Thursday, February 21, 2019

MENGENAL PASANGAN KITA


Mereka yang menggemari film Mandarin era tahun 1960-1970-an tentu pernah menyaksikan film berjudul, Love Without End (Bo Liao Qing) yang ditayangkan tahun 1961dan 1970 dengan tokoh utama dalam kisah romantika tersebut bernama Li Qingging (diperankan Linda Lin Dai, 1961 dan Jenny Hu, 1970) dan Tan Pen Nian (diperankan Guan Shan, 1961 dan Ling Yun, 1970). 


Terlepas dari kisah romantikanya, lagu yang menjadi populer dinyanyikan dan menjadi judul film tersebut adalah yaitu Bo Liao Qing dimana salah satu penggalan baitnya berbunyi, Wang bu liao yu zhong di san bu (Bagaimana aku bisa melupakkan saat kita berjalan di tengah hujan) / Ye wang bu liao na feng li di yong bao (dan bagaimana aku bisa melupakkan kita berpelukkan dalam angin). 

Zaman telah berubah. Kita hidup di era digital dimana segala sesuatu telah bersifat cepat dan efisien akibat perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi. Ruang sosial virtual terbentuk yang tidak harus mensyaratkan interaksi sosial visual yaitu melalui jejaring media sosial. Remaja dan dewasa berjumpa pasangannya di dunia maya dan menghabiskan komunikasi dan interaksi mereka terkadang di dunia virtual tinimbang di dunia visual. 

Padahal, ruang visual dan menjalani kebersamaan menjadi sebuah kesempatan untuk saling mengenal kepribadian masing-masing satu diantara yang lain. “Berjalan di tengan hujan” dan “berpelukkan dalam angin” dalam penggalan lagu tersebut bukan hanya memperlihatkan sebuah pengalaman persentuhan dengan dunia visual yang nyata namun juga memperlihatkan tumbuhnya intimasi dan pengenalan kepribadian satu sama lain saat mengalami peristiwa yang sama yaitu hujan dan angin. 

Pengalaman-pengalaman yang sama ini akan membentuk kenangan-kenangan manis di alam bawah sadar sehingga saat pasangan suami istri yang tidak muda lagi terjebak dalam lingkaran perselisihan, mereka dapat mengingat peristiwa-peristiwa yang mempersatukan mereka di masa lalu. 

Itulah sebabnya saat seorang pria menjalin hubungan khusus dengan seorang wanita demikian sebaliknya, sebelum memasuki bahtera rumah tangga, hendaklah betul-betul mengenal kepribadian satu sama lain melalui interaksi sosial secara visual dan di ruang-ruang sosial dalam sebuah kebersamaan. 

Momentum kebersamaan menjadi kesempatan untuk mengenali kelebihan dan kekurangan masing-masing untuk saling melengkapi sehingga menjadi rumah tangga yang harmonis di kemudian hari.

"Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!" (Pengkt 4:9-10)

No comments:

Post a Comment