Penaklukan dan Pembuangan
Pada
tahun 727 SM, terjadi pergantian kekuasaan di Asyur. Salmaneser V naik takhta
menggantikan Tiglat-Pileser III. Situasi ini dimanfaatkan oleh raja Israel
untuk memberontak. Israel menolak membayar upeti dan mencari bantuan kepada So
(raja Mesir).
Hal
ini membuat Salmaneser V dan pasukannnya mengepung Israel. Dalam pengepungan
ini, raja Salmaneser V meninggal dunia dan digantikan oleh raja Sargon II. Di
bawah pimpinan Sargon II, Israel akhirnya ditaklukkan setelah dikepung selama 2
tahun.
Kerajaan
Israel Utara (Samaria) kemudian dibuang ke berbagai wilayah taklukan Asyur,
khususnya ke Hala, Gozan, dan kota-kota Madai. Sementara itu, agar Israel tidak
kosong, orang-orang dari daerah lain yang ditaklukkan oleh Asyur, seperti dari
Babel, Kuta, Awa, Hamat, dan Sewardim ditempatkan di Israel.
Kerajaan
Israel Selatan (Yehuda) bertahan hingga 586 sM, saat kerajaan tersebut diserbu
oleh Kekaisaran Babilonia di bawah Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal
Nebukadnezar. (2 Raja-raja 25:8-21) Dengan pengasingan penduduk dan
penghancuran Bait Suci dan Yerusalem, berakhirlah kekuasaan Yehuda.
Kepulangan Dari Pembuangan
Orang
Yahudi kembali dari Pembuangan dalam dua tahap: Rombongan pertama dipimpin oleh
Sesbazar dan Zerubabel pada tahun 538 sM (Ezr. 1:8-2:70). Rombongan kedua
dipimpin oleh Ezra dan Nehemia pada tahun 458 sM dan 445 sM (Ezr. 8:1-14).
Seperti
yang dinubuatkan Yesaya (Yes. 44:28; 45:1), Tuhan YHWH membangkitkan seorang
raja kafir yang baik hati - Koresy dari Persia - yang mengizinkan orang Yahudi
kembali ke Palestina.
Dalam
Alkitab Kristen, kitab Nehemia ditempatkan dalam urutan di antara Kitab Ezra
dan Kitab Ester, karena mempunyai kaitan erat dengan kedua kitab tersebut.
Ketiga kitab sejarah ini mencakup masa sekitar 100 tahun, yaitu antara tahun
536 SM - 432 SM.
Baik
Ezra dan Nehemia adalah dua tokoh penting yang melakukan pembaruan kehidupan
keagamaan dan sosial bangsa Israel pasca pembuangan. Ezra adalah adalah ahli
kitab (Neh 9:5) yang hidup di masa Raja Persia, Koresh sementara Nehemia adalah
penyaji anggur raja yang diangkat menjadi bupati di masa Raja Persia
Arthahsasta (Neh 2:1, Neh 5:14)
Perayaan Sukot di Masa Nehemia
Ketika
Bangsa Israel pulang ke Yerusalem di masa Nehemia, maka untuk pertama kalinya
mereka merayakan kembali Sukot (Pondok Daun) yang sudah tidak pernah
dilaksanakan sejak Yahshua ben Nun (Yoshua ben Nun) (Neh 8:18)
Perayaan
Sukot kala itu ditandai oleh pembacaan Kitab Torah Musa oleh Ezra, Ahli Kitab
(Neh 8:3-4), pendirian pondok dengan ditutupi daun korma, daun zaitun, daun
minyak (Neh 8:14-18), pembacaan Kitab Torah selama perayaan Sukot (Neh 8:19)
Perayaan
Sukot adalah perayaan sukacita namun mengapa orang Israel justru menangis
sebagaimana dilaporkan dalam Nehemia 8:10? Karena untuk pertama kalinya bangsa
Israel dapat mendengar pembacaan Torah di tanah nenek moyang mereka, Yerusalem.
Selain itu situasi transisi di mana bangsa Israel harus menghadapi sejumlah
tekanan dan hambatan dari orang non Israel yaitu Tobia dan Sanbalat agar tidak
berhasil membangun kota Yerusalem (Neh 6:1-19)
Nehemia
mengingatkan bangsa Israel dengan berkata, כי־חדות יהוה היא מעזכם ki khedwat YHWH, hi ma’uzkem – Sukacita karena YHWH itulah perlindunganmu (Neh
8:11). New Jerusalem Bible
menerjemahkan, the joy of Yahweh is your
stronghold – sukacita karena Yahweh itulah kekuatanmu. Young’s Literal Translation menerjemahkan, for the joy of Jehovah is your
strength – karena sukacita Jehovah itulah kekuatanmu.
Bayangan Karya Mesias Dalam Perayaan
Sukot
Jika
Yesus merayakan hari-hari raya YHWH (Ul 23:1-44) dan memberi makna
ulang yang merujuk kepada pemenungan nubuat terhadap diri-Nya sebagaimana
beliau lakukan saat melaksanakan jamuan Seder Pesakh menjelang sengsara salib
(Mat 27:26-29, Mrk 14:22-25, Luk 22:15-20).
Jika
Rasul Paul memberikan makna-makna kristologis dan mesianis terhadap hari-hari
raya yang ditetapkan YHWH sebagaimana tersurat dalam istilah “Anak Domba Paskah
kita” (1 Kor 5:7), demikianlah kita menemukan bayang-bayang karya mesianis
Yesus dalam perayaan Sukot yaitu perihal kedatangan Yesus yang pertama dan datangnya sebuah masa di mana langit baru dan bumi baru
mengubah realitas lama dan Kemah Tuhan akan ada diantara umat-Nya.
Sukot
dan Kelahiran Yesus Sang Mesias
Berdasarkan
kajian kata Yunani skenoo dalam
Yohanes 1:14 yang bermakna “kemah”, maka ayat tersebut dapat diterjemahkan,
“Firman itu telah menjadi manusia, dan berkemah di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak
Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”.
Apa
arti penting kata “berkemah” pada ayat 14? Pertama,
Yohanes hendak memberikan pesan tersembunyi bahwa Yesus Sang Mesias
lahir pada saat orang Yahudi merayakan sukkot atau eorte skenon. Data ini diperkuat bahwa pada hari kedelapan, Yesus di sunat di Bait Suci. Tradisi
penyunatan tidak harus jatuh pada saat Shemini
Atseret (hari kedelapan Sukkot) namun Lukas 2:21 pasti terkait, jika memang
benar terbukti bahwa Mesias lahir pada saat orang Yahudi merayakan Sukkot. Kedua, bahwa Sang Firman menjadi manusia
dan berkemah di antara manusia memberikan makna teologis yang mendalam bahwa
YHWH telah melawat manusia, berdiam diantara manusia, menyatakan kemuliaan-Nya
ditengah-tengah manusia.
Sukot
dan Langit Baru Bumi Baru
Dalam
perayaan Sukot kita mendapatkan gambaran profetik perihal datangnya realitas
baru dari Tuhan yang mengubah realitas lama dengan ditandai kehadiran Kemah
Tuhan diantara umat-Nya sebagaimana dikatakan Wahyu 21:3-4 sbb: Lalu aku
mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Tuhan
ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka
akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Tuhan mereka. Dan Ia akan menghapus
segala air mata dari mata mereka, dan
maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada
lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah
berlalu”
Itulah
sebabnya umat Kristiani dapat merayakan Sukot (Pondok Daun) bukan hanya
memperingati pemeliharaan Tuhan YHWH terhadap bangsa Israel di padang gurun
melalui Tiang Awan dan Tiang Api namun serenta berfokus pada karya Mesianis
yang dikerjakan oleh Yesus baik pada kedatangan-Nya yang pertama
maupun kedatangan yang kedua di mana Dia akan menjadi Raja dalam Kerajaan 1000
tahun damai serta hadirnya Kemah Tuhan dalam langit dan bumi yang baru
Sukacita Karena YHWH Itulah Kekuatan dan Perlindungan Kita
Kembali
kepada Nehemia 8:1-19, khususnya Nehemia 8:11 perayaan Sukot Tahun 5783/2022
membawa pesan penting bahwa janganlah kita kehilangan sukacita sekalipun kita
sedang mengalami masa sulit dan situasi menyedihkan. Ketika kita kehilangan
sukacita maka kita akan dikuasai kemurungan dan ketakutan sehingga memperkecil
kekuatan kita dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan. Ketika kita
bersukacita dalam YHWH Sang Bapa dan di dalam Yahshua Putra-Nya Yang Tunggal,
Juruslamat kita maka akan muncul kekuatan yang menopang dan memampukan.
Merujuk
pada sambutan Presiden Jokowi pada kegiatan Silatnas dan Ultah ke 19 Persatuan
Purnawirawan TNI Angkatan Darat di Sentul International Convention Center,
Bogor, Jawa Barat (5/8/2022) bahwasanya situasi dunia saat ini dalam keadaan
yang sulit. Bahkan pada tahun depan, situasi dunia diperkirakan akan “gelap”
karena berbagai konflik yang menyebabkan terjadinya krisis.
Presiden Jokowi kemudian menceritakan pertemuannya dengan sejumlah pimpinan
negara pada ajang G7 beberapa bulan lalu. Jokowi sempat bertemu dengan
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, petinggi lembaga internasional,
hingga negara anggota G7. Namun menurut presiden, itu bukan situasi yang
dialami Indonesia melainkan negara-negara di dunia secara umumnya akibat
berbagai krisis multidimensi yang saat ini terjadi.
Sekalipun
situasi yang digambarkan Presiden Jokowi bukan situasi Indonesia namun bukan
berarti krisis tidak bisa menerpa Indonesia. Berbagai kemungkinan bisa dan
dapat saja terjadi di masa depan.
Apapun
yang terjadi, tetaplah bersukacita karena sukacita karena YHWH Sang Bapa dan di
dalam Yahshua Putra-Nya akan membangun kekuatan dalam diri kita untuk
menghadapi berbagai tantangan dan krisis.
Sameakh
Sukot 15-21 Tishri 5783/ 9-16 Oktober 2022
Tuhan
YHWH, Bapa Surgawi melimpahkan rahmat dan keselamatan di dalam Yahshua Sang
Mesias, Sang Putra serta Juruslamat kita, Amen we Amen
No comments:
Post a Comment