“...sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia
telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya,…”, demikianlah penggalan kalimat dalam Efesus 2:15 terjemahan
LAI. Konsekwensi logis teks terjemahan tersebut bahwasanya kematian Yesus di
kayu salib bermakna Torah tidak memiliki relevansi dalam kehidupan umat
Kristiani.
Benarkah? Jika benar terjemahan diatas, mengapa pada banyak ayat lain, Rasul Paul
mengatakan bahwa dirinya tidak membatalkan
Torah sebagaimana dikatakan, Jika demikian, adakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman? Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya (Rm 3:31) dan menegaskan bahwa
Torah bukan dosa (Rm 7:7) dan Torah adalah
kudus (Rm 7:12).
Bagaimana mungkin disatu pihak Rasul Paulus mengatakan bahwa
Torah tidak dibatalkan, kudus dan baik namun dipihak lain berkata Torah
dibatalkan? Bagaimana mungkin Rasul Paulus.
Konteks
Efesus 2:15 bukan berbicara perihal
pembatalan Torah.. Untuk mengetahui “apa yang dibatalkan” atau
“apa yang dirobohkan”, kita akan menelusuri ayat-ayat sebelumnya dan sesudahnya dari Efesus 2:15. Surat ini secara khusus ditujukan pada orang kudus yang tinggal di
Efesus (Ef 1:1). Agaknya merupakan campuran Yahudi dan non Yahudi. Ini tersirat
dari kata-kata, “kamu bukan Yahudi secara daging” (Ef 2:11), “orang-orang tidak
bersunat” (Ef 2:11), “tidak termasuk kewargaan Israel” (Ef 2:12), “tanpa
ketetapan” (Ef 2:12), “tanpa pengharapan dan tanpa Tuhan didalam dunia” (Ef
2:12).
Kondisi yang digambarkan oleh Rasul Paulus
diatas telah berubah setelah mereka menerima Sang Mesias sebagaimana dijelaskan,
“Tetapi sekarang didalam Mesias kamu yang dahulu jauh, sudah
menjadi dekat oleh darah Sang Mesias”
(Ef 2:13). Hasil penerimaan Yesus Sang Mesias oleh bangsa-bangsa non Yahudi menurut Paul adalah “dipersatukan” (Ef 2:14,
“diperdamaikan” (Ef 2:16), “persatuan kedua belah pihak, yaitu Yahudi dan non
Yahudi didalam Yesus” (Ef 2:18-21), untuk dipakai “menjadi Bait Tuhan” (Ef
2:22).
Konteks keseluruhan perikop
sebenarnya berbicara perihal robohnya tirai pemisah (mkhitsah) antara Yahudi dan non Yahudi yang disebabkan secara tidak
langsung oleh Torah. Yang merobohkan adalah kematian Yesus di kayu salib.
Itulah sebabnya DR. David Stern menerjemahkan Efesus 2:15 dalam bahasa Inggris,
DR. David Stern menerjemahkan sbb: “The
Messiah has broken down the m’chitzah which divided us, by destroying in his
own body the enmity occasioned by the Torah, with its command set forth in the
form of ordinances” (Mesias telah menghancurkan m'chitzah (tirai) yang memisahkan kita, dengan menghancurkan dalam tubuhnya sendiri permusuhan yang disebabkan oleh Taurat, dengan perintah yang dituangkan dalam berbagai bentuk tata cara - Jewish News Testament, 1989).
Dengan pembacaan teks sedemikian maka menjadi jelas bukan bahwa yang dihancurkan dan dibatalkan bukan Torah melainkan tirai pemisah yang memisahkan Yahudi dan non Yahudi oleh karena Torah yang memisahkan bangsa yang kudus dan tidak kudus. Dengan pembacaan teks ini pula menjadi jelas bahwa Rasul Paul tidak meniadakan dan membatalkan Torah sebagaimana pengakuannya dan sebagaimana yang pernah disabdakan Yesus Sang Mesias sendiri yang berfirman:
Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi (Mat 5:17-18)
No comments:
Post a Comment