebelum Masehi, yang dikenal sebagai Hukum Taurat, mengandung prinsip-prinsip ilmiah yang luar biasa. Selain itu, Alkitab juga berisi pengetahuan medis dan ilmiah yang terkini mengenai higiene dan sanitasi[1]. Ketika beliau melakukan kajian atas pengobatan Mesir kuno yang terekam dalam Papyrus Eber,yang diterjemahkan S.E. Massengill dalam bukunya, “A Sketch of Medicine and Pharmacy” sampailah pada kesimpulan sbb: “Penyelidikan atas cara-cara pengobatan yang digunakan oleh orang-orang Mesir kuno dan kebudayaan-kebudayaan penyembah berhala lainnya di Timur Tengah menunjukkan suatu data yang mengejutkan; ternyata mereka bahkan tidak memiliki pengetahuan medis yang paling dasar sebagaimana yang kita kenal dewasa ini. Akan tetapi, hukum-hukum Musa mengandung peraturan-peraturan spesifik dan prosedur-prosedur kebersihan yang jika diikuti dengan setia, akan menyingkapkan penyakit-penyakit mengerikan yang menyengsarakan bangsa Mesir pada masa itu dan masih diderita oleh kebanyakan manusia di Dunia Ketiga saat ini[2].


   25
 
Dalam bukunya, Grant R. Jeffrey mengulas contoh-contoh pengobatan sakit penyakit ala Mesir kuno. Orang yang luka serpihan diobati dengan sejenis saleb yang berasal dari campuran darah cacing dan tahi keledai. Kerontokkan rambut diobati dengan larutan yang terdiri dari lemak kuda, buaya, kucing, ular dan satu gigi keldai yang sudah dilumatkan dalam madu untuk dioleskan pada kepalanya. Dalam buku An Ancient Egypttian Herbal, diperoleh informasi mengenai sejumlah pengobatan Mesir kuno yang melibatkan bahan-bahan seperti “tahi kucing”, “tahi kuda nil”, “kuku keledai”, “tahi rusa betina”, “tahi lalat”.Dalam buku ini dilaporkan mengenai pengobatan penyakit tumor yang resepnya terdiri dari  tahi lalat dicampur denga jus kurma untuk mengempeskan tumor[3].


S.I. McMillen, M.D dan David E. Stern, M.D. mengatakan sbb: ”Selama berabad-abad, berbagi penyakit telah membunuh ribuan orang-orang Mesir dan Ibrani. Penanganan kuno jarang memberikan jalan keluar. Terkadang obat lebih jahat dibandingkan penyakitnya. Namun di sini (Kel 15:26) Tuhan membuat janji yang luar biasa – terbebas dari penyakit. Tuhan kemudian memberi Musa banyak hukum-hukum kesehatan, memenuhi seluruh bagian Kitab Suci…Musa merekam ratusan peraturan kesehatan namun bukan kesalahpahaman medis tunggal yang beredar sekarang ini. Ribuan orang telah meninggal sepanjang abad, dikarenakan para dokter tidak mengetahui hukum-hukum dalam Kitab Suci. Pada akhirnya, ketika para dokter membaca dan mengikuti petunjuk-petunjuk tersebut, segera mereka menemukan bagaimana mengatasi menyebarluasnya penyakit. Sehingga Musa disebut sebagai bapak pengendali infeksi modern. Sampai sekarang kita tetap mendapatkan keuntungan dari Tuhan yaitu petunjuk-petunjuk-Nya yang telah berumur 3500 tahun[4].

Dalam bukunya, A History of Medicine, ahli sejarah obat-obatan, Arturo Castiglione, menyatakan bahwa perintah-perintah kebersihan Musa kepada tentaranya, “memang merupakan suatu tindakan primitif, namun efektif dan memperlihatkan adanya konsep-konsep kebersihan yang sangat maju[5].

Rex Russell, M.D. menambahkan, “Sebagaimana kita melihat pada sains dan nutrisi modern, kita akan menemukan bahwa….ada kesenjangan antara hukum-hukum Tuhan mengenai yang bersih dan tidak bersih serta prinsip-prinsip higienis yang solid….Kitab Suci dan penelitian medikal, sepakat bahwa gaya hidup modern hidup tanpa rujukan kepada hukum-hukum Tuhan dan mendesain kehidupan lebih singkat dan mempercepat kematian[6]

Dalam Keluaran 15:26 YHWH berfirman: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara YHWH Tuhanmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit mana pun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Akulah YHWH yang menyembuhkan engkau." Ayat ini memberikan penegasan dan pengertian mendalam pada kita bahwa YHWH Tuhan Semesta Alam, Pencipta langit dan bumi (1) berkuasa menghindarkan umat-Nya dari berbagai penyakit (2) berkuasa menyembuhkan berbagai penyakit (3) peduli pada kesehatan umat-Nya.


   27
 
Kunci memperoleh kesehatan terletak dalam hal (1) mendengarkan suara YHWH (2) melakukan apa yang benar (3) memasang telinga kepada perintah-perintah-Nya (4) tetap mengikuti segala ketetapa-Nya. Dimana kita mendapatkan perintah-perintah dan ketetapan-Nya? Dalam Torah-Nya. Torah YHWH bukan hanya sekedar berisikan petunjuk ibadah dan ritual peribadatan yang terkait dengan hewan-hewan yang dikorbankan. Torah berisikan petunjuk-petunjuk untuk hidup sehat. Dengan mematuhi Torah YHWH, maka kita terhindar dari sakit penyakit dan hidup sehat. Torah memang bukan buku tentang resep hidup sehat namun ketetapan dan aturan Tuhan dalam Torah menyentuh aspek-aspek kesehatan manusia jika dengan seksama dipatuhi dan dilaksanakan.

Contoh-contoh Torah berbicara mengenai kesehatan atau prinsip-prinsip kesehatan al.

  1. Memunahkan pengaruh kekotoran dari bangkai
Kalau bangkai seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke atas sesuatu benda, itu menjadi najis; pembakaran roti dan anglo haruslah diremukkan, karena semuanya itu najis dan haruslah najis juga bagimu;…(Im 11:35)

Lemak bangkai atau lemak binatang yang mati diterkam boleh dipergunakan untuk segala keperluan, tetapi jangan sekali-kali kamu memakannya (Im 7:24)

  1. Pencegahan penyakit infeksi
Inilah hukumnya, apabila seseorang mati dalam suatu kemah: setiap orang yang masuk ke dalam kemah itu dan segala yang di dalam kemah itu najis tujuh hari lamanya; setiap bejana yang terbuka yang tidak ada kain penutup terikat di atasnya adalah najis. Juga setiap orang yang di padang, yang kena kepada seorang yang mati terbunuh oleh pedang, atau kepada mayat, atau kepada tulang-tulang seorang manusia, atau kepada kubur, orang itu najis tujuh hari lamanya. Bagi orang yang najis haruslah diambil sedikit abu dari korban penghapus dosa yang dibakar habis, lalu di dalam bejana abu itu dibubuhi air mengalir (Bil 19:14-17)

  1. Pencegahan penyakit pes dan kusta
Orang yang akan ditahirkan itu haruslah mencuci pakaiannya, mencukur seluruh rambutnya dan membasuh tubuhnya dengan air, maka ia menjadi tahir. Sesudah itu ia boleh masuk ke dalam perkemahan, tetapi harus tinggal di luar kemahnya sendiri tujuh hari lamanya. Maka pada hari yang ketujuh ia harus mencukur seluruh rambutnya: rambut kepala, janggut, alis, bahkan segala bulunya harus dicukur, pakaiannya dicuci, dan tubuhnya dibasuh dengan air; maka ia menjadi tahir (Im 14:8-9)

  1. Perlakuan terhadap kotoran manusia
Di luar perkemahan itu haruslah ada bagimu suatu tempat ke mana engkau pergi untuk kada hajat. Di antara perlengkapanmu haruslah ada padamu sekop kecil dan apabila engkau jongkok kada hajat, haruslah engkau menggali lobang dengan itu dan menimbuni kotoranmu (Ul 23:12-13)

  1. Menghindari makan lemak dan darah
Inilah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun di segala tepat kediamanmu: janganlah sekali-kali kamu makan lemak dan darah." (Im 3:17)

"Setiap orang dari bangsa Israel dan dari orang asing yang tinggal di tengah-tengah mereka, yang makan darah apa pun juga Aku sendiri akan menentang dia dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya. Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa” (Im 17:10-11)

Mengapa lemak tidak baik bagi manusia? Dr. Reginald Cherry, M.D. memberikan ulasan sbb: “Sebanyak 53% masyarakat yang hidup di negara industri, mengalami kematian karena penyakit hati. Penyakit hati kebanyakan disebabkan oleh penumpukkan lemak yang menyumbat arteri, khususnya pada para pekerja muda[7]

  1. Sunat menghindarkan dari penyakit kelamin
Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu (Kej 17:2)

Grant R. Jeffrey kembali mengulas manfaat sunat sbb: “Peneliti-peneliti medis ini menemukan bahwa dua faktor penggunlap darah, yakni vitamin K dan protrombin, berada pada kadar tertinggi dalam kehidupan Anda (110% dari jumlah normal) pada hari kedelapan dari kehidupan. Selain itu, mereka menemukan bahwa faktor penggumpal darah, vitamin K, dibentuk di dalam darah seorang bayi diantara hari kelima sampai hari ketujuh dri kehidupan bayi tersebut. Oleh karena itu, dari seluruh hari-hari kehidupan sang bayi, hari kedelapan dari kehidupannya merupakan hari terbaik bagi suatu operasi karena tingginya kadar vitamin K dan protrombrin yang akan mengumpalkan darah dan mempermudah penyembuhan luka[8]


      72
 
Untuk melengkapi pemahaman kita mengenai hakikat dan kegunaan sunat, kita akan mendengar kesaksian berikut: “Prediksi resiko kanker kelamin bagi orang yang tidak disunat di Amerika, kurang lebih 1 dalam 600 dan di Denmark 1 dalam 900. Kanker kelamin diperkirakan merupakan 0,2 % dari semua penyakit berbahaya di Amerika Serikat dan 0,1% diantaranya menyebabkan kematian. Angka bertahan hidup selama 5 tahun, menjadi 50% saja, sementara angka kematian mencapai 25-33%. Insiden tahunan dan kanker penis di Amerika Serikat kurang lebih 1/ 100.000 orang pertahun. Laporan statistik dari American Cancer Society, menunjuk angka 1,570 kasus baru kanker penis di tahun 2004 dan kurang lebih 270 mengalami kematian. Munculnya  kembali terhadap kebutuhan penyunatan, sungguhnya telah melenyapkan resiko… meskipun demikian, kanker penis dialami hampir seluruhnya oleh laki-laki yang tidak disunat… Dalam peristiwa besar di Amerika Serikat sejak tahun 1932, tidasatupun dari antara orang yang tertular kanker penis, telah sebelumnya mengalami penyunatan. Penyakit ini selalu muncul bagi orang yang tidak mengalami penyunatan. Kanker penis justru jarang dialami oleh orang yang telah disunat sejak kecilnya…risiko terbatas, nampak meningkat bagi yang disunat diawal kelahirannya, namun tetap kurang dibandingkan dengan yang tidak mengalami penyunatan. Studi yang dilakukan pada 136.000 bayi diantara tahun 1980-1985. Dari 136.000 bayi, ada 100.00 bayi yang telah disunat,  dan 193 bayi yang mengalami penyakit [0,19%], tanpa kematian. Namun ada 36.000 bayi yang tidak mengalami penyunatan mengalami resiko 10 kali lipat dan dua diantaranya mengalami kematian. Demikian pula studi pada New York’s Sloane Hospital pada tahun 1989 terhadap 11.000 orang yang disunat, haanya 6 orang yaang mengalami penyakit namun tidak satupun yang fatal. Demikian pula survey terhadap para bayi, antara tahun 1939 dan 1951 pada bayi-bayi yang telah mengalami sunat di New York, dihasilkan kenyataan bahwa hanya 1 bayi yang mengalami kematian dari 566.483 bayi[9]. Selanjutnya dilaporkan, bahwa pria yang tidak berunat, memiliki resiko tiga kali lipat terkena penyakit Cangkroid. Cangkroid merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Hemophillus Ducryi yang berasal dari luka terbuka pada kelamin yang sifatnya menetap dan terasa nyeri[10].

  1. Hewan tahor dan tame menghindarkan dari penyakit

   31
 
Lalu YHWH berfirman kepada Musa dan Harun, kata-Nya kepada mereka: "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Inilah binatang-binatang yang boleh kamu makan dari segala binatang berkaki empat yang ada di atas bumi: setiap binatang yang berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela panjang, dan yang memamah biak boleh kamu makan. Inilah yang boleh kamu makan dari segala yang hidup di dalam air: segala yang bersirip dan bersisik di dalam air, di dalam lautan, dan di dalam sungai, itulah semuanya yang boleh kamu makan. Tetapi segala yang tidak bersirip atau bersisik di dalam lautan dan di dalam sungai, dari segala yang berkeriapan di dalam air dan dari segala makhluk hidup yang ada di dalam air, semuanya itu kejijikan bagimu (Im 11:2-4, 9-10)

Sains modern memberikan konfirmasi penting mengenai berbagai penetapan hewan yang tahor dan tame. Don Colbert, M.D menjelaskan: “disamping binatang yang rakus, babi merupakaan hewan yang sangat jorok. Mereka memakan sampah, kotoran manusia dan juga daging busuk. Semua yang dimakannya menjadi bagian dari dagingnya…disamping berbagai penyakit yang dibawa oleh babi, dagingnya juga mengandung unsur lemak yang banyak. Racun dalam daging babi terkhusus ada dalam lemaknya, yang tidak terpisah dari daging sebagaimana terjadi dalam daging sapi yang tidak berlemak, namun lemak babi tersebar diseluruh dagingnya[11] 

Rex Russell, M.D. menambahkan: “Telah lama diakui bahwa berbagai kerang-kerangan – lobster, kepiting, udang – secara khusus sangat berbahaya. Berbagai jenis penyakit termasuk kelumpuhan beberapa orang setiap harinya sebagai akibat mengkonsumsi kerang-kerangan[12]


      64
 
Pertanyaan yang menggelitik nalar kita, jika ada beberapa hewan yang tidak layak untuk dikonsumsi, mengapa YHWH Sang Pencipta menciptakan mereka semua? Semua hewan yang diciptakan YHWH Bapa Surgawi adalah baik (Kej 1:25) namun tidak semua hewan-hewan tersebut tidak bermanfaat bagi manusia dan jika dimakan akan menimbulkan konsekwensi yaang tidak baik dalam segi kesehatan. Sebagaian hewan-hewan tersebut diciptakan sebagai katalisator sampah-sampah alam. Jika hewan katalisator tersebut dikonsumsi oleh manusia, tentunya fungsi tubuh manusia akan mengalami ganguan, sebagaimana dijelaskan oleh Russell sbb: “Untuk satu alasan, hewan-hewan itu berperan sebagai pembersih tempat. Berbagai hewan yang dikategorikan kotor [tame] sebagaimana kerang-kerangan atau babi, tidak mendatangkan kesehatan dikarenakan  makanan yang mereka konsumsi mengandung muatan penyakit berbahaya bagi tubuh manusia. Sebagaimana kita ketahui, babi memakan apapun dan dimanapun. Mereka diciptakan untuk membersihkan daging-daging yang busuk. Para babi telah memakan sampah dan kotoran kota Philadhelphia selama lebih dari 100 tahun, menyelamatkan anggaran kota sebanyak 3 juta dollar setiap tahunnya[13]

Demikian pula mengenai hewan-hewan air yang dikategorikan kotor atau tame berfugsi untuk menetralisir racun, sebagaimana dijelaskan kembali oleh Russell: “Air hujan terdiri dari unsur insektisida (pembunuh serangga) yang masuk dalam kolam. Ikan lele akan segera melakukan tugasnya, membersihkan air dengan cara menyedot larutan pestisida (pembunuh hama) tersebut, namun dikarenakan efisiensi, banyak dari kandungan pestisida tersebut diapungkan diatas kolam yang mematikan. Tidak satupun ikan yang memiliki sirip dan sisik akan mengalami kematian[14]

Kesimpulan akhir, sebagaimana disitir oleh Russell, “…meskipun babi menolong manusia untuk membersihkan bumi dan berbagai kerang-kerangan diciptakan sempurna untuk memurnikan air, namun kita kita tidak menginginkan untuk memakan apa yang telah mereka bersihkan[15].


   33
 
Akhir kata, marilah mengikuti petunjuk-petunjuk Torah mengenai segala aspek kehidupan khususnya kesehatan. Kesehatan jasmani dan rohani adalah gaya hidup umat beriman yang berpijak pada Torah YHWH dan Torah Mesias. Dalam 3 Yohanes ayat 1-2 dikatakan, “Dari penatua kepada Gayus yang kekasih, yang kukasihi dalam kebenaran. Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja”. Rasul Paul berkata dalam suratnya, “Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat: Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan. Biarlah kita sehat baik dalam iman maupun tubuh kita, Amin.




[1] Tanda Tangan Allah: Penemuan Alkitabiah Yang Menakjubkan, Jakarta: YPI Immanuel, 1999, hal 157

[2] Ibid., hal 158

[3] Ibid., hal 159-160

[4] None of These Disease: The Bible’s Health Secrets for the 21st Century, 2000, p.11

[5] Op.Cit., R. Grant Jeffrey, Ibid., hal 179

[6] What the Bible Says About Healthy Living, 1999, p.14,16)


[7] The Bible Cure 1998, p.34

[8] Ibid., hal 176
[9] Benefit of Circumcision: Medical, Health, Sexual , www.cirinfo.net

[10] Tabloid GUGAT, 13-19 Januari 2005

[11] What Would Jesus Eat? 2002, p.49-50
[12] What the Bible Says About Healthy Living, 1999, p.78

[13] Ibid., p. 81

[14] Ibid

[15] Ibid

No comments:

Post a Comment