Friday, May 24, 2019

NYANYIAN PUJIAN DAN AWAN KEMULIAAN


Dalam Kekristenan – sebagai kelanjutan Yudaisme - nyanyian adalah bagian dari ibadah. Yang dimaksudkan adalah nyanyian pujian yang ditujukan pada Tuhan Yahweh dan Yeshua Sang Mesias tentunya. Nyanyian bukan sekedar pelengkap ibadah semata. 

Nyanyian adalah unsur penting dalam ibadah selain doa dan membaca serta mengajarkan isi Kitab Suci. Bahkan apa yang kita kenal dengan sebutan Kitab Mazmur dalam bahasa Ibrani ditulis “Sefer Tehilim”. 

Kata Ibrani “tehilim” berasal dari kata dasar “halal” yang artinya “memuji”. Istilah “Halelu-Yah” (הללו יה) berasal dari kata “halal” (memuji) dan “Yah” (bentuk singkat nama Tuhan). Contoh dalam Mazmur 150:1 dikatakan, “Halelu-Yah, halelu El beqadsho” (הללו יה הללו־אל בקדשׁו - Halelu-Yah, pujilah Tuhan dalam tempat kudusnya). 


Dalam “Sefer Tehilim” atau kita menyebutnya Kitab Mazmur, ada banyak “mizmor” alias “nyanyian” baik yang di susun oleh Daud utamanya dan beberapa orang lainnya. Misalkan dalam Mazmur 23:1 diawali dengan frasa, “Mizmor le Dawid” ( מזמור לדוד - Mazmur Daud). 

Kitab Mazmur mencatat sejumlah alat-alat musik kuno yang dipergunakan untuk menyanyikan pujian bagi YHWH sbb, “Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala (הללוהו בתקע שׁופר - halelu Hu beteqa shofar), pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! (הללוהו בנבל וכנור - halelu Hu be nevel we kinor). Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian ( הללוהו בתף ומחול - halelu Hu wetof umakhol), pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling! (הללוהו במנים ועוגב - halelu Hu beminim we ugav) Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting (הללוהו בצלצלי־שׁמע- halelu Hu betsiltseley shama), pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! (הללוהו בצלצלי תרועה - halelu Hu betsiltseley teruah)” (Mzm 150:3-5). 

Dari teks di atas kita dapatkan sejumlah nama alat musik yaitu shofar, nevel, kinor, ugav, minim, tsiltseley, tof, makhol. Apa yang sebenarnya terjadi saat kita memuji nama Tuhan? Dalam 2 Tawarikh 5:13 kita mendapati sebuah deskripsi bahwa saat pujian dinaikkan dengan kesungguhan hati oleh umat, Kemuliaan YHWH (כבוד־יהוה - kavod YHWH) hadir melalui wujud awan (הענן - heanan) yang membuat para imam yang menyanyikan pujian tidak tahan berdiri ( ולא־יכלו לעמוד - lo yakol laamad). 

Jika kita ingin mendapatkan lawatan dan kehadiran Tuhan, pujilah nama-Nya dalam nyanyian yang keluar dari hati dan mulut yang tulus ikhlas. Kita mungkin tidak dapat melihat Dia namun dapat merasakan ketentraman dan kedamaian yang mengalir yang melenyapkan takut dan kuatir serta memperkuat keyakinan serta pengharapan kita pada kuasa-Nya.

No comments:

Post a Comment