Mark Hitchchok dalam bukunya yang berjudul 2012: The Bible and the End of the World (2009, p.102) mengatakan sbb, “The oldest surviving prediction of the world’s imminent demise was found inscribed upon an Assyrian clay tablet which stated, ‘Our earth is degenerated in these latter days. There are signs that the world is speedily coming to end. Bribery and corruption are common”[1] (Ramalan tertua yang masih bertahan perihal kehancuran dunia yang semakin mendekat telah ditemukan tertulis dalam lembaran tanah liat bangsa Assiria yang menyatakan bahwa dunia kita mengalami kemerosotan di akhir zaman. Ada sejumlah tanda-tanda bahwa dunia sedang menuju ambang kemusnahannya. Perilaku menyuap dan korupsi merajalela). Benarkah dunia saat ini sedang dalam ambang kemusnahan? Benarkah berbagai prediksi yang menghubungkan tahun 2012 sebagai akhir dunia? Apakah berbagai bencana alam yang bersifat massiv (besar-besaran) dan global akhir-akhir ini memberikan petunjuk perihal akhir dunia?
Berkaitan dengan prediksi tahun 2012 sebagai akhir dunia, didasarkan pada ramalan bangsa Maya kuno. Bangsa Maya kuno berpusat di Amerika Tengah dan puncak kejayaan peradaban mereka adalah disekitar tahun 250 sampai 900 Ms. Imam-imam bangsa Maya menemukan sistem kalender yang dihubungkan dengan pengamatan astronomis dan yang dipercaya oleh beberapa orang lebih akurat dibandingkan kalender yang kita pergunakan sekarang ini. Meskipun demikian mereka sama sekali tidak mempergunakan alat-alat modern seperti teleskop dan cukup hanya dengan mempergunakan mata telanjang untuk mempelajari langit.
Seperti apakah kalender bangsa Maya itu? Mereka mendasarkan pada penyelidikan astronomis dan menciptakan sistem kalender yang merancang sejarah yang diawali dengan permulaan dunia pada tanggal 11 Agustus 3114 sM. Dengan mempergunakan sistem kalender matahari, bangsa Maya mengukur waktu dalam 20 unit. Sebanyak 20 kin (hari) mengasilkan winal (bulan); 18 winal menghasilkan tun (tahun); 20 tun menghasilkan katun (20 tahun) dan 20 katun menghasilkan baktun (400 tahun). Untuk memastikan kapan dunia berakhir, mereka menghitung dari awal penciptaan dan mencatat telah berapa lama waktu berjalan. Dengan berbagai kalkulasi rumit dari tahun ke tahun dari sejak awalnya penciptaan, mereka menemukan bahwa dunia akan berakhir pada 13 baktun (5200 tahun).
Dan jika dikomparasikan (diperbandingkan) ke dalam kalender Gregorian maka dunia akan berakhir pada tanggal 21-12-2012 sebagaimana dikatakan oleh Raymond Hundley dalam bukunya berjudul Will the World End in 2012? (2010, p. 7-8) Sbb, “Translating the Mayan calendar date into the Gregorian calendar system used today produces a date of December 21, 2012 as the end-date for the present age”[2] (menerjemahkan kalender bangsa Maya ke dalam sistem kalender Gregorian yang kita pergunakan saat ini, maka dihasilkan angka 21 Desember 2012).
Minat bangsa Maya terhadap penghitungan waktu terlihat dalam kenyataan bahwa mereka mengembangkan 20 sistem kalender yang berbeda dan tiga diantaranya dijadikan rujukan oleh bangsa Maya dimana salah satunya yang berisikan predikisi dunia akan berakhir pada tahun 2012 dan dari kalender ini berasal kepercayaan bahwa dunia akan berakhir pada tahun 2012 (Mark Hitchchok, p.32-33)[3].
Kitab Suci TaNaKh dan Kitab Perjanjian Baru pun memprediksikan hal yang sama. Bedanya, Kitab Suci tidak memberikan kepastian perihal tanggal, hari, bulan maupun tahunnya. Sabda Yesus Sang Mesias sbb, “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar” (Mat 24:42-43).
Bumi Akan Dihancurkan
Kitab Yesaya 24:1-23 memberikan nubuatan mengenai nasib bumi yang akan mengalami kemusnahan. Yesaya 24:1 memberikan gambaran yang kuat sbb, “Sesungguhnya, YHWH akan menanduskan bumi dan akan menghancurkannya, akan membalikkan permukaannya, dan akan menyerakkan penduduknya”. Ada empat kata kerja yang dipergunakan untuk menggambarkan tindakan YHWH atas dunia yaitu “menanduskan bumi” (boqeq ha arets), “menghancurkannya” (bolqah), “”membalikkan permukannya” (‘iwah paneyha), “menyerakkan penduduknya” (hefits yoshveyha).
Mengapa Bumi Dihancurkan?
Apakah yang menjadi penyebab kehancuran dunia tersebut? Yesaya 24:5 menjelaskan sbb, “Bumi cemar karena penduduknya, sebab mereka melanggar undang-undang, mengubah ketetapan dan mengingkari perjanjian abadi”. Frasa “melanggar undang-undang” adalah tidak tepat. Dalam bahasa Ibraninya, avru torot yang seharusnya diterjemahkan melanggar berbagai ajaran. Kata torot adalah bentuk jamak dari torah yang bermakna ajaran. DR. David Stern dalam Complete Jewish Bible menerjemahkan sbb, “they have transgressed the teachings” (mereka telah melanggar berbagai ajaran). Dan bukan hanya melanggar Torah namun juga “mengubah ketetapan” (khalfu khoq) serta “mengingkari perjanjian abadi” (hefru berit ‘olam).
Jika ada orang Kristen yang mengatakan bahwa Torah tidak berlaku lagi dalam kehidupan Kristiani, maka pernyataanya tersebut diucapkan tanpa pengetahuan yang didasarkan pada kesalahpahaman penafsiran atas surat-surat rasul Paul dan ditambah dengan terjemahan yang bias. Yesus bersabda, “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya” (Mat 5:17) Dan Yesus Sang Mesias memberikan peringatan kepada barangsiapa yang mengajarkan Torah telah dibatalkan sbb, “Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga” (Mat 5:19)
Tidak mengherankan Kitab Yesaya 24:5 memberikan informasi bahwa kerusakan di bumi oleh karena manusia tidak patuh patuh pada ajaran YHWH dimana di dalamnya ada hukum, aturan, pedoman, petunjuk menjalani kehidupan yang benar dan selaras dengan alam dan dengan Tuhan.
Manusia Tinggal Sedikit
Yesaya 24:6 memberikan nubuatan bahwa jumlah manusia akan mengalami kemerosotan drastis sbb, “Sebab itu sumpah serapah akan memakan bumi, dan penduduknya akan mendapat hukuman; sebab itu penduduk bumi akan hangus lenyap, dan manusia akan tinggal sedikit” Frasa Ibrani wenishar enosh miz’ar lebih tepat diterjemahkan, “manusia yang tersisa tinggal sedikit”. Dalam ramalan Prabu Jayabaya perihal tanah Jawa dikatakan, “wong Jowo kari separo, wong Cino kari sejodo”. Ini menggambarkan bahwa saat Tuhan melakukan pemusnahan atas dunia, begitu hebatnya dan disisakan sejumlah manusia yang bertahan untuk menjadi saksi kemurkaan Tuhan tersebut.
Bumi Akan Mengalami Pemulihan dan Kegemilangan
Namun kabar baiknya adalah, bumi tidak selamanya akan berada dalam kemusnahan, karena Tuhan YHWH berjanji akan menjadikan langit dan bumi yang baru sebagaimana dikatakan dalam Yesaya 60:17 sbb, "Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati”. Inilah janji Tuhan yang membesarkan hati kita saat kita galau mendengar berita kemusnahan dan nasib yang akan terjadi atas bumi. Frasa, hinni bore shamayim khadashim we arets khadasha merupakan berita pengharapan bahwa Tuhan berdaulat atas seluruh ciptaan. Dia yang akan memusnahkan namun Dia pula yang akan membangun kembali. Hendaklah kita dikuasai dan dicekam oleh paranoid (ketakutan yang berlebihan) namun hendaklah kita membesarkan harapan dan mata rohani kita untuk menyongsong zaman baru yang dijanjikan YHWH tersebut.
Kondisi Bumi Yang Diperbarui
Bagaimanakah kondisi bumi yang telah mengalami penciptaan ulang tersebut? Yesaya 65:20-25 memberikan gambaran sbb:
Manusia berumur panjang
“Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hanya hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk, sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk”
Tidak ada kerja keras dan jual beli
Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga. Mereka tidak akan mendirikan sesuatu, supaya orang lain mendiaminya, dan mereka tidak akan menanam sesuatu, supaya orang lain memakan buahnya; sebab umur umat-Ku akan sepanjang umur pohon, dan orang-orang pilihan-Ku akan menikmati pekerjaan tangan mereka. Mereka tidak akan bersusah-susah dengan percuma dan tidak akan melahirkan anak yang akan mati mendadak, sebab mereka itu keturunan orang-orang yang diberkati YHWH, dan anak cucu mereka ada beserta mereka. Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya.
Keselarasan sesama mahluk ciptaan Tuhan
Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan rumput, singa akan makan jerami seperti lembu dan ular akan hidup dari debu. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap gunung-Ku yang kudus," firman YHWH”
YHWH (Yahweh) dan Mesias Memerintah Dalam Kerajaan 1000 Tahun
Kehidupan bumi yang dipulihkan dalam nubuatan Yesaya 65:20-25 tersebut menunjuk pada Kerajaan 1000 Tahun Damai dimana Mesias akan memerintah bersama orang-orang kudus-Nya sebagaimana dikatakan dalam Wahyu 20:6 sbb: “Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Tuhan dan Mesias, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.”
Yesus Sang Mesias (Yahshua/Yeshua ha Mashikah) bersama orang kudus-Nya akan memerintah sebagai Raja dan Imam. Inilah Ratu Adil yang sejati dan sebenarnya.
Setelah Kerajaan 1000 tahun damai berakhir maka kekuasaan satan yang menyesatkan dunia akan dimusnahkan selamanya sebagaimana dikatakan dalam Wahyu 20:11-15 sbb:
“Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu”.
Dan pada akhirnya Tuhan akan mengaruniakan Yerusalem yang baru dimana YHWH di dalam Yesus Sang Mesias (Yahshua/Yeshua ha Mashiakh) akan berkemah diantara umat tebusan-Nya sebagaimana dikatakan dalam Wahyu 21:1-4 sbb:
“Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Tuhan, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Tuhan ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Tuhan mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Dengan kita membaca nubuatan Kitab Suci maka kita mendapatkan kepastian akan arah zaman dan bagaimana nasib dunia. Kitab Suci tidak meninggalkan kita dalam keraguan yang berujung pada ketakutan akan dunia yang berakhir melainkan memberikan kabar baik bahwa dunia yang akan musnah akan dipulihkan kembali pada zaman pemerintahan Yesus Sang Mesias dan orang-orang kudus-Nya.
Marilah kita menjalani kehidupan ini bukan dengan dikuasai rasa takut oleh berbagai ramalan perihal dunia yang akan mengalami kemusnahan, melainkan dipenuhi pengharapan bahwa dunia yang akan mengalami kemusnahan akan diperbarui oleh Tuhan Yahweh di dalam dan melalui Yesus Sang Mesias, Raja serta Ratu Adil atas dunia, Amen we Amen.
No comments:
Post a Comment