Thursday, February 15, 2018

MELAYANI ORANG MISKIN TANPA MERENDAHKAN MARTABATNYA


Ini adalah cerita pengalaman dari seorang wisatawan bersama temannya yang pernah berkunjung ke salah satu kedai kopi terkenal di kota tetangga dari Venice, Italia. Ketika mereka sedang menikmati kopi mereka, seorang pria masuk dan duduk di sebuah meja kosong di samping mereka. Ia memanggil pelayan dan memesan kopi sambil berkata, “dua cangkir kopi, salah satunya untuk di dinding”

Mendengar hal ini membuat kedua wisatawan menjadi penasaran, dan ketika mereka mengamati pesanan yang datang, ternyata pria tersebut hanya disajikan secangkir kopi tetapi dia membayar untuk dua cangkir. Setelah pria tersebut selesai dan meninggalkan tempat, si pelayan segera menempatkan selembar kertas di dinding bertuliskan “Secangkir Kopi”. 

Sementara mereka masih ada di kedai kopi tersebut, dua pria lainnya masuk dan memesan tiga cangkir kopi, dua di atas meja dan satu di dinding. Kedua pria tersebut dihidangkan dua cangkir kopi, tetapi mereka tetap membayar untuk tiga cangkir kopi dan meninggalkan tempat. Kali ini, si pelayan melakukan hal yang sama, ia menempatkan selembar kertas di dinding bertuliskan “Secangkir Kopi”. 

Segera setelah mereka selesai menikmati kopi, mereka membayar tagihan dan pergi meninggalkan kedai tersebut. Setelah beberapa hari, ternyata kedua wisatawan itu mendapatkan kesempatan untuk kembali berkunjung ke kedai kopi terkenal itu lagi. Dan ketika mereka sedang menikmati kopi mereka, masuklah seorang pria dengan pakaian yang lusuh dan kotor.  

Saat pria tersebut duduk sendiri, ia melihat ke dinding dan berkata kepada pelayan, “Secangkir Kopi dari Dinding”. Pelayan segera menghidangkan secangkir kopi kepada pria ini dengan perlakuan yang sama layaknya pengunjung yang lain, sopan dan bermartabat. Setelah selesai menikmati kopinya, pria itu pergi tanpa membayar. Tak lama kemudian, si pelayan mengambil selembar kertas yang tertempel di dinding dan membuangnya ke tempat sampah. 

Dengan melihat kejadian tersebut, membuat kedua wisatawan menjadi kagum dan terjawablah semua hal yang membingungkan sebelumnya. Hal ini terlihat sangat jelas, bagaimana cara penduduk kota ini menghormati orang lain yang kekurangan. YesUS Mesias kita telah bersabda, “Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu” (Yoh 12:8), oleh karenanya jadikanlah pelayanan terhadap orang miskin sebagai bagian dari pewartaan Injil yang memuliakan martabat manusia (Gal 2:10).

1 comment: