Dalam Kekristenan –
sebagai kelanjutan Yudaisme - nyanyian adalah bagian dari ibadah. Yang
dimaksudkan adalah nyanyian pujian yang ditujukan pada Tuhan Yahweh dan Yeshua
Sang Mesias tentunya. Nyanyian bukan sekedar pelengkap ibadah semata.
Nyanyian adalah unsur penting dalam ibadah selain doa dan membaca serta mengajarkan isi Kitab Suci. Bahkan apa yang kita kenal dengan sebutan Kitab Mazmur dalam bahasa Ibrani ditulis “Sefer Tehilim”.
Nyanyian adalah unsur penting dalam ibadah selain doa dan membaca serta mengajarkan isi Kitab Suci. Bahkan apa yang kita kenal dengan sebutan Kitab Mazmur dalam bahasa Ibrani ditulis “Sefer Tehilim”.
Kata Ibrani “tehilim” berasal dari kata dasar
“halal” yang artinya “memuji”. Istilah “Halelu-Yah” (הללו יה) berasal dari kata “halal”
(memuji) dan “Yah” (bentuk singkat nama Tuhan). Contoh dalam Mazmur 150:1
dikatakan, “Halelu-Yah, halelu El
beqadsho” (הללו יה הללו־אל בקדשׁו - Halelu-Yah, pujilah Tuhan dalam tempat kudusnya).
Dalam “Sefer
Tehilim” atau kita menyebutnya Kitab Mazmur, ada banyak “mizmor” alias “nyanyian”
baik yang di susun oleh Daud utamanya dan beberapa orang lainnya. Misalkan
dalam Mazmur 23:1 diawali dengan frasa, “Mizmor
le Dawid” ( מזמור לדוד - Mazmur Daud).
Kitab Mazmur mencatat sejumlah alat-alat musik
kuno yang dipergunakan untuk menyanyikan pujian bagi YHWH sbb, “Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala
(הללוהו בתקע שׁופר - halelu Hu beteqa shofar), pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! (הללוהו בנבל וכנור - halelu Hu be
nevel we kinor). Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian ( הללוהו בתף ומחול - halelu Hu wetof
umakhol), pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling! (הללוהו במנים ועוגב - halelu Hu beminim
we ugav) Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting (הללוהו בצלצלי־שׁמע- halelu Hu betsiltseley
shama), pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! (הללוהו בצלצלי תרועה - halelu Hu betsiltseley
teruah)” (Mzm 150:3-5).
Dari teks di atas kita dapatkan sejumlah nama alat
musik yaitu shofar, nevel, kinor, ugav,
minim, tsiltseley, tof, makhol. Apa yang sebenarnya terjadi saat kita
memuji nama Tuhan? Dalam 2 Tawarikh 5:13 kita mendapati sebuah deskripsi bahwa
saat pujian dinaikkan dengan kesungguhan hati oleh umat, Kemuliaan YHWH (כבוד־יהוה - kavod
YHWH) hadir melalui wujud awan (הענן - heanan) yang membuat para imam yang menyanyikan
pujian tidak tahan berdiri ( ולא־יכלו לעמוד - lo yakol laamad).
Jika kita ingin mendapatkan
lawatan dan kehadiran Tuhan, pujilah nama-Nya dalam nyanyian yang keluar dari
hati dan mulut yang tulus ikhlas. Kita mungkin tidak dapat melihat Dia namun
dapat merasakan ketentraman dan kedamaian yang mengalir yang melenyapkan takut
dan kuatir serta memperkuat keyakinan serta pengharapan kita pada kuasa-Nya.
No comments:
Post a Comment