Thursday, April 1, 2021

DISALIBKAN DAN DIBUNUH SERTA DIBANGKITKAN DARI KEMATIAN


Kematian Yesus (di kayu salib) dan kebangkitan-Nya dari kematian terus menjadi kontroversi hingga hari ini. Ada banyak buku bertemakan agama dan sains yang berusaha membuktikan bahwa Yesus tidak mengalami kematian memalukan di kayu salib apalagi mengalami kebangkitan. Namun ada banyak pula buku ditulis untuk membuktikan bahwa tuduhan tersebut tidak benar adanya. 

Kitab Kisah Para Rasul 2:23-24 memberikan penegasan sbb, “Dia yang diserahkan Tuhan menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Tuhan membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu”. Teks ini menjelaskan tiga fakta historis bahwa Yesus disalibkan (προσπηξαντες - prospexantes, Yun). Artinya dieksekusi dengan hukuman yang berlaku di zaman itu khususnya di bawah hukum Romawi yang menguasai Yudea, yaitu digantungkan di atas kayu salib. 

Yesus bukan hanya digantungkan di atas kayu salib melainkan dibunuh (ανειλατε - aneilate, Yun). Kitab Injil tidak menuliskan ada orang yang menggantikan atau Tuhan membuat skenario ajaib untuk menyelamatkan Yesus dari eksekusi salib dengan cara mengganti wajah orang lain serupa Yesus. Tidak pula Yesus mengalami pingsan dan mati suri kemudian berhasil menyelamatkan diri-Nya dan tinggal hingga usia tua di sebuah tempat yang jauh dari Yerusalem. 

Fase di atas (penyaliban dan kematian) bukan fase akhir hidup Yesus di bumi. Fase berikutnya adalah Tuhan membangkitkan-Nya dari kematian (ον ο θεος ανεστησεν - hon ho Theos anestesen, Yun). Setelah kebangkitan dari kematian ada dua fase akhir yaitu penampakkan kepada murid-murid dan orang-orang di Yerusalem selama 40 hari 40 malam sebelum kemudian naik ke Sorga dengan disaksikan para murid-murid-Nya. 

Kebangkitan Yesus dari kematian mengakhiri kesedihan dan keputusasaan. Yesus telah membuktikan sesuai janji-Nya bahwa diri-Nya akan bangkit pada hari yang ketiga (Mat 12:40). Tanpa kebangkitan Yesus dari kematian maka tidak ada kekristenan karena dengan kebangkitan Yesus dari kematian itulah Kabar Baik diberitakan oleh para rasul dan para murid lainnya. 

Itulah sebabnya dikatakan oleh Rasul Paulus, "Dan jika Mesias tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu" (1 Kor 15:57). Pewartaan Kabar Baik berisikan ajaran Yesus, panggilan Yesus kepada orang berdosa untuk percaya kepada-Nya sebagai Anak Tuhan yang mati dan bangkit kembali agar dapat memberikan kehidupan kepada mereka yang percaya.

Jika ratusan tahun kemudian ada yang mengklaim Yesus tidak disalibkan dan tidak dibunuh, bukti apa yang dimiliki sebagai bukti? Adakah ayat-ayat dalam teks Kitab Perjanjian Baru dari Kitab Matius hingga Wahyu memberikan kesaksian yang berbeda di mana yang satu melaporkan Yesus disalibkan dan wafat sementara yang satu melaporkan beliau tidak disalibkan dan tidak dibunuh? 

Apa yang dituliskan Kisah rasul 2:23-24 selaras dengan seluruh kesaksian dalam Kitab Matius hingga Wahyu. Penyaliban, kematian serta kebangkitan Yesus adalah fakta historis yang menjadi fundasi iman Kristen. Tidak ada kebangkitan tanpa kematian di kayu salib dan penyaliban serta kematian Yesus bukan akhir dari kisah melainkan awal fase yang berpuncak pada kebangkitan-Nya dari kematian (Rm 6:9). 

No comments:

Post a Comment