Bacaan: Yakobus 1:19-21
Dalam
literatur Yudaisme dikenal Pirkei Avot yang
diterjemahkan ke bahasa Inggris Chapters
of the Fathers
(bagian bab perihal ajaran leluhur), yaitu kompilasi dari
ajaran etika dan prinsip-prinsip dari para rabi dari periode Mishnaic. Pirkei Avot adalah bagian dari didaktik Yahudi dan sastra mengenai etika Musar
(pendidikan). Karena isinya, ia juga disebut Etika dari para Leluhur. Ajaran Pirkei Avot muncul dalam Mishnah Traktat Avot, traktat kedua
di bagian akhir urutan Nezikin dalam Mishnah.
Pirkei Avot adalah unik karena merupakan satu-satunya traktat dari Mishnah yang berurusan semata-mata dengan prinsip-prinsip etika dan
moral dan hanya ada sedikit atau
tidak ada sama sekali halaka (petunjuk syariat) ditemukan dalam Pirkei
Avot.
Dalam salah satu isi Pirkey Avot Paal
5 ayat 15 dikatakan, ada empat jenis murid (arba
midot betalmidim) yaitu: Pertama,
dia yang cepat mendengar dan cepat melupakkan (mahir lishmo’a umahir le’abed) – dia menambahkan kelenyapan dalam
kehilangannya. Kedua, dia yang lambat
mendengar dan lambat melupakkan (qasheh
lishmo’a we qasheh leabed) – dia kehilangan kelenyapan dalam penambahannya.
Ketiga, dia yang cepat mendengar dan
lambat melupakkan adalah bagian yang terbaik (mahir lishmoa weqasheh leabed, zu kheleq tov). Keempat, lambat mendengar dan cepat melupakkan adalah bagian yang
terburuk (qasheh lishmo’a umahir leabed,
zu kheleq ra’).
Rasul
Yakobus (Ya’akov) adalah seorang Yahudi dan penganut Yudaisme yang sudah
familiar dengan etika leluhur di atas, sehingga beliau menggemakan kembali
dalam kalimat, “Hai saudara-saudara yang
kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar,
tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah”. Sikap “cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk
berkata-kata” adalah perilaku murid yang baik (midah talmid tov) karena akan menghindarkan dari penilaian yang
tergesa-gesa dan keliru serta terhindar dari reaksi berlebihan dalam bentuk
amarah karena amarah yang tidak didasarkan penilaian obyektif akan menghasilkan
ketidakbenaran di hadapan Tuhan.
No comments:
Post a Comment