Thursday, February 22, 2018

BERILAH PERSEMBAHAN YANG TERBAIK

Suatu hari seorang petani Kristen berkata kepada isterinya bahwa ia ingin memberikan suatu persembahan untuk pekerjaan Tuhan. Saat itu salah satu sapi betinanya sedang hamil dan beberapa hari lagi akan melahirkan. Karena itu ia berkata bahwa nanti ia akan mempersembahkan anak sapi itu kepada Tuhan. 

Beberapa hari pun berlalu dan tibalah waktu bagi induk sapi itu untuk melahirkan. Ternyata, induk sapi itu melahirkan dua ekor anak sapi. Petani itupun menjadi bingung. Dia mulai berpikir-pikir anak sapi yang manakah yang akan dipersembahkannya kepada Tuhan. Ketika isterinya menanyakan hal itu, ia pun menjawab, “Biarkanlah anak-anak sapi itu bertumbuh lebih besar terlebih dahulu. Setelah mereka cukup besar, barulah akan kuputuskan anak sapi mana yang akan kupersembahkan kepada Tuhan”. 

Seminggu kemudian daerah itu diserang wabah penyakit ternak. Salah satu dari kedua anak sapi milik petani Kristen itupun terjangkit penyakit tersebut dan tidak dapat diselamatkan alias mati. 

Ketika petani itu mendapati bahwa anak sapinya itu mati, ia segera keluar kandang dan lari menuju rumahnya serta berkata kepada isterinya, “Bu, aku baru saja dari kandang dan kudapati bahwa sapinya Tuhan mati”. Isterinya pun keheranan dan bertanya, “Apa? Sapinya Tuhan? Bukankah engkau belum memutuskan sapi mana yang hendak kau persembahkan?” Petani itupun menjawab, “Ya, kemarin memang belum kuputuskan, tetapi tadi ketika aku berada di kandang telah kuputuskan bahwa yang mati itu adalah sapinya Tuhan”.  

Jika Tuhan memberikan berkat-Nya yang dapat kita rasakkan secara spiritual dan material, lantas mengapakah kita begitu sulit dan pelit memberikan persembahan yang terbaik bagi Tuhan? Tuhan Yahweh bersabda, “Binatang yang buta atau yang patah tulang, yang luka atau yang berbisul, yang berkedal atau yang berkurap, semuanya itu janganlah kamu persembahkan kepada Yahweh dan binatang yang demikian janganlah kamu taruh sebagai korban api-apian bagi Yahweh ke atas mezbah” (Im 22:22). 

Jika Tuhan Yahweh tidak berkenan dengan persembahan yang asal-asalan bahkan buruk, mengapakah kita memberikkan pada-Nya berbagai hal yang buruk dan tidak sempurna? Jika memberikan persembahan uang, berilah uang yang baik dan bukan uang yang kotor dan rusak. Jika kita telah diberi kemampuan keuangan yang lebih, berikanlah sebagian harta kita untuk kemajuan Kerajaan Tuhan dengan sedikit berlebih. Berilah yang terbaik dari apa yang kita miliki.

No comments:

Post a Comment