Sunday, August 28, 2016

TIGA ASPEK SALIB

Kita mungkin kerap menemui sejumlah perilaku beragama yang berlebihan saat ada seseorang yang dengan bersemangat melarang orang Kristen menggunakan lambang salib baik dalam bentuk accecories ataupun hiasan dinding. Alasan naif yang kerap dilontarkan adalah “itu lambang kehinaan”, “lambang paganisme”, “lambang kutuk” dll. Orang-orang fanatik tersebut tidak mengerti istilah salib baik secara historis ,teologis serta simbolis. 

Secara historis, istilah salib menunjuk pada sebuah peristiwa historis dan benda yang dipakai untuk menyulakan seorang bernama Yesus dari Natzaret di bukit bernama Golgota dengan tuduhan menyamakan dirinya dengan Tuhan karena menyebut diri-Nya Anak Tuhan dan Mesias. Itulah sebabnya dikatakan, “Tuhan nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh” (Kis 5:30). 

Secara teologis, istilah salib mengandung makna sebuah peristiwa kritologis dimana Yesus telah menjadikan diri-Nya sebagai korban pengganti dan penghapus dosa dan mereka yang menerima diri-Nya sebagai Mesias dan Anak Tuhan yang mengorbankan diri-Nya mengalami penebusan dari kuasa dosa yaitu maut dan turut menyalibkan kehidupan lamanya bagi Yesus. Itulah sebabnya dikatakan, “dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib” (Kol 2:14). Demikian pula dikatakan, “Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa” (Rm 6:6). 

Secara simbolis, istilah salib merupakan wujud sebuah benda baik untuk keperluan ritual keagamaan, hiasan dinding, hiasan kalung dimana semua wujud itu merefleksikan pesan historis dan teologis bahwa orang yang memakainya mengidentifikasikan dirinya dengan apa yang telah dialami dan dilakukan oleh orang yang disalibkan tersebut. Secara tidak langsung kita telah mengomunikasikan pada dunia bahwa, “…kami memberitakan Mesias yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan” (1 Kor 1:23). 

Jadi, kenakan salib sebagai simbol yang merangkum makna historis dan teologis, baik di anggota tubuh Anda maupun ruangan dalam rumah Anda!

No comments:

Post a Comment