Dilansir dari sebuah artikel dengan judul, Teknik Sperma Berenang Seperti Rumus Matematika Sederhana yang dimuat oleh laman www.bbc.com diperoleh sejumlah keterangan menarik perihal proses pembentukan sebuah janin manusia.
Para peneliti mengungkap bagaimana sperma seseorang berenang, melawan segala rintangan, mencapai sel telur, dan mereka mengatakan bahwa semua itu berkaitan dengan irama. Ilmuwan-ilmuwan dari Inggris dan Jepang menemukan bahwa kepala dan ekor gerakan sperma membuat pola yang mirip dengan bidang yang terbentuk di sekitar magnet. Dan semua ini membantu untuk mendorong sperma menuju sel telur.
Lebih dari 50 juta sperma memulai perjalanan untuk membuahi sel telur ketika seorang laki-laki dan perempuan melakukan hubungan seks. Sekitar 10 juta di antaranya bisa mencapai tuba fallopi, namun hanya satu yang bisa membuahi. Perjalanan ini berbahaya, kata penulis studi, Dr Hermes Gadelha.
"Setiap kali seseorang mengatakan kepada saya bahwa mereka memiliki seroang bayi, saya pikir itu adalah salah satu keajaiban terbesar, namun tak ada seorang pun yang menyadarinya", kata Dr Gadelha, dosen matematika terapan di Universitas York.
Ketika seorang pria mengalami ejakulasi, ada sekitar 50 juta sampai 150 juta sperma yang diproduksi, dan sel-sel ini segera berenang menuju saluran tuba falopi perempuan. Namun, ini bukanlah perjalanan yang mudah, ada banyak rintangan untuk mengatasi untuk sel kelamin laki-laki, yang panjangnya hanya 0,065mm. Hanya satu sperma yang dapat menembus sel telur perempuan dan memupuknya, jadi perlombaan masih akan terus berlangsung.
Dalam perjalanan mencapai saluran tuba fallopi, sperma-sperma ini juga menghadapi sel-sel darah putih yang siap untuk merenggut dan membunuh mereka. Akhirnya, sisa sperma tiba di tuba fallopi, tempat di mana mereka mendapat asupan. Tetapi, apakah sel telur yang dilepaskan berada pada waktu yang tepat untuk menyambut sperma yang menang? Jika tidak, semua itu sia-sia
Membaca artikel tersebut kita disadarkan bahwa sains telah membantu dan menolong kita untuk memahami apa yang dituliskan dalam Kitab Suci. Sefer Tehilim (Kitab Mazmur) 139:13-16 berkata:
“Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya”
Frasa, “kejadianku dahsyat dan ajaib” (noraot nifleti niflaim maasheka) tergambar dari penelitian sains yang baru saja kita dengarkan perihal perlombaan sperma bertemu sel telur di tuba falopi dan dari sekian juta sperma, hanya satu yang bakal bertemu sel telur dan menentukan nasib seseorang janin manusia. Sungguh luar biasa!
Frasa, “mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya” (golmi ra’u eyneka, we al sifreka kulam yikatevu yamim yutsaru welo ekhad bahem) menegaskan bahwa nasib dan takdir manusia telah diketahui dan dituliskan oleh Tuhan YHWH, Sang Pencipta langit dan bumi.
Pernyataan ini jangan dimaknai sebagai sebuah bentuk sikap fatalis dan melepaskan diri dari tanggung jawab sebagai manusia yang dibentuk dan diciptakan dari sebuah keunikan. Kalimat we al sifreka kulam yikatevu yamim yutsaru (dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk) lebih memperlihatkan kemahatahuan Tuhan dan rencana/rancangan yang telah Tuhan tetapkan untuk diri kita.
Ayat tersebut bukan untuk menyandera kita merancang masa depan dan membebaskan seluruh potensi dan harapan kita. Jalani hidup dengan memaksimalkan seluruh potensi dan talenta diri kita. Jangan berhenti memahat patung Anda sendiri, kata filsuf Plotinus. Kita akan tahu nasib dan takdir kita jika kita telah menyelesaikan semua tugas kita di bumi.
Anda dan saya adalah ciptaan unik. Anda dan saya bukanlah sebuah kebetulan melainkan ciptaan yang dirancang dari sebuah perjuangan untuk menjadi mahluk hidup. Marilah kita menjadi manusia yang senantiasa berjuang untuk membentuk kehidupan kita yang lebih baik di masa mendatang. Tuhan menolong kita
No comments:
Post a Comment